PERAWATAN APEKSOGENESIS GIGI INSISIVUS PERMANEN DENGAN AKARMASIH TERBUKA DISERTAI PULPA TERBUKA KARENA TRAUMA (LaporanKasus)

Pasien umur 9,8 tahun, dirujuk dari bagian umum untuk penambalan giginya yang patah akibat terjatuh 14 hari lalu. Pemeriksaan klinis gigi 21 mengalami fraktur 2/3 korona. Pemeriksaan subjektif pasien tidak merasakan sakit atau ngilu. Pemeriksaan objektif hasil perkusi negatif, palpasi negatif, tes d...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Maulidar -
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Syiah Kuala 2019-02-01
Series:Cakradonya Dental Journal
Online Access:https://jurnal.usk.ac.id/CDJ/article/view/13629
Description
Summary:Pasien umur 9,8 tahun, dirujuk dari bagian umum untuk penambalan giginya yang patah akibat terjatuh 14 hari lalu. Pemeriksaan klinis gigi 21 mengalami fraktur 2/3 korona. Pemeriksaan subjektif pasien tidak merasakan sakit atau ngilu. Pemeriksaan objektif hasil perkusi negatif, palpasi negatif, tes dingin negatif, kegoyangan negatif dan tes bur positif. Pemeriksaan radiografis apeks belum tertutup sempurna dan tidak ada kelainan periapeks. Diagnosis gigi 21 adalah pulpitis reversibel. Rencana perawatannya adalah apeksogenesis. Pada kunjungan pertama dilakukan prosedur pulpotomi dangkal dengan hidroksida kalsium. Pada kontrol 3 bulan kemudian, kondisi klinis baik dan secara radiografis terlihat ada penutupan apeks, Ca(OH)2 dibersihkan dan gigi diberi SIK dan kemudian direstorasi dengan resin komposit Kelas IV dengan retensi pin. Kunjungan ketiga (1 minggu kemudian), tidak ada keluhan. Kontrol terakhir (11 bulan setelah kunjungan pertama) tidak ditemukan keluhan secara klinis dan secara radiografis apeks makin menutup, tetapi ada perubahan warna komposit di servikal. Kesimpulan: perawatan pulpotomi dangkal pada gigi vital dengan apeks yang belum menutup sempurna dan pulpa terbuka akibat terkena trauma dapat berhasil dengan baik. Kata Kunci : apeks terbuka, pulpotomi dangkal, apeksogenesis
ISSN:2085-546X
2622-4720