Pembelajaran Matematika Membangun Konservasi Materi Pembekajaran

AbstrakKetercapaian suatu pembelajaran matematika ditentukan oleh guru dalammenggunakan strategi pembelajaran matematika yang memperhatikan topik yangsedang dibicarakan, tingkat perkembangan intelektual siswa, prinsip dan teoribelajar, keterlibatan aktif siswa, keterkaitan dengan kehidupan siswa, se...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Dudung Priatna
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Pendidikan Indonesia 2016-08-01
Series:EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar
Online Access:http://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/view/2788
Description
Summary:AbstrakKetercapaian suatu pembelajaran matematika ditentukan oleh guru dalammenggunakan strategi pembelajaran matematika yang memperhatikan topik yangsedang dibicarakan, tingkat perkembangan intelektual siswa, prinsip dan teoribelajar, keterlibatan aktif siswa, keterkaitan dengan kehidupan siswa, sertapengembangan dan pemahaman penalaran matematika. Kemampuan guru dalam pembelajaran matematika berupa proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Oleh sebab itu, proses pembelajaran matematika di sekolah dasar menuntut guru untuk memfasilitasi anak dengan kegiatan yang membutuhkan pengalaman dengan manipulatif material yang mempunyai ciri khusus maupun yang terus menerus ada. Manipulatif material yang mempunyai ciri khusus adalah yang dapat dihitung seperti kue, mobil-mobilan, dan titik-titik pada selmbar kertas. Anak-anak dapat menggunakan balok-balok unit atau kubus-kubus untuk dihitung dan ditumpuk. Jenis lainnya seperti mata rantai berwarna, papan mainan, boneka permainan, manik-manik, guntingan gambar pada papan planel dan barang-barang magnetis. Pembelajaran matematika untuk siswa SD laboratorium direkomendasikan berikut ini, yaitu (1) pembelajaran Content-Oriented, tekanannya adalah dimilikinya keterampilan dan cara menjawab (berkomunikasi guru-anak dan anak-anak); dan (2) pembelajaran Learner-Oriented, tekanannya adalah pada bantuan kepada anak dalam menghadapi masalah dan dalam menalar (bimbingan guru dalam kelompok). Perencanaan pembelajaran memperhitungkan kebutuhan belajar  individu atau kelompok anak secara konseptual maupun prosedural agar pembelajaran efektif dan efisien
ISSN:2085-1243