PENDIDIKAN KOLONIAL DAN POLITIK ASOSIASI: KAJIAN ATAS MEMOAR PANGERAN ARIA ACHMAD DJAJADININGRAT (1877-1943)

Abstrak Penulisan artikel ini didasari perdebatan bagaimana sesungguhnya peranan para pangreh praja didikan Barat dalam perjuangan kemerdekaan. Oleh karena berada dalam pemerintahan Hindia Belanda, mereka dianggap tidak berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan. Bahkan, mereka dianggap merintangi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Iim Imadudin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-09-01
Series:Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
Subjects:
Online Access:http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/118
_version_ 1819157184638877696
author Iim Imadudin
author_facet Iim Imadudin
author_sort Iim Imadudin
collection DOAJ
description Abstrak Penulisan artikel ini didasari perdebatan bagaimana sesungguhnya peranan para pangreh praja didikan Barat dalam perjuangan kemerdekaan. Oleh karena berada dalam pemerintahan Hindia Belanda, mereka dianggap tidak berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan. Bahkan, mereka dianggap merintangi gerak langkah kaum pergerakan sehingga sering dianggap sebagai lawan politik. Penelitian ini bertujuan mengungkap sejarah pemikiran dan mentalitas dari salah seorang bupati  terkemuka pribumi asal Banten, Ahmad Djajadiningrat, melalui memoarnya yang berjudul Memoar Pangeran Aria Djajadiningrat. Pangeran Aria Ahmad Djajadiningrat mengikuti pendidikan mulai dari HIS, ELS, hingga HBS di Batavia. Berbagai jabatan di pemerintahan diembannya, mulai dari bupati, anggota Volksraad, mindere welvaart comissie, hingga anggota Raad van Indie. Penelitian ini mempergunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan Ahmad Djajadiningrat di satu sisi menjadi pemimpin tradisional yang kharismatis dan aparat pemerintah yang loyal, namun di sisi lain bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah Hindia Belanda dan mendorong berkembangnya pergerakan nasional di tanah Banten.   Abstract The writing of this article is based on the actual debate on what the role of Western-based education of pangreh pradja is in the struggle for independence. Because it is in the Dutch East Indies, they are considered not to be contributing to the struggle for independence. In fact, they were considered to hinder the movement of the steps that are often regarded as political opponents. This study aims to reveal the history of thought and mentality of anative and famousleader from Banten, Ahmad Djajadiningrat, through his memoirs entitled Memoirs of Prince Aria Djajadiningrat. The Prince Aria Ahmad Djajadiningrat started his education in HIS, ELS, to HBS in Batavia.  The various positions in government was held, ranging from the regents, members of the Volksraad, mindere Welvaart comissie, until become a member of the Raad van Indie. This study uses historical method which consists of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results shows that Ahmad Djajadiningrat isa traditional charismatic leader and a loyal government official. On the other hand, he is critical to the Dutch East Indies government policies and encouraging the development of a national movement in Banten.
first_indexed 2024-12-22T16:04:44Z
format Article
id doaj.art-55a047686a2d42838965db4e4ed8b117
institution Directory Open Access Journal
issn 2085-9937
2598-1242
language Indonesian
last_indexed 2024-12-22T16:04:44Z
publishDate 2015-09-01
publisher Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
record_format Article
series Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
spelling doaj.art-55a047686a2d42838965db4e4ed8b1172022-12-21T18:20:36ZindBalai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPatanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya2085-99372598-12422015-09-017354355810.30959/patanjala.v7i3.11878PENDIDIKAN KOLONIAL DAN POLITIK ASOSIASI: KAJIAN ATAS MEMOAR PANGERAN ARIA ACHMAD DJAJADININGRAT (1877-1943)Iim Imadudin0Balai Pelestarian Nilai Budaya BandungAbstrak Penulisan artikel ini didasari perdebatan bagaimana sesungguhnya peranan para pangreh praja didikan Barat dalam perjuangan kemerdekaan. Oleh karena berada dalam pemerintahan Hindia Belanda, mereka dianggap tidak berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan. Bahkan, mereka dianggap merintangi gerak langkah kaum pergerakan sehingga sering dianggap sebagai lawan politik. Penelitian ini bertujuan mengungkap sejarah pemikiran dan mentalitas dari salah seorang bupati  terkemuka pribumi asal Banten, Ahmad Djajadiningrat, melalui memoarnya yang berjudul Memoar Pangeran Aria Djajadiningrat. Pangeran Aria Ahmad Djajadiningrat mengikuti pendidikan mulai dari HIS, ELS, hingga HBS di Batavia. Berbagai jabatan di pemerintahan diembannya, mulai dari bupati, anggota Volksraad, mindere welvaart comissie, hingga anggota Raad van Indie. Penelitian ini mempergunakan metode sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan Ahmad Djajadiningrat di satu sisi menjadi pemimpin tradisional yang kharismatis dan aparat pemerintah yang loyal, namun di sisi lain bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah Hindia Belanda dan mendorong berkembangnya pergerakan nasional di tanah Banten.   Abstract The writing of this article is based on the actual debate on what the role of Western-based education of pangreh pradja is in the struggle for independence. Because it is in the Dutch East Indies, they are considered not to be contributing to the struggle for independence. In fact, they were considered to hinder the movement of the steps that are often regarded as political opponents. This study aims to reveal the history of thought and mentality of anative and famousleader from Banten, Ahmad Djajadiningrat, through his memoirs entitled Memoirs of Prince Aria Djajadiningrat. The Prince Aria Ahmad Djajadiningrat started his education in HIS, ELS, to HBS in Batavia.  The various positions in government was held, ranging from the regents, members of the Volksraad, mindere Welvaart comissie, until become a member of the Raad van Indie. This study uses historical method which consists of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results shows that Ahmad Djajadiningrat isa traditional charismatic leader and a loyal government official. On the other hand, he is critical to the Dutch East Indies government policies and encouraging the development of a national movement in Banten.http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/118pendidikan kolonial, politik asosiasi, achmad djajadiningrat, colonial education, political association, achmad djajadiningrat.
spellingShingle Iim Imadudin
PENDIDIKAN KOLONIAL DAN POLITIK ASOSIASI: KAJIAN ATAS MEMOAR PANGERAN ARIA ACHMAD DJAJADININGRAT (1877-1943)
Patanjala: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
pendidikan kolonial, politik asosiasi, achmad djajadiningrat, colonial education, political association, achmad djajadiningrat.
title PENDIDIKAN KOLONIAL DAN POLITIK ASOSIASI: KAJIAN ATAS MEMOAR PANGERAN ARIA ACHMAD DJAJADININGRAT (1877-1943)
title_full PENDIDIKAN KOLONIAL DAN POLITIK ASOSIASI: KAJIAN ATAS MEMOAR PANGERAN ARIA ACHMAD DJAJADININGRAT (1877-1943)
title_fullStr PENDIDIKAN KOLONIAL DAN POLITIK ASOSIASI: KAJIAN ATAS MEMOAR PANGERAN ARIA ACHMAD DJAJADININGRAT (1877-1943)
title_full_unstemmed PENDIDIKAN KOLONIAL DAN POLITIK ASOSIASI: KAJIAN ATAS MEMOAR PANGERAN ARIA ACHMAD DJAJADININGRAT (1877-1943)
title_short PENDIDIKAN KOLONIAL DAN POLITIK ASOSIASI: KAJIAN ATAS MEMOAR PANGERAN ARIA ACHMAD DJAJADININGRAT (1877-1943)
title_sort pendidikan kolonial dan politik asosiasi kajian atas memoar pangeran aria achmad djajadiningrat 1877 1943
topic pendidikan kolonial, politik asosiasi, achmad djajadiningrat, colonial education, political association, achmad djajadiningrat.
url http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/118
work_keys_str_mv AT iimimadudin pendidikankolonialdanpolitikasosiasikajianatasmemoarpangeranariaachmaddjajadiningrat18771943