Kualitas Tuna Kaleng dari Perairan Aceh yang Disterilisasi dengan Pressure Canner

Ikan tuna termasuk komoditi yang mudah rusak sehingga perlu diolah untuk memperpanjang umur simpan, salah satu caranya dengan pengalengan. Penelitian tentang pengalengan tuna dari perairan Aceh belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kualitas tuna kaleng y...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sri Haryani Anwar, Rosa Wildatul Hifdha, Syarifah Rohaya, Hafidh Hasan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan 2021-06-01
Series:Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
Subjects:
Online Access:https://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/view/705
_version_ 1819067258483245056
author Sri Haryani Anwar
Rosa Wildatul Hifdha
Syarifah Rohaya
Hafidh Hasan
author_facet Sri Haryani Anwar
Rosa Wildatul Hifdha
Syarifah Rohaya
Hafidh Hasan
author_sort Sri Haryani Anwar
collection DOAJ
description Ikan tuna termasuk komoditi yang mudah rusak sehingga perlu diolah untuk memperpanjang umur simpan, salah satu caranya dengan pengalengan. Penelitian tentang pengalengan tuna dari perairan Aceh belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kualitas tuna kaleng yang disterilisasi menggunakan alat pressure canner berkapasitas 24L dengan memvariasikan suhu dan lama sterilisasi (suhu 121°C selama 20 menit dan suhu 115°C selama 50 menit) serta jenis medium (larutan garam dan minyak kelapa sawit). Ikan tuna yang dikalengkan diperoleh dari perairan Aceh. Parameter kualitas bahan baku yang diuji pada tuna segar adalah kadar histamin, angka lempeng total (ALT) dan pH. Sementara itu, parameter kualitas yang diuji pada tuna kaleng adalah ALT, pH, kandungan logam berat (timbal dan merkuri) serta tingkat penerimaan konsumen melalui uji organoleptik (hedonik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ALT tuna kaleng pada semua perlakuan <1x101 koloni/g, sedangkan kandungan timbal (Pb) <0,0001 mg/kg dan merkuri (Hg) berkisar antara 0,29-0,58 mg/kg. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa panelis secara umum dapat menerima kedua jenis produk tuna kaleng, namun panelis lebih menyukai rasa tuna kaleng dalam larutan garam serta warna tuna kaleng dalam minyak kelapa sawit. Hasil penelitian ini menyarankan pengalengan tuna sebaiknya dilakukan pada suhu 121°C selama 20 menit. ABSTRACT Tuna is a perishable commodity thus it needs to be preserved to prolong its shelf life. The Canning process is one of the solutions to increase tuna shelf life at room temperature. Research on the tuna canning processes from Aceh waters has never been reported. Therefore, this research aimed to investigate the quality of canned tuna which was sterilized using a 24L pressure canner with varying the temperature and duration of sterilization (121°C for 20 minutes and 115°C for 50 minutes) and the type of medium (brine and palm oil). The fresh tuna used for canning was caught from Aceh water. The quality parameters evaluated for fresh tuna were histamine levels, total plate count (TPC), and pH. Meanwhile, the parameters tested on the quality of the canned tuna were TPC, pH value, heavy metals lead (Pb) and mercury (Hg) contamination, and levels of consumer acceptance through organoleptic tests (hedonic). The results indicated that the TPC values for all canned tuna were <1x101 cfu/g, the metal contaminations were <0.0001 mg/kg for Pb and in the range of 0.29-0.58 mg/kg for Hg. The hedonic tests proved that although all the panelists accepted these two types of canned tuna, they prefer the taste of canned tuna in a salt solution and the color of canned tuna in palm oil. This research suggests that the sterilization process for canned tuna using a 24L pressure canner should be carried out at 121°C for 20 min.
first_indexed 2024-12-21T16:15:24Z
format Article
id doaj.art-59d210e56d9a4d34968495b360dd9935
institution Directory Open Access Journal
issn 1907-9133
2406-9264
language Indonesian
last_indexed 2024-12-21T16:15:24Z
publishDate 2021-06-01
publisher Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
record_format Article
series Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
spelling doaj.art-59d210e56d9a4d34968495b360dd99352022-12-21T18:57:42ZindBalai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan PerikananJurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan1907-91332406-92642021-06-01161738210.15578/jpbkp.v16i1.705373Kualitas Tuna Kaleng dari Perairan Aceh yang Disterilisasi dengan Pressure CannerSri Haryani Anwar0Rosa Wildatul Hifdha1Syarifah Rohaya2Hafidh Hasan3Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Jl. Teuku Nyak Arief No.441, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, 23111, IndonesiaJurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Jl. Teuku Nyak Arief No.441, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, 23111, IndonesiaJurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Jl. Teuku Nyak Arief No.441, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, 23111, IndonesiaJurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Jl. Teuku Nyak Arief No.441, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, 23111, Indonesia Jurusan Teknik Elektro dan Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Jl. Syekh Abdurauf As Sinkili No.7, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, 23111, IndonesiaIkan tuna termasuk komoditi yang mudah rusak sehingga perlu diolah untuk memperpanjang umur simpan, salah satu caranya dengan pengalengan. Penelitian tentang pengalengan tuna dari perairan Aceh belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kualitas tuna kaleng yang disterilisasi menggunakan alat pressure canner berkapasitas 24L dengan memvariasikan suhu dan lama sterilisasi (suhu 121°C selama 20 menit dan suhu 115°C selama 50 menit) serta jenis medium (larutan garam dan minyak kelapa sawit). Ikan tuna yang dikalengkan diperoleh dari perairan Aceh. Parameter kualitas bahan baku yang diuji pada tuna segar adalah kadar histamin, angka lempeng total (ALT) dan pH. Sementara itu, parameter kualitas yang diuji pada tuna kaleng adalah ALT, pH, kandungan logam berat (timbal dan merkuri) serta tingkat penerimaan konsumen melalui uji organoleptik (hedonik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ALT tuna kaleng pada semua perlakuan <1x101 koloni/g, sedangkan kandungan timbal (Pb) <0,0001 mg/kg dan merkuri (Hg) berkisar antara 0,29-0,58 mg/kg. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa panelis secara umum dapat menerima kedua jenis produk tuna kaleng, namun panelis lebih menyukai rasa tuna kaleng dalam larutan garam serta warna tuna kaleng dalam minyak kelapa sawit. Hasil penelitian ini menyarankan pengalengan tuna sebaiknya dilakukan pada suhu 121°C selama 20 menit. ABSTRACT Tuna is a perishable commodity thus it needs to be preserved to prolong its shelf life. The Canning process is one of the solutions to increase tuna shelf life at room temperature. Research on the tuna canning processes from Aceh waters has never been reported. Therefore, this research aimed to investigate the quality of canned tuna which was sterilized using a 24L pressure canner with varying the temperature and duration of sterilization (121°C for 20 minutes and 115°C for 50 minutes) and the type of medium (brine and palm oil). The fresh tuna used for canning was caught from Aceh water. The quality parameters evaluated for fresh tuna were histamine levels, total plate count (TPC), and pH. Meanwhile, the parameters tested on the quality of the canned tuna were TPC, pH value, heavy metals lead (Pb) and mercury (Hg) contamination, and levels of consumer acceptance through organoleptic tests (hedonic). The results indicated that the TPC values for all canned tuna were <1x101 cfu/g, the metal contaminations were <0.0001 mg/kg for Pb and in the range of 0.29-0.58 mg/kg for Hg. The hedonic tests proved that although all the panelists accepted these two types of canned tuna, they prefer the taste of canned tuna in a salt solution and the color of canned tuna in palm oil. This research suggests that the sterilization process for canned tuna using a 24L pressure canner should be carried out at 121°C for 20 min.https://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/view/705tuna kalengsterilisasicemaran mikrobacemaran logamhistamin
spellingShingle Sri Haryani Anwar
Rosa Wildatul Hifdha
Syarifah Rohaya
Hafidh Hasan
Kualitas Tuna Kaleng dari Perairan Aceh yang Disterilisasi dengan Pressure Canner
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan
tuna kaleng
sterilisasi
cemaran mikroba
cemaran logam
histamin
title Kualitas Tuna Kaleng dari Perairan Aceh yang Disterilisasi dengan Pressure Canner
title_full Kualitas Tuna Kaleng dari Perairan Aceh yang Disterilisasi dengan Pressure Canner
title_fullStr Kualitas Tuna Kaleng dari Perairan Aceh yang Disterilisasi dengan Pressure Canner
title_full_unstemmed Kualitas Tuna Kaleng dari Perairan Aceh yang Disterilisasi dengan Pressure Canner
title_short Kualitas Tuna Kaleng dari Perairan Aceh yang Disterilisasi dengan Pressure Canner
title_sort kualitas tuna kaleng dari perairan aceh yang disterilisasi dengan pressure canner
topic tuna kaleng
sterilisasi
cemaran mikroba
cemaran logam
histamin
url https://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/jurnal-jpbkp/index.php/jpbkp/article/view/705
work_keys_str_mv AT sriharyanianwar kualitastunakalengdariperairanacehyangdisterilisasidenganpressurecanner
AT rosawildatulhifdha kualitastunakalengdariperairanacehyangdisterilisasidenganpressurecanner
AT syarifahrohaya kualitastunakalengdariperairanacehyangdisterilisasidenganpressurecanner
AT hafidhhasan kualitastunakalengdariperairanacehyangdisterilisasidenganpressurecanner