Summary: | Penyakit Ginjal Kronik (PGK) merupakan kondisi ginjal mengalami penurunan dalam
melakukan fungsinya dimana Hemodialisis (HD) merupakan penanganan tersering.
Pasien yang menjalani HD diberikan pembatasan asupan cairan untuk mengurangi
penumpukan cairan di dalam tubuh. Pasien HD yang tidak patuh terhadap pembatasan
cairan menyebabkan IDWG (Inter Dialytic Weight Gain), dyspnea, edema, efusi pleura,
hipertensi dan komplikasi gagal jantung. Ketidakpatuhan pasien dalam pembatasan cairan
paling sering karena merasa haus. Oleh karena itu, perlu dilakukan manajemen haus pada
pasien HD, diantaranya dengan mengunyah permen karet dan berkumur air matang. Tujuan
penelitian ini membandingkan intervensi yang paling efektif dari mengunyah permen
karet dan berkumur air matang terhadap tingkat haus. Jenis penelitian quasi-experiment
dengan pendekatan dua grup pre-test – post-test dimana populasinya adalah pasien yang
menjalani hemodialisis dan sampel dipilih dengan purposive sampling dengan jumlah
sampel 40 responden 20 yang diberikan permen xylitol dan 20 berkumur air matang.
Hasil penelitian menunjukan Nilai Sig (2-tailed) 0.357 >0.05 sehingga yang artinya tidak
ada perbedaan yang signifikan antara mengunyah permen karet dengan berkumur air
matang dalam menurunkan tingkat haus dengan CI 95%. Meskipun tidak ada perbedaan
signifikan penurunan tingkat haus baik mengunyah permen karet maupun berkumur air
matang tindakan ini dapat dijadikan rekomendasi untuk pasien HD menangani rasa haus
|