Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh

This study aimed to describe changes the Acehnese language in the lexical aspect in the reality of everyday Acehnese speech. Qualitative research methods have also been established as research methods for all research activities. Two groups of bilingual speakers, namely the Acehnese (Aceh-Indonesian...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Teuku Alamsyah, Muhammad Iqbal, Rostina Taib
Format: Article
Language:English
Published: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa 2022-12-01
Series:Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Subjects:
Online Access:https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/5207
_version_ 1797974968089182208
author Teuku Alamsyah
Muhammad Iqbal
Rostina Taib
author_facet Teuku Alamsyah
Muhammad Iqbal
Rostina Taib
author_sort Teuku Alamsyah
collection DOAJ
description This study aimed to describe changes the Acehnese language in the lexical aspect in the reality of everyday Acehnese speech. Qualitative research methods have also been established as research methods for all research activities. Two groups of bilingual speakers, namely the Acehnese (Aceh-Indonesian) ethnic community who speak two languages, namely Acehnese and Indonesian in daily social interactions and the bilingual Acehnese (Aceh-Indonesian) ethnic community who use the Acehnese language in social interactions have been designated as data source. The study was carried out in three districts/cities in Aceh Province, namely Banda Aceh City, Aceh Besar District, and Aceh Jaya District, involving participants in childhood, adulthood, and old age. The results showed that the lexical changes of language were in the form of lexical loss, lexical borrowing, and lexical creation. The most dominant factor causing the Acehnese lexical change is the external motivation factor. The conclusion of this study is that the lexical change of the Acehnese language in the context of bilingual speakers has taken place, is ongoing, and has the potential to continue in line with the social changes of society due to the progress of the times.   Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perubahan bahasa Aceh pada aspek leksikal dalam realitas tuturan penutur bahasa Aceh sehari-hari. Metode penelitian kualitatif pula telah ditetapkan sebagai metode penelitian untuk keseluruhan aktivitas penelitian. Dua kelompok penutur bilingual, yaitu masyarakat etnis Aceh (Aceh-Indonesia) penutur dua bahasa, yaitu bahasa Aceh dan bahasa Indonesia dalam interaksi sosial sehari-hari dan masyarakat etnis Aceh bilingual (Aceh-Indonesia) yang menggunakan bahasa Aceh dalam interaksi sosial telah ditetapkan sebagai sumber data. Kajian dijalankan pada tiga kabupaten/kota di Provinsi Aceh, yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Aceh Jaya dengan melibatkan partisipan usia kanak-kanak, usia dewasa, dan usia tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan leksikal bahasa wujud dalam bentuk kehilangan leksikal, peminjaman leksikal, dan penciptaan leksikal. Faktor penyebab perubahan leksikal bahasa Aceh yang paling dominan adalah faktor motivasi eksternal. Simpulan hasil kajian ini adalah perubahan leksikal bahasa Aceh dalam konteks penutur bilingual telah berlangsung, sedang berlangsung, dan memiliki potensi akan terus berlangsung sejalan dengan perubahan sosial masyarakat akibat kemajuan zaman.
first_indexed 2024-04-11T04:28:10Z
format Article
id doaj.art-58f02f7d479846c3bfcd5cd6b9118564
institution Directory Open Access Journal
issn 2338-8528
2579-8111
language English
last_indexed 2024-04-11T04:28:10Z
publishDate 2022-12-01
publisher Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
record_format Article
series Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
spelling doaj.art-58f02f7d479846c3bfcd5cd6b91185642022-12-29T15:08:06ZengBadan Pengembangan dan Pembinaan BahasaRanah: Jurnal Kajian Bahasa2338-85282579-81112022-12-0111210.26499/rnh.v11i2.52071612Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di AcehTeuku AlamsyahMuhammad IqbalRostina TaibThis study aimed to describe changes the Acehnese language in the lexical aspect in the reality of everyday Acehnese speech. Qualitative research methods have also been established as research methods for all research activities. Two groups of bilingual speakers, namely the Acehnese (Aceh-Indonesian) ethnic community who speak two languages, namely Acehnese and Indonesian in daily social interactions and the bilingual Acehnese (Aceh-Indonesian) ethnic community who use the Acehnese language in social interactions have been designated as data source. The study was carried out in three districts/cities in Aceh Province, namely Banda Aceh City, Aceh Besar District, and Aceh Jaya District, involving participants in childhood, adulthood, and old age. The results showed that the lexical changes of language were in the form of lexical loss, lexical borrowing, and lexical creation. The most dominant factor causing the Acehnese lexical change is the external motivation factor. The conclusion of this study is that the lexical change of the Acehnese language in the context of bilingual speakers has taken place, is ongoing, and has the potential to continue in line with the social changes of society due to the progress of the times.   Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perubahan bahasa Aceh pada aspek leksikal dalam realitas tuturan penutur bahasa Aceh sehari-hari. Metode penelitian kualitatif pula telah ditetapkan sebagai metode penelitian untuk keseluruhan aktivitas penelitian. Dua kelompok penutur bilingual, yaitu masyarakat etnis Aceh (Aceh-Indonesia) penutur dua bahasa, yaitu bahasa Aceh dan bahasa Indonesia dalam interaksi sosial sehari-hari dan masyarakat etnis Aceh bilingual (Aceh-Indonesia) yang menggunakan bahasa Aceh dalam interaksi sosial telah ditetapkan sebagai sumber data. Kajian dijalankan pada tiga kabupaten/kota di Provinsi Aceh, yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dan Kabupaten Aceh Jaya dengan melibatkan partisipan usia kanak-kanak, usia dewasa, dan usia tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan leksikal bahasa wujud dalam bentuk kehilangan leksikal, peminjaman leksikal, dan penciptaan leksikal. Faktor penyebab perubahan leksikal bahasa Aceh yang paling dominan adalah faktor motivasi eksternal. Simpulan hasil kajian ini adalah perubahan leksikal bahasa Aceh dalam konteks penutur bilingual telah berlangsung, sedang berlangsung, dan memiliki potensi akan terus berlangsung sejalan dengan perubahan sosial masyarakat akibat kemajuan zaman.https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/5207aceh languagebilingualchangelexical
spellingShingle Teuku Alamsyah
Muhammad Iqbal
Rostina Taib
Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
aceh language
bilingual
change
lexical
title Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh
title_full Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh
title_fullStr Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh
title_full_unstemmed Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh
title_short Perubahan Bahasa Aceh: Tinjauan Realitas Penggunaan Bahasa Aceh dalam Interaksi Sosial di Aceh
title_sort perubahan bahasa aceh tinjauan realitas penggunaan bahasa aceh dalam interaksi sosial di aceh
topic aceh language
bilingual
change
lexical
url https://ojs.badanbahasa.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/jurnal_ranah/article/view/5207
work_keys_str_mv AT teukualamsyah perubahanbahasaacehtinjauanrealitaspenggunaanbahasaacehdalaminteraksisosialdiaceh
AT muhammadiqbal perubahanbahasaacehtinjauanrealitaspenggunaanbahasaacehdalaminteraksisosialdiaceh
AT rostinataib perubahanbahasaacehtinjauanrealitaspenggunaanbahasaacehdalaminteraksisosialdiaceh