Labour Migration from Indonesia to South Korea: Challenges in Maximizing Potentials

<p><em>Analisa tentang mengapa seseorang bermigrasi untuk bekerja di negara lain umumnya dilakukan melalui pencarian dan pendeskripsian faktor-faktor “push” dan “pull” , di mana pendapatan rendah dan pengangguran yang tinggi menjadi faktor pendorong dan pendapatan tinggi dan pengangguran...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sylvia Yazid
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2018-02-01
Series:Jurnal Hubungan Internasional
Subjects:
Online Access:https://journal.umy.ac.id/index.php/jhi/article/view/2866
_version_ 1818975565167722496
author Sylvia Yazid
author_facet Sylvia Yazid
author_sort Sylvia Yazid
collection DOAJ
description <p><em>Analisa tentang mengapa seseorang bermigrasi untuk bekerja di negara lain umumnya dilakukan melalui pencarian dan pendeskripsian faktor-faktor “push” dan “pull” , di mana pendapatan rendah dan pengangguran yang tinggi menjadi faktor pendorong dan pendapatan tinggi dan pengangguran yang rendah menjadi faktor penarik. Ini dapat digunakan untuk menjelaskan alasan umum bagi migrasi tenaga kerja yang bersifat sementara namun tidak cukup untuk menjelaskan lebih lanjut mengapa seseorang memutuskan bermigrasi ke suatu negara dan bukan ke negara lainnya. Inilah yang dihadapi Indonesia dan Korea Selatan. Walaupun masih banyak orang yang mencari pekerjaan di Indonesia dan Korea Selatan masih membutuhkan pekerja asing, jumlah orang Indonesia yang bekerja di kategorikan kecil bila dibandingkan dengan jumlah di negara penerima lainnya di kawasan seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong dan Thailand. Asumsinya terdapat sejumlah faktor yang menghalangi terwujudnya dampak maksimum dari faktor pendorong dan penarik ini. Tulisan ini menganalisa faktor-faktor penghambat tersebut, terutama terkait dengan tingginya persyaratan yang ditetapkan oleh Korea Selatan dan keterbatasan kemampuan untuk memenuhi persyaratan ini dari sisi Indonesia. Pemahaman tentang faktor-faktor penghambat ini akan dapat berkontribusi bagi upaya meningkatkan jumlah pekerja Indonesia di Korea Selatan, yang dapat dianggap sebagai negara yang cukup aman untuk tempat bekerja</em>.<em></em></p><p> </p><p>An analysis of why people migrate to work in another country is commonly conducted through a listing and description of the push and pull factors, with low income and high unemployment being the push factors and high income and low unemployment being the pull factors. It can be used to explain in general the reasons for temporary labour migration but not to explain why people choose to migrate to a certain country, instead of the others. This is the case of South Korea and Indonesia. There is still a number of Indonesian workers seeking for employment abroad, and there is also a high demand for foreign workers in South Korea. However, the number of Indonesians working in South Korea can still be considered small if compared to the numbers of Indonesians working in other countries in the region, such as Malaysia, Singapore, Hong Kong and Taiwan. The assumption is that there are factors that hinder maximum impacts of this push and pull factors. This paper looked into these hindering factors which are mainly related to the high requirements from the South Korea side and the inability to fulfill the requirements from the Indonesia side. An understanding of these hindering factors may contribute to the efforts of increasing the number of Indonesians working in South Korea, which is considered as a reasonably safe country to work in.</p>
first_indexed 2024-12-20T15:57:58Z
format Article
id doaj.art-5788dc1283064283912eb9219db9db34
institution Directory Open Access Journal
issn 1829-5088
2503-3883
language English
last_indexed 2024-12-20T15:57:58Z
publishDate 2018-02-01
publisher Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
record_format Article
series Jurnal Hubungan Internasional
spelling doaj.art-5788dc1283064283912eb9219db9db342022-12-21T19:34:23ZengUniversitas Muhammadiyah YogyakartaJurnal Hubungan Internasional1829-50882503-38832018-02-0161728010.18196/hi.611062620Labour Migration from Indonesia to South Korea: Challenges in Maximizing PotentialsSylvia Yazid0Parahyangan Catholic University<p><em>Analisa tentang mengapa seseorang bermigrasi untuk bekerja di negara lain umumnya dilakukan melalui pencarian dan pendeskripsian faktor-faktor “push” dan “pull” , di mana pendapatan rendah dan pengangguran yang tinggi menjadi faktor pendorong dan pendapatan tinggi dan pengangguran yang rendah menjadi faktor penarik. Ini dapat digunakan untuk menjelaskan alasan umum bagi migrasi tenaga kerja yang bersifat sementara namun tidak cukup untuk menjelaskan lebih lanjut mengapa seseorang memutuskan bermigrasi ke suatu negara dan bukan ke negara lainnya. Inilah yang dihadapi Indonesia dan Korea Selatan. Walaupun masih banyak orang yang mencari pekerjaan di Indonesia dan Korea Selatan masih membutuhkan pekerja asing, jumlah orang Indonesia yang bekerja di kategorikan kecil bila dibandingkan dengan jumlah di negara penerima lainnya di kawasan seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong dan Thailand. Asumsinya terdapat sejumlah faktor yang menghalangi terwujudnya dampak maksimum dari faktor pendorong dan penarik ini. Tulisan ini menganalisa faktor-faktor penghambat tersebut, terutama terkait dengan tingginya persyaratan yang ditetapkan oleh Korea Selatan dan keterbatasan kemampuan untuk memenuhi persyaratan ini dari sisi Indonesia. Pemahaman tentang faktor-faktor penghambat ini akan dapat berkontribusi bagi upaya meningkatkan jumlah pekerja Indonesia di Korea Selatan, yang dapat dianggap sebagai negara yang cukup aman untuk tempat bekerja</em>.<em></em></p><p> </p><p>An analysis of why people migrate to work in another country is commonly conducted through a listing and description of the push and pull factors, with low income and high unemployment being the push factors and high income and low unemployment being the pull factors. It can be used to explain in general the reasons for temporary labour migration but not to explain why people choose to migrate to a certain country, instead of the others. This is the case of South Korea and Indonesia. There is still a number of Indonesian workers seeking for employment abroad, and there is also a high demand for foreign workers in South Korea. However, the number of Indonesians working in South Korea can still be considered small if compared to the numbers of Indonesians working in other countries in the region, such as Malaysia, Singapore, Hong Kong and Taiwan. The assumption is that there are factors that hinder maximum impacts of this push and pull factors. This paper looked into these hindering factors which are mainly related to the high requirements from the South Korea side and the inability to fulfill the requirements from the Indonesia side. An understanding of these hindering factors may contribute to the efforts of increasing the number of Indonesians working in South Korea, which is considered as a reasonably safe country to work in.</p>https://journal.umy.ac.id/index.php/jhi/article/view/2866labour migrationpush and pull factorg to g programmeindonesian labour
spellingShingle Sylvia Yazid
Labour Migration from Indonesia to South Korea: Challenges in Maximizing Potentials
Jurnal Hubungan Internasional
labour migration
push and pull factor
g to g programme
indonesian labour
title Labour Migration from Indonesia to South Korea: Challenges in Maximizing Potentials
title_full Labour Migration from Indonesia to South Korea: Challenges in Maximizing Potentials
title_fullStr Labour Migration from Indonesia to South Korea: Challenges in Maximizing Potentials
title_full_unstemmed Labour Migration from Indonesia to South Korea: Challenges in Maximizing Potentials
title_short Labour Migration from Indonesia to South Korea: Challenges in Maximizing Potentials
title_sort labour migration from indonesia to south korea challenges in maximizing potentials
topic labour migration
push and pull factor
g to g programme
indonesian labour
url https://journal.umy.ac.id/index.php/jhi/article/view/2866
work_keys_str_mv AT sylviayazid labourmigrationfromindonesiatosouthkoreachallengesinmaximizingpotentials