Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta

Penelitian ini dilatarbelakangi pemberitaan surat kabar lokal di Yogyakarata mengenai kerusuhan yang melibatkan suporter PSIM dan PSS pada 26 Juli 2018 di luar Stadion Sultan Agung yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Kerusuhan di antara suporter PSIM dan PSS te...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Nisa Adzkiya, Fajar Junaedi
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Tangerang 2019-09-01
Series:Nyimak: Journal of Communication
Online Access:https://jurnal.umt.ac.id/index.php/nyimak/article/view/1655
_version_ 1811189324851445760
author Nisa Adzkiya
Fajar Junaedi
author_facet Nisa Adzkiya
Fajar Junaedi
author_sort Nisa Adzkiya
collection DOAJ
description Penelitian ini dilatarbelakangi pemberitaan surat kabar lokal di Yogyakarata mengenai kerusuhan yang melibatkan suporter PSIM dan PSS pada 26 Juli 2018 di luar Stadion Sultan Agung yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Kerusuhan di antara suporter PSIM dan PSS tersebut mengundang berbagai surat lokal di Yogyakarta menuliskan insiden ini sebagai headline selama tiga hari berturut-turut dari 27 Juli 2018 hingga 29 Juli 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian (framing) yang dibuat surat kabar lokal di Yogyakarta dalam memberitakan peristiwa bentrok antarsuporter PSIM dan PSS. Menggunakan pendekatan kualitatif, metode yang digunakan adalah analisis framing model William A. Gamson. Data penelitian bersumber dari pemberitaan yang ditayangkan beberapa surat kabar lokal di Yogyarakarta mengenai peristiwa bentrok antarsuporter PSIM dan PSS Sleman. Hasil penelitian menunjukkan (1)  Harian Jogja membingkai berita tindak kekerasan suporter melibatkan pelajar; (2) Radar Jogja membingkai bahwa kontradiksi perdamaian elit vs kerusuhan di akar rumput; (3) Kedaulatan Rakyat membingkai beritanya dengan istilah kedamaian yang ternodai; (4). Koran Merapi membingkai berita kekerasan suporter di wilayah kriminalitas; (5). Tribun Jogja membingkai berita dengan kekerasan suporter sebagai ancaman. Kata Kunci: framing, kekerasan suporter, media lokal, Yogyakarta ABSTRCT This research is motivated by local newspaper in Yogyakarata about the riots involving PSIM and PSS supporters on July 26, 2018 outside the Sultan Agung Stadium, which resulted in dozens of injuries and one death. Riots between PSIM and PSS supporters invited various local newspapers in Yogyakarta to write this incident as headlines for three consecutive days from 27 July 2018 to 29 July 2018. This research aims to find out how the framing created by local newspapers in Yogyakarta in reporting the clash between PSIM and PSS supporters. Using qualitative approach, this study uses framing analysis method by William A. Gamson. The research data was obtained from reports broadcast by several local newspapers in Yogyarakarta about the clash between supporters of PSIM and PSS Sleman. The results showed (1) Harian Jogja frames news of supporters supporting violence involving students; (2) Radar Jogja frames the contradiction of elite peace vs. riots at the grassroots; (3) Kedaulatan Rakyat write news with a tarnished frame of peace; (4) Koran Merapi frame news about supporters of violence in crime areas; (5) Tribun Jogja framed the supporters’ violence as a threat. Keywords: Framing, supporter violence, local newspaper, Yogyakarta
first_indexed 2024-04-11T14:34:07Z
format Article
id doaj.art-5b257ae849224fb9817e9375eb75f3af
institution Directory Open Access Journal
issn 2580-3808
2580-3832
language English
last_indexed 2024-04-11T14:34:07Z
publishDate 2019-09-01
publisher Universitas Muhammadiyah Tangerang
record_format Article
series Nyimak: Journal of Communication
spelling doaj.art-5b257ae849224fb9817e9375eb75f3af2022-12-22T04:18:26ZengUniversitas Muhammadiyah TangerangNyimak: Journal of Communication2580-38082580-38322019-09-013213715510.31000/nyimak.v3i2.16551286Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal YogyakartaNisa Adzkiya0Fajar Junaedi1Ilmu Komunikasi,Universitas Muhammadiyah YogyakartaIlmu Komunikasi,Universitas Muhammadiyah YogyakartaPenelitian ini dilatarbelakangi pemberitaan surat kabar lokal di Yogyakarata mengenai kerusuhan yang melibatkan suporter PSIM dan PSS pada 26 Juli 2018 di luar Stadion Sultan Agung yang mengakibatkan puluhan orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia. Kerusuhan di antara suporter PSIM dan PSS tersebut mengundang berbagai surat lokal di Yogyakarta menuliskan insiden ini sebagai headline selama tiga hari berturut-turut dari 27 Juli 2018 hingga 29 Juli 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembingkaian (framing) yang dibuat surat kabar lokal di Yogyakarta dalam memberitakan peristiwa bentrok antarsuporter PSIM dan PSS. Menggunakan pendekatan kualitatif, metode yang digunakan adalah analisis framing model William A. Gamson. Data penelitian bersumber dari pemberitaan yang ditayangkan beberapa surat kabar lokal di Yogyarakarta mengenai peristiwa bentrok antarsuporter PSIM dan PSS Sleman. Hasil penelitian menunjukkan (1)  Harian Jogja membingkai berita tindak kekerasan suporter melibatkan pelajar; (2) Radar Jogja membingkai bahwa kontradiksi perdamaian elit vs kerusuhan di akar rumput; (3) Kedaulatan Rakyat membingkai beritanya dengan istilah kedamaian yang ternodai; (4). Koran Merapi membingkai berita kekerasan suporter di wilayah kriminalitas; (5). Tribun Jogja membingkai berita dengan kekerasan suporter sebagai ancaman. Kata Kunci: framing, kekerasan suporter, media lokal, Yogyakarta ABSTRCT This research is motivated by local newspaper in Yogyakarata about the riots involving PSIM and PSS supporters on July 26, 2018 outside the Sultan Agung Stadium, which resulted in dozens of injuries and one death. Riots between PSIM and PSS supporters invited various local newspapers in Yogyakarta to write this incident as headlines for three consecutive days from 27 July 2018 to 29 July 2018. This research aims to find out how the framing created by local newspapers in Yogyakarta in reporting the clash between PSIM and PSS supporters. Using qualitative approach, this study uses framing analysis method by William A. Gamson. The research data was obtained from reports broadcast by several local newspapers in Yogyarakarta about the clash between supporters of PSIM and PSS Sleman. The results showed (1) Harian Jogja frames news of supporters supporting violence involving students; (2) Radar Jogja frames the contradiction of elite peace vs. riots at the grassroots; (3) Kedaulatan Rakyat write news with a tarnished frame of peace; (4) Koran Merapi frame news about supporters of violence in crime areas; (5) Tribun Jogja framed the supporters’ violence as a threat. Keywords: Framing, supporter violence, local newspaper, Yogyakartahttps://jurnal.umt.ac.id/index.php/nyimak/article/view/1655
spellingShingle Nisa Adzkiya
Fajar Junaedi
Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta
Nyimak: Journal of Communication
title Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta
title_full Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta
title_fullStr Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta
title_full_unstemmed Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta
title_short Kerusuhan Suporter PSIM dan PSS di Stadion Sultan Agung dalam Bingkai Media Lokal Yogyakarta
title_sort kerusuhan suporter psim dan pss di stadion sultan agung dalam bingkai media lokal yogyakarta
url https://jurnal.umt.ac.id/index.php/nyimak/article/view/1655
work_keys_str_mv AT nisaadzkiya kerusuhansuporterpsimdanpssdistadionsultanagungdalambingkaimedialokalyogyakarta
AT fajarjunaedi kerusuhansuporterpsimdanpssdistadionsultanagungdalambingkaimedialokalyogyakarta