KUALITAS DEMPUL ORGANIK DARI SERBUK KAYU JATI DAN SIRLAK
Produk dempul kayu komersial yang tersedia di pasar dewasa ini umumnya menggunakan bahan dengan pelarut mineral, seperti epoksi dan lateks. Bahan dempul ini dapat memberikan kualitas fisis, mekanis, dan kimia yang baik, namun bahan ini melepas banyak polutan yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam pene...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Forest Product Research and Development Center
2017-09-01
|
Series: | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) |
Subjects: | |
Online Access: | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2667 |
_version_ | 1818850192383803392 |
---|---|
author | Jamal Balfas |
author_facet | Jamal Balfas |
author_sort | Jamal Balfas |
collection | DOAJ |
description | Produk dempul kayu komersial yang tersedia di pasar dewasa ini umumnya menggunakan bahan dengan pelarut mineral, seperti epoksi dan lateks. Bahan dempul ini dapat memberikan kualitas fisis, mekanis, dan kimia yang baik, namun bahan ini melepas banyak polutan yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi penggunaan bahan alternatif berupa serbuk halus kayu jati yang dicampur dengan sirlak dan tepung dempul dalam beberapa komposisi untuk produksi dempul organik. Performa bahan dempul alternatif diuji secara fisis, mekanis, dan kimia pada kayu tusam dan karet, serta dibandingkan dengan performa penggunaan bahan dempul komersial, yaitu epoksi (DK1) dan piroksilin (DK2). Contoh uji kedua jenis kayu dilabur dengan larutan dempul kemudian dikeringkan. Perubahan berat dan dimensi contoh uji akibat laburan ditentukan pada kondisi basah dan kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan berat dan perubahan dimensi akibat rendaman beragam menurut jenis kayu, orientasi pola pemotongan papan, dan jenis bahan finishing yang digunakan. Contoh kayu tusam mengalami perubahan berat dan dimensi lebih besar daripada kayu karet. Semua formula dempul organik mampu melindungi kayu dari intrusi air, namun tidak sebaik kelompok dempul komersial DK1 dan DK2. Formula dempul serbuk jati dan sirlak memiliki daya tahan terhadap larutan kimia dan ketahanan gores lebih rendah daripada dempul komersial. |
first_indexed | 2024-12-19T06:45:13Z |
format | Article |
id | doaj.art-5950b96429914f44ba7fe96de92fdd9d |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0216-4329 2442-8957 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-19T06:45:13Z |
publishDate | 2017-09-01 |
publisher | Forest Product Research and Development Center |
record_format | Article |
series | Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) |
spelling | doaj.art-5950b96429914f44ba7fe96de92fdd9d2022-12-21T20:31:55ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572017-09-0135315517010.20886/jphh.2017.35.3.155-1703099KUALITAS DEMPUL ORGANIK DARI SERBUK KAYU JATI DAN SIRLAKJamal Balfas0Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH)Produk dempul kayu komersial yang tersedia di pasar dewasa ini umumnya menggunakan bahan dengan pelarut mineral, seperti epoksi dan lateks. Bahan dempul ini dapat memberikan kualitas fisis, mekanis, dan kimia yang baik, namun bahan ini melepas banyak polutan yang berbahaya bagi kesehatan. Dalam penelitian ini dilakukan eksplorasi penggunaan bahan alternatif berupa serbuk halus kayu jati yang dicampur dengan sirlak dan tepung dempul dalam beberapa komposisi untuk produksi dempul organik. Performa bahan dempul alternatif diuji secara fisis, mekanis, dan kimia pada kayu tusam dan karet, serta dibandingkan dengan performa penggunaan bahan dempul komersial, yaitu epoksi (DK1) dan piroksilin (DK2). Contoh uji kedua jenis kayu dilabur dengan larutan dempul kemudian dikeringkan. Perubahan berat dan dimensi contoh uji akibat laburan ditentukan pada kondisi basah dan kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan berat dan perubahan dimensi akibat rendaman beragam menurut jenis kayu, orientasi pola pemotongan papan, dan jenis bahan finishing yang digunakan. Contoh kayu tusam mengalami perubahan berat dan dimensi lebih besar daripada kayu karet. Semua formula dempul organik mampu melindungi kayu dari intrusi air, namun tidak sebaik kelompok dempul komersial DK1 dan DK2. Formula dempul serbuk jati dan sirlak memiliki daya tahan terhadap larutan kimia dan ketahanan gores lebih rendah daripada dempul komersial.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2667Finishingorganic wood puttyteak powdershellac tusamrubber wood |
spellingShingle | Jamal Balfas KUALITAS DEMPUL ORGANIK DARI SERBUK KAYU JATI DAN SIRLAK Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research) Finishing organic wood putty teak powder shellac tusam rubber wood |
title | KUALITAS DEMPUL ORGANIK DARI SERBUK KAYU JATI DAN SIRLAK |
title_full | KUALITAS DEMPUL ORGANIK DARI SERBUK KAYU JATI DAN SIRLAK |
title_fullStr | KUALITAS DEMPUL ORGANIK DARI SERBUK KAYU JATI DAN SIRLAK |
title_full_unstemmed | KUALITAS DEMPUL ORGANIK DARI SERBUK KAYU JATI DAN SIRLAK |
title_short | KUALITAS DEMPUL ORGANIK DARI SERBUK KAYU JATI DAN SIRLAK |
title_sort | kualitas dempul organik dari serbuk kayu jati dan sirlak |
topic | Finishing organic wood putty teak powder shellac tusam rubber wood |
url | http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/2667 |
work_keys_str_mv | AT jamalbalfas kualitasdempulorganikdariserbukkayujatidansirlak |