Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36

<p class="Abstract">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan uji bending,  dan kekerasan pada sambungan weld joint plat baja A36 pada proses pengelasan SMAW di lingkungan darat dan bawah air. Penelitian ini menggunakan Baja A36 dengan variasi lingkungan peng...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Safira Dwi Anggraeni, Herman Pratikno, Yoyok Setyo Hadiwidodo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2017-01-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/18096
_version_ 1811273577906831360
author Safira Dwi Anggraeni
Herman Pratikno
Yoyok Setyo Hadiwidodo
author_facet Safira Dwi Anggraeni
Herman Pratikno
Yoyok Setyo Hadiwidodo
author_sort Safira Dwi Anggraeni
collection DOAJ
description <p class="Abstract">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan uji bending,  dan kekerasan pada sambungan weld joint plat baja A36 pada proses pengelasan SMAW di lingkungan darat dan bawah air. Penelitian ini menggunakan Baja A36 dengan variasi lingkungan pengelasan yakni di darat dan di bawah air dengan menggunakan las SMAW dan memakai elektroda E7018 diameter 3,2 mm. Spesimen dilakukan pengujian bending berupa face bend dan root bend, pengujian kekerasan dan foto mikro. Pada pengujian bending pengelasan di darat tidak menghasilkan cacat yang berarti, sedangkan untuk hasil pengujian bending face dan root pada pengelasan bawah air terdapat cacat sepanjang daerah lasan sebesar 38 mm, hal ini tidak dapat diterima karena ukuran cacat lebih besar dari persyaratan yang ada pada ASME Section IX edisi 2015. Pada pengujian kekerasan, nilai kekerasan tertinggi pada pengelasan di darat adalah 200,5 HVN sedangkan nilai kekerasan teritinggi pada pengelasan bawah air adalah 290,2 HVN. Hasil pengujian kekerasan tertinggi pada pengelasan bawah air lebih rendah dari persyaratan AWS D3.6M – Underwater Welding Code, sehinga nilai kekerasan memenuhi persyaratan standar. Hasil foto mikro pada pengelasan di darat pada daerah base metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 75,44% dan perlit adalah 24,56%. Pada daerah HAZ, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 70,11% dan perlit adalah 28,89%. Pada daerah weld metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 61,11% dan perlit adalah 38,89%. Sedangkan untuk hasil foto mikro pada pengelasan di bawah air pada daerah base metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 74,89% dan perlit adalah 25,11%. Pada daerah HAZ, persentase struktur mikro untuk martensit adalah 46,11%,   struktur mikro ferit adalah 18,22% dan struktur mikro perlit adalah 35,67%. Pada daerah weld metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 48,9% dan struktur mikro perlit adalah 51,1%<span lang="SV">.</span></p><p class="Abstract"> </p>
first_indexed 2024-04-12T23:02:26Z
format Article
id doaj.art-558b86781391425186aa3695ef6eabf5
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-9271
2337-3539
language Indonesian
last_indexed 2024-04-12T23:02:26Z
publishDate 2017-01-01
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
record_format Article
series Jurnal Teknik ITS
spelling doaj.art-558b86781391425186aa3695ef6eabf52022-12-22T03:13:02ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392017-01-01522662Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36Safira Dwi Anggraeni0Herman Pratikno1Yoyok Setyo Hadiwidodo2Institut Teknologi Sepuluh NopemberInstitut Teknologi Sepuluh NopemberInstitut Teknologi Sepuluh Nopember<p class="Abstract">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan uji bending,  dan kekerasan pada sambungan weld joint plat baja A36 pada proses pengelasan SMAW di lingkungan darat dan bawah air. Penelitian ini menggunakan Baja A36 dengan variasi lingkungan pengelasan yakni di darat dan di bawah air dengan menggunakan las SMAW dan memakai elektroda E7018 diameter 3,2 mm. Spesimen dilakukan pengujian bending berupa face bend dan root bend, pengujian kekerasan dan foto mikro. Pada pengujian bending pengelasan di darat tidak menghasilkan cacat yang berarti, sedangkan untuk hasil pengujian bending face dan root pada pengelasan bawah air terdapat cacat sepanjang daerah lasan sebesar 38 mm, hal ini tidak dapat diterima karena ukuran cacat lebih besar dari persyaratan yang ada pada ASME Section IX edisi 2015. Pada pengujian kekerasan, nilai kekerasan tertinggi pada pengelasan di darat adalah 200,5 HVN sedangkan nilai kekerasan teritinggi pada pengelasan bawah air adalah 290,2 HVN. Hasil pengujian kekerasan tertinggi pada pengelasan bawah air lebih rendah dari persyaratan AWS D3.6M – Underwater Welding Code, sehinga nilai kekerasan memenuhi persyaratan standar. Hasil foto mikro pada pengelasan di darat pada daerah base metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 75,44% dan perlit adalah 24,56%. Pada daerah HAZ, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 70,11% dan perlit adalah 28,89%. Pada daerah weld metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 61,11% dan perlit adalah 38,89%. Sedangkan untuk hasil foto mikro pada pengelasan di bawah air pada daerah base metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 74,89% dan perlit adalah 25,11%. Pada daerah HAZ, persentase struktur mikro untuk martensit adalah 46,11%,   struktur mikro ferit adalah 18,22% dan struktur mikro perlit adalah 35,67%. Pada daerah weld metal, persentase struktur mikro untuk ferit adalah 48,9% dan struktur mikro perlit adalah 51,1%<span lang="SV">.</span></p><p class="Abstract"> </p>http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/18096Kekuatan BendingKekuatan KekerasanMetalografiPengelasan Bawah AirSMAW.
spellingShingle Safira Dwi Anggraeni
Herman Pratikno
Yoyok Setyo Hadiwidodo
Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36
Jurnal Teknik ITS
Kekuatan Bending
Kekuatan Kekerasan
Metalografi
Pengelasan Bawah Air
SMAW.
title Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36
title_full Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36
title_fullStr Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36
title_full_unstemmed Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36
title_short Studi Perbandingan Proses Pengelasan Smaw Pada Lingkungan Darat dan Bawah Air Terhadap Ketahanan Uji Bending Weld Joint Material A36
title_sort studi perbandingan proses pengelasan smaw pada lingkungan darat dan bawah air terhadap ketahanan uji bending weld joint material a36
topic Kekuatan Bending
Kekuatan Kekerasan
Metalografi
Pengelasan Bawah Air
SMAW.
url http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/18096
work_keys_str_mv AT safiradwianggraeni studiperbandinganprosespengelasansmawpadalingkungandaratdanbawahairterhadapketahananujibendingweldjointmateriala36
AT hermanpratikno studiperbandinganprosespengelasansmawpadalingkungandaratdanbawahairterhadapketahananujibendingweldjointmateriala36
AT yoyoksetyohadiwidodo studiperbandinganprosespengelasansmawpadalingkungandaratdanbawahairterhadapketahananujibendingweldjointmateriala36