Menimbang Kembali Konsep Kelahiran Kembali: Kritik Sosio-Historis Yohanes 3:1-21
Abstract. The doctrine of rebirth is a basic and important teaching in Christianity. However, the rebirth concept can be understood differently by different church traditions. The purpose of this study was to review the concept of rebirth through a socio-historical criticism of the text of John 3:1-...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta
2022-07-01
|
Series: | Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani |
Subjects: | |
Online Access: | https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/657 |
_version_ | 1798031000462163968 |
---|---|
author | Nikson Siburian |
author_facet | Nikson Siburian |
author_sort | Nikson Siburian |
collection | DOAJ |
description | Abstract. The doctrine of rebirth is a basic and important teaching in Christianity. However, the rebirth concept can be understood differently by different church traditions. The purpose of this study was to review the concept of rebirth through a socio-historical criticism of the text of John 3:1-21. Through this study, it was disclosed that the concept of rebirth as expressed in Jesus' conversation with Nicodemus is a concept that was emerge from one group in the John Community. Thus, it is necessary to have an open-minded, which features dialogue, in responding to differences in understanding the concept of rebirth so as not to cause schism in the church.
Abstrak. Ajaran kelahiran kembali adalah ajaran dasar dan penting dalam kekristenan. Namun demikian, konsep kelahiran kembali tersebut dapat dipahami secara berbeda oleh tradisi gereja yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau kembali konsep kelahiran kembali melalui kritik sosio-historis terhadap teks Yohanes 3:1-21. Melalui studi ini terungkap bahwa konsep kelahiran kembali sebagaimana dinyatakan dalam percakapan Yesus dengan Nikodemus adalah konsep yang lahir dari satu kelompok dalam Komunitas Yohanes. Dengan demikian, perlu adanya keterbukaan sikap, yang mengedepankan dialog, dalam menyikapi perbedaan pemahaman konsep kelahiran kembali sehingga tidak menimbulkan skisma dalam gereja. |
first_indexed | 2024-04-11T19:49:11Z |
format | Article |
id | doaj.art-57dc14a4e24342ab9ec4bc11a9844891 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2541-3937 2541-3945 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-11T19:49:11Z |
publishDate | 2022-07-01 |
publisher | Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta |
record_format | Article |
series | Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani |
spelling | doaj.art-57dc14a4e24342ab9ec4bc11a98448912022-12-22T04:06:21ZindSekolah Tinggi Teologi Intheos SurakartaDunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani2541-39372541-39452022-07-017111412310.30648/dun.v7i1.657297Menimbang Kembali Konsep Kelahiran Kembali: Kritik Sosio-Historis Yohanes 3:1-21Nikson Siburian0Universitas Kristen Duta Wacana YogyakartaAbstract. The doctrine of rebirth is a basic and important teaching in Christianity. However, the rebirth concept can be understood differently by different church traditions. The purpose of this study was to review the concept of rebirth through a socio-historical criticism of the text of John 3:1-21. Through this study, it was disclosed that the concept of rebirth as expressed in Jesus' conversation with Nicodemus is a concept that was emerge from one group in the John Community. Thus, it is necessary to have an open-minded, which features dialogue, in responding to differences in understanding the concept of rebirth so as not to cause schism in the church. Abstrak. Ajaran kelahiran kembali adalah ajaran dasar dan penting dalam kekristenan. Namun demikian, konsep kelahiran kembali tersebut dapat dipahami secara berbeda oleh tradisi gereja yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau kembali konsep kelahiran kembali melalui kritik sosio-historis terhadap teks Yohanes 3:1-21. Melalui studi ini terungkap bahwa konsep kelahiran kembali sebagaimana dinyatakan dalam percakapan Yesus dengan Nikodemus adalah konsep yang lahir dari satu kelompok dalam Komunitas Yohanes. Dengan demikian, perlu adanya keterbukaan sikap, yang mengedepankan dialog, dalam menyikapi perbedaan pemahaman konsep kelahiran kembali sehingga tidak menimbulkan skisma dalam gereja.https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/657rebirthsocio-historical criticismschismthe gospel of johnchristian doctrinekelahiran kembalikritik sosio-historisskismainjil yohanesdoktrin kristen |
spellingShingle | Nikson Siburian Menimbang Kembali Konsep Kelahiran Kembali: Kritik Sosio-Historis Yohanes 3:1-21 Dunamis: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani rebirth socio-historical criticism schism the gospel of john christian doctrine kelahiran kembali kritik sosio-historis skisma injil yohanes doktrin kristen |
title | Menimbang Kembali Konsep Kelahiran Kembali: Kritik Sosio-Historis Yohanes 3:1-21 |
title_full | Menimbang Kembali Konsep Kelahiran Kembali: Kritik Sosio-Historis Yohanes 3:1-21 |
title_fullStr | Menimbang Kembali Konsep Kelahiran Kembali: Kritik Sosio-Historis Yohanes 3:1-21 |
title_full_unstemmed | Menimbang Kembali Konsep Kelahiran Kembali: Kritik Sosio-Historis Yohanes 3:1-21 |
title_short | Menimbang Kembali Konsep Kelahiran Kembali: Kritik Sosio-Historis Yohanes 3:1-21 |
title_sort | menimbang kembali konsep kelahiran kembali kritik sosio historis yohanes 3 1 21 |
topic | rebirth socio-historical criticism schism the gospel of john christian doctrine kelahiran kembali kritik sosio-historis skisma injil yohanes doktrin kristen |
url | https://sttintheos.ac.id/e-journal/index.php/dunamis/article/view/657 |
work_keys_str_mv | AT niksonsiburian menimbangkembalikonsepkelahirankembalikritiksosiohistorisyohanes3121 |