Peningkatan Kompetensi Perawat Puskesmas dalam Penanganan Tanggap Darurat Kasus Henti Jantung sebagai Upaya Menurunkan Angka Mortalitas pada Tatanan Pra Hospital Melalui Pelatihan Resusitasi Jantung Paru di Kabupaten Pangandaran

ABSTRACT There are many cardiac arrest events in the community that can not be saved because they do not get the right and quick action due to the ignorance and the inability of the nurses of the puskesmas to provide emergency response to cardiac pulmonary resuscitation. Cardiopulmonary resuscit...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ayu Prawesti, etika emaliyawati, yanny trisyani, adimiharja adimiharja
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas 'Aisyiyah Bandung 2019-04-01
Series:Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Subjects:
Online Access:https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/view/44
_version_ 1797248004880596992
author Ayu Prawesti
etika emaliyawati
yanny trisyani
adimiharja adimiharja
author_facet Ayu Prawesti
etika emaliyawati
yanny trisyani
adimiharja adimiharja
author_sort Ayu Prawesti
collection DOAJ
description ABSTRACT There are many cardiac arrest events in the community that can not be saved because they do not get the right and quick action due to the ignorance and the inability of the nurses of the puskesmas to provide emergency response to cardiac pulmonary resuscitation. Cardiopulmonary resuscitation (CPR) is the main action in cardiac arrest and stop breath, which can increase life expectation. Goal to be achieved in the implementation of this program is Increased ability of nurse puskesmas in performing action of heart resuscitation of lung. The specific targets of the activities are the increased ability of health center nurses on the ability to perform cardiopulmonary resuscitation with the latest guidelines. and the implementation of a structured training program on pulmonary cardiac resuscitation at community health center nurses on an ongoing basis.                   Solutions offered to overcome the problem is the training of Lung Heart Resuscitation (RJP) to nurses Puskesmas. Training activities conducted for one day include pre-test evaluation, material exposure, rjp skills training and post training evacuation. The result showed that there was significant difference between attitude value and perceived behavioral control between before and after training, whereas there was no difference of subjective norm value between before and after training. Training on updating and increasing the competence of cardiopulmonary resuscitation should be done regularly and periodically. Routine and periodic training needs to be done to improve nursing services, especially cardiovascular emergency. Key Word : Nursing Public Health ,cardiac pulmonary resuscitation     ABSTRAK   Terdapat banyak kejadian henti jantung di masyarakat yang tidak dapat diselamatkan karena tidak mendapatkan tindakan yang tepat dan cepat akibat ketidaktahuan dan ketidakmampuan perawat puskesmas untuk memberikan tindakan tanggap darurat resusitasi jantung paru.. Tindakan resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan utama pada henti jantung dan henti napas, yang dapat meningkatkan harapan hidup.Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah Meningkatnya kemampuan perawat puskesmas dalam melakukan tindakan resusitasi jantung paru. Target khusus kegiatan adalah Meningkatnya kemampuan perawat puskesmas tentang kemampuan melakukan resusitasi jantung paru dengan pedoman terbaru. dan terselenggaranya program pelatihan yang terstruktur mengenai resusitasi jantung paru pada perawat puskesmas secara berkesinambungan.  Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan adalah dilakukannya pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) kepada perawat Puskesmas. Kegiatan pelatihan dilakukan selama satu hari  meliputi evaluasi pra test, paparan materi, pelatihan skill rjp dan evaliasi post pelatihan. Hasil kegiatan menunjukan adanya perbedaan yang significant antara nilai sikap dan perceived behavioral control antara sebelum dan sesudah pelatihan, sedangkan tidak terdapat perbedaan nilai norma subjektif antara sebelum dan sesudah pelatihan. Pelatihan updating dan peningkatan kompetensi resusitasi jantung paru perlu dilakukan secara rutin dan berkala. Pelatihan secara rutin dan berkala perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan terutama kegawata dararuratan kardiovaskular Keywords: Perawat Puskesmas, Resusitasi Jantung Paru  
first_indexed 2024-04-24T20:07:42Z
format Article
id doaj.art-5576e0fd6fd84f619d25e7135b15ff3a
institution Directory Open Access Journal
issn 2477-4405
language Indonesian
last_indexed 2024-04-24T20:07:42Z
publishDate 2019-04-01
publisher Universitas 'Aisyiyah Bandung
record_format Article
series Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
spelling doaj.art-5576e0fd6fd84f619d25e7135b15ff3a2024-03-24T01:44:25ZindUniversitas 'Aisyiyah BandungJurnal Keperawatan 'Aisyiyah2477-44052019-04-015210.33867/jka.v5i2.44Peningkatan Kompetensi Perawat Puskesmas dalam Penanganan Tanggap Darurat Kasus Henti Jantung sebagai Upaya Menurunkan Angka Mortalitas pada Tatanan Pra Hospital Melalui Pelatihan Resusitasi Jantung Paru di Kabupaten PangandaranAyu Prawesti0etika emaliyawati1yanny trisyani2adimiharja adimiharja3Universitas PadjadjaranunpadUNPADUNPAD ABSTRACT There are many cardiac arrest events in the community that can not be saved because they do not get the right and quick action due to the ignorance and the inability of the nurses of the puskesmas to provide emergency response to cardiac pulmonary resuscitation. Cardiopulmonary resuscitation (CPR) is the main action in cardiac arrest and stop breath, which can increase life expectation. Goal to be achieved in the implementation of this program is Increased ability of nurse puskesmas in performing action of heart resuscitation of lung. The specific targets of the activities are the increased ability of health center nurses on the ability to perform cardiopulmonary resuscitation with the latest guidelines. and the implementation of a structured training program on pulmonary cardiac resuscitation at community health center nurses on an ongoing basis.                   Solutions offered to overcome the problem is the training of Lung Heart Resuscitation (RJP) to nurses Puskesmas. Training activities conducted for one day include pre-test evaluation, material exposure, rjp skills training and post training evacuation. The result showed that there was significant difference between attitude value and perceived behavioral control between before and after training, whereas there was no difference of subjective norm value between before and after training. Training on updating and increasing the competence of cardiopulmonary resuscitation should be done regularly and periodically. Routine and periodic training needs to be done to improve nursing services, especially cardiovascular emergency. Key Word : Nursing Public Health ,cardiac pulmonary resuscitation     ABSTRAK   Terdapat banyak kejadian henti jantung di masyarakat yang tidak dapat diselamatkan karena tidak mendapatkan tindakan yang tepat dan cepat akibat ketidaktahuan dan ketidakmampuan perawat puskesmas untuk memberikan tindakan tanggap darurat resusitasi jantung paru.. Tindakan resusitasi jantung paru (RJP) merupakan tindakan utama pada henti jantung dan henti napas, yang dapat meningkatkan harapan hidup.Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program ini adalah Meningkatnya kemampuan perawat puskesmas dalam melakukan tindakan resusitasi jantung paru. Target khusus kegiatan adalah Meningkatnya kemampuan perawat puskesmas tentang kemampuan melakukan resusitasi jantung paru dengan pedoman terbaru. dan terselenggaranya program pelatihan yang terstruktur mengenai resusitasi jantung paru pada perawat puskesmas secara berkesinambungan.  Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan adalah dilakukannya pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) kepada perawat Puskesmas. Kegiatan pelatihan dilakukan selama satu hari  meliputi evaluasi pra test, paparan materi, pelatihan skill rjp dan evaliasi post pelatihan. Hasil kegiatan menunjukan adanya perbedaan yang significant antara nilai sikap dan perceived behavioral control antara sebelum dan sesudah pelatihan, sedangkan tidak terdapat perbedaan nilai norma subjektif antara sebelum dan sesudah pelatihan. Pelatihan updating dan peningkatan kompetensi resusitasi jantung paru perlu dilakukan secara rutin dan berkala. Pelatihan secara rutin dan berkala perlu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan terutama kegawata dararuratan kardiovaskular Keywords: Perawat Puskesmas, Resusitasi Jantung Paru   https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/view/44Perawat Puskesmas, Resusitasi Jantung Paru
spellingShingle Ayu Prawesti
etika emaliyawati
yanny trisyani
adimiharja adimiharja
Peningkatan Kompetensi Perawat Puskesmas dalam Penanganan Tanggap Darurat Kasus Henti Jantung sebagai Upaya Menurunkan Angka Mortalitas pada Tatanan Pra Hospital Melalui Pelatihan Resusitasi Jantung Paru di Kabupaten Pangandaran
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Perawat Puskesmas, Resusitasi Jantung Paru
title Peningkatan Kompetensi Perawat Puskesmas dalam Penanganan Tanggap Darurat Kasus Henti Jantung sebagai Upaya Menurunkan Angka Mortalitas pada Tatanan Pra Hospital Melalui Pelatihan Resusitasi Jantung Paru di Kabupaten Pangandaran
title_full Peningkatan Kompetensi Perawat Puskesmas dalam Penanganan Tanggap Darurat Kasus Henti Jantung sebagai Upaya Menurunkan Angka Mortalitas pada Tatanan Pra Hospital Melalui Pelatihan Resusitasi Jantung Paru di Kabupaten Pangandaran
title_fullStr Peningkatan Kompetensi Perawat Puskesmas dalam Penanganan Tanggap Darurat Kasus Henti Jantung sebagai Upaya Menurunkan Angka Mortalitas pada Tatanan Pra Hospital Melalui Pelatihan Resusitasi Jantung Paru di Kabupaten Pangandaran
title_full_unstemmed Peningkatan Kompetensi Perawat Puskesmas dalam Penanganan Tanggap Darurat Kasus Henti Jantung sebagai Upaya Menurunkan Angka Mortalitas pada Tatanan Pra Hospital Melalui Pelatihan Resusitasi Jantung Paru di Kabupaten Pangandaran
title_short Peningkatan Kompetensi Perawat Puskesmas dalam Penanganan Tanggap Darurat Kasus Henti Jantung sebagai Upaya Menurunkan Angka Mortalitas pada Tatanan Pra Hospital Melalui Pelatihan Resusitasi Jantung Paru di Kabupaten Pangandaran
title_sort peningkatan kompetensi perawat puskesmas dalam penanganan tanggap darurat kasus henti jantung sebagai upaya menurunkan angka mortalitas pada tatanan pra hospital melalui pelatihan resusitasi jantung paru di kabupaten pangandaran
topic Perawat Puskesmas, Resusitasi Jantung Paru
url https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/view/44
work_keys_str_mv AT ayuprawesti peningkatankompetensiperawatpuskesmasdalampenanganantanggapdaruratkasushentijantungsebagaiupayamenurunkanangkamortalitaspadatatananprahospitalmelaluipelatihanresusitasijantungparudikabupatenpangandaran
AT etikaemaliyawati peningkatankompetensiperawatpuskesmasdalampenanganantanggapdaruratkasushentijantungsebagaiupayamenurunkanangkamortalitaspadatatananprahospitalmelaluipelatihanresusitasijantungparudikabupatenpangandaran
AT yannytrisyani peningkatankompetensiperawatpuskesmasdalampenanganantanggapdaruratkasushentijantungsebagaiupayamenurunkanangkamortalitaspadatatananprahospitalmelaluipelatihanresusitasijantungparudikabupatenpangandaran
AT adimiharjaadimiharja peningkatankompetensiperawatpuskesmasdalampenanganantanggapdaruratkasushentijantungsebagaiupayamenurunkanangkamortalitaspadatatananprahospitalmelaluipelatihanresusitasijantungparudikabupatenpangandaran