Whole Brain Teaching sebagai Desain Pembelajaran Matematika yang Kreatif

Penelitian bertujuan untuk memperoleh desain pembelajaran berbasis karakter kreatif melalui pendekatan Whole Brain Teaching pada materi grafik garis lurus yang valid, praktis dan efektif. Pengembangan desain pembelajaran ini didasarkan pada model pengembangan Plomp, yang terdiri dari empat fase, yai...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Elita Mega Selvia Wijaya, Nathasa Pramudita Irianti
Format: Article
Language:English
Published: UMSurabaya Publishing 2017-12-01
Series:MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology
Subjects:
Online Access:http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/matematika/article/view/839/1157
_version_ 1819266280088141824
author Elita Mega Selvia Wijaya
Nathasa Pramudita Irianti
author_facet Elita Mega Selvia Wijaya
Nathasa Pramudita Irianti
author_sort Elita Mega Selvia Wijaya
collection DOAJ
description Penelitian bertujuan untuk memperoleh desain pembelajaran berbasis karakter kreatif melalui pendekatan Whole Brain Teaching pada materi grafik garis lurus yang valid, praktis dan efektif. Pengembangan desain pembelajaran ini didasarkan pada model pengembangan Plomp, yang terdiri dari empat fase, yaitu: (1) investigasi awal, (2) desain atau perancangan, (3) realisasi atau konstruksi, dan (4) tes, evaluasi, revisi. Fase investigasi awal meliputi investigasi pengetahuan prasyarat, mengamati dan analisis perilaku siswa, mengkaji kurikulum dan silabus, serta investigasi sumber pendukung. Fase perancangan diantaranya merancang pengorganisasian materi menjadi unit-unit yang utuh, berdasarkan karakteristik materi dan alokasi waktu, membuat pemetaan materi dan aktivitas PBM yang relevan, serta membuat rancangan RPP dan LKS. Dalam fase realisasi, dikembangkan dua perangkat yaitu RPP dan LKS. Di fase terakhir, yaitu tes evaluasi, dilakukan validasi dan uji coba lapangan. Berdasarkan hasil analisis data, desain pembelajaran matematika berdasarkan Whole Brain Teaching dapat diterapkan dan terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari tingkat keterlaksanaan lebih dari 75% dan masing-masing aktivitas terlaksana di atas 61%. Hasil ini diperkuat dengan hasil wawancara yang berpendapat bahwa pembelajaran persamaan garis lurus menggunakan Whole Brain Teaching cukup baik dan menyenangkan, secara umum menyampaikan gesture yang dipakai pada pembelajaran dapat membantu dalam memahami konsep persamaan dan grafik garis lurus dan meningkatkan daya ingat.
first_indexed 2024-12-23T20:58:46Z
format Article
id doaj.art-56dd9484357d41d1a9eeb9ef72fe48fd
institution Directory Open Access Journal
issn 2541-6057
2541-4674
language English
last_indexed 2024-12-23T20:58:46Z
publishDate 2017-12-01
publisher UMSurabaya Publishing
record_format Article
series MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology
spelling doaj.art-56dd9484357d41d1a9eeb9ef72fe48fd2022-12-21T17:31:25ZengUMSurabaya PublishingMUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology2541-60572541-46742017-12-0122196207http://dx.doi.org/10.30651/must.v2i2.839Whole Brain Teaching sebagai Desain Pembelajaran Matematika yang KreatifElita Mega Selvia Wijaya0Nathasa Pramudita Irianti1Universitas Tribhuwana TunggadewiUniversitas Tribhuwana TunggadewiPenelitian bertujuan untuk memperoleh desain pembelajaran berbasis karakter kreatif melalui pendekatan Whole Brain Teaching pada materi grafik garis lurus yang valid, praktis dan efektif. Pengembangan desain pembelajaran ini didasarkan pada model pengembangan Plomp, yang terdiri dari empat fase, yaitu: (1) investigasi awal, (2) desain atau perancangan, (3) realisasi atau konstruksi, dan (4) tes, evaluasi, revisi. Fase investigasi awal meliputi investigasi pengetahuan prasyarat, mengamati dan analisis perilaku siswa, mengkaji kurikulum dan silabus, serta investigasi sumber pendukung. Fase perancangan diantaranya merancang pengorganisasian materi menjadi unit-unit yang utuh, berdasarkan karakteristik materi dan alokasi waktu, membuat pemetaan materi dan aktivitas PBM yang relevan, serta membuat rancangan RPP dan LKS. Dalam fase realisasi, dikembangkan dua perangkat yaitu RPP dan LKS. Di fase terakhir, yaitu tes evaluasi, dilakukan validasi dan uji coba lapangan. Berdasarkan hasil analisis data, desain pembelajaran matematika berdasarkan Whole Brain Teaching dapat diterapkan dan terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukkan dari tingkat keterlaksanaan lebih dari 75% dan masing-masing aktivitas terlaksana di atas 61%. Hasil ini diperkuat dengan hasil wawancara yang berpendapat bahwa pembelajaran persamaan garis lurus menggunakan Whole Brain Teaching cukup baik dan menyenangkan, secara umum menyampaikan gesture yang dipakai pada pembelajaran dapat membantu dalam memahami konsep persamaan dan grafik garis lurus dan meningkatkan daya ingat.http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/matematika/article/view/839/1157desain pembelajaranmatematika kreatifwhole brain teaching
spellingShingle Elita Mega Selvia Wijaya
Nathasa Pramudita Irianti
Whole Brain Teaching sebagai Desain Pembelajaran Matematika yang Kreatif
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology
desain pembelajaran
matematika kreatif
whole brain teaching
title Whole Brain Teaching sebagai Desain Pembelajaran Matematika yang Kreatif
title_full Whole Brain Teaching sebagai Desain Pembelajaran Matematika yang Kreatif
title_fullStr Whole Brain Teaching sebagai Desain Pembelajaran Matematika yang Kreatif
title_full_unstemmed Whole Brain Teaching sebagai Desain Pembelajaran Matematika yang Kreatif
title_short Whole Brain Teaching sebagai Desain Pembelajaran Matematika yang Kreatif
title_sort whole brain teaching sebagai desain pembelajaran matematika yang kreatif
topic desain pembelajaran
matematika kreatif
whole brain teaching
url http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/matematika/article/view/839/1157
work_keys_str_mv AT elitamegaselviawijaya wholebrainteachingsebagaidesainpembelajaranmatematikayangkreatif
AT nathasapramuditairianti wholebrainteachingsebagaidesainpembelajaranmatematikayangkreatif