Efektivitas Comprehensive Breastfeeding Education terhadap Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu Postpartum
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) masih merupakan masalah bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi baru lahir. Dukungan agar ibu menyusui bayi merupakan hal penting dalam menginisiasi dan mempertahankan pemberian ASI. Strategi dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan menyusui. Tujuan penelitian adalah meng...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Padjadjaran
2017-08-01
|
Series: | JKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran) |
Subjects: | |
Online Access: | http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/56/53 |
Summary: | Pemberian Air Susu Ibu (ASI) masih merupakan masalah bagi pemenuhan kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.
Dukungan agar ibu menyusui bayi merupakan hal penting dalam menginisiasi dan mempertahankan pemberian ASI.
Strategi dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan menyusui. Tujuan penelitian adalah menganalisis efektivitas
comprehensive breastfeeding education terhadap keberhasilan pemberian (ASI) pada periode postpartum.
Jenis penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen one group pre post test repeated measured design. Jumlah
sampel sebanyak 22 ibu dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilaksanakan
pada bulan September–Oktober 2013 di Puskesmas wilayah Kota Tangerang Selatan. Intervensi dilakukan
selama 30 menit. Pengumpulan data dilakukan sebelum intervensi, 3 hari setelah intervensi (post 1), dan
10 hari setelah intervensi (post 2). Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Keberhasilan
pemberian ASI berdasar pada parameter pengetahuan, langkah menyusui, perlekatan bayi, dan kecukupan ASI.
Analisis data menggunakan general linear model repeated measure ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan
adanya signifikansi comprehensive breastfeeding education (p=0.001). Rata-rata keberhasilan pemberian
ASI sebelum dan setelah intervensi meningkat. Sebesar 93,9% intervensi memengaruhi tingkat keberhasilan.
Rata-rata sebelum intervensi 56,74 (SD 5,92), post 1 sebesar 60,83 (SD 6,38) dan post 2 sebesar 74,55 (SD
5,32). Subvariabel yang memiliki efek secara signifikan setelah intervensi adalah pengetahuan (p=0.001)
dan langkah menyusui (p=0.001), sedangkan subvariabel perlekatan bayi (p=0.061) dan kecukupan ASI
(p=0.162) tidak secara signifikan berbeda antara sebelum dan setelah intervensi. Pelaksanaan breastfeeding
education disarankan pada ibu agar dapat melakukan posisi perlekatan bayi yang benar sehingga dapat
mengurangi masalah-masalah berkaitan dengan perlekatan yang tidak sesuai seperti puting perih, lecet atau
berdarah, dan bayi kurang puas dalam menyusu yang bisa mengakibatkan gagalnya program ASI ekslusif. |
---|---|
ISSN: | 2338-5324 2442-7276 |