Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria

Lupus Eritematosus sistemik merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan etiologi yang belum diketahui serta memiliki manifestasi klinis dan prognosis yang sangat beragam. Insiden LES di Amerika serikat sebesar 5,1 per 100.000 penduduk, sementara prevalensi LES di Amerika dilaporkan 52 kasus...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Fajriansyah Fajriansyah, Najirman Najirman
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Andalas 2019-09-01
Series:Jurnal Kesehatan Andalas
Online Access:http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1065
_version_ 1818753692633923584
author Fajriansyah Fajriansyah
Najirman Najirman
author_facet Fajriansyah Fajriansyah
Najirman Najirman
author_sort Fajriansyah Fajriansyah
collection DOAJ
description Lupus Eritematosus sistemik merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan etiologi yang belum diketahui serta memiliki manifestasi klinis dan prognosis yang sangat beragam. Insiden LES di Amerika serikat sebesar 5,1 per 100.000 penduduk, sementara prevalensi LES di Amerika dilaporkan 52 kasus per 100.000 penduduk dengan rasiowanita dan laki-laki antara 9-14:1. Kejadian LES pada pria sangatlah jarang dan gejalanya biasanya tidak khas dibanding dengan wanita. Telah dilaporkan pasien laki – laki, 27 tahun dengan keluhan utama nyeri sendi pada pergelangan kaki dan tangan. Adanya bercak warna kehitaman pada wajah, telinga, dan punggung serta rambut rontok. Pada pemeriksaan fisik: konjungtiva anemis, adanya ruam malar pada wajah dan hepatomegali tanpa splenomegali. Diidapatkan Hb: 9,7 gr/dL, gambaran darah tepi dengan eritrosit normositik normokrom, retikulosit 1,8 %, Combs test (DCT) positif, Anti ds-DNA 502,26 U/L , SGOT 62 u/L dan SGPT 120 u/L, ureum 18 mg/dL serta kreatinin 1 mg/dL. Ro. Thorax didapatkan Cor dan pulmo : normal, USG abdomen didapatkan gambaran fatty liver . Biopsi kulit : Subacute Cutaneus Luphus Erytematosus (SCLE). Pasien ini didiagnosis dengan lupus eritematosus sistemik sesuai dengan kriteria ACR (American College of Rheumatology) revisi tahun 1997, dimana bila terdapat 4 dari 11 kriteria ACR. Pasien diterapi dengan pemberian kloroquin, metilprednisolon, natrium diklofenak, osteokal, lansoprazol dan hepatoprotektor.
first_indexed 2024-12-18T05:11:24Z
format Article
id doaj.art-5b493d586d1a4741a34030d51fc184d1
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-7406
language English
last_indexed 2024-12-18T05:11:24Z
publishDate 2019-09-01
publisher Universitas Andalas
record_format Article
series Jurnal Kesehatan Andalas
spelling doaj.art-5b493d586d1a4741a34030d51fc184d12022-12-21T21:19:53ZengUniversitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062019-09-018375075410.25077/jka.v8i3.1065935Lupus Eritematosus Sistemik pada PriaFajriansyah Fajriansyah0Najirman Najirman1Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Dalam FK Unand PadangBagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unand/RSUP. Dr. M Djamil PadangLupus Eritematosus sistemik merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis dengan etiologi yang belum diketahui serta memiliki manifestasi klinis dan prognosis yang sangat beragam. Insiden LES di Amerika serikat sebesar 5,1 per 100.000 penduduk, sementara prevalensi LES di Amerika dilaporkan 52 kasus per 100.000 penduduk dengan rasiowanita dan laki-laki antara 9-14:1. Kejadian LES pada pria sangatlah jarang dan gejalanya biasanya tidak khas dibanding dengan wanita. Telah dilaporkan pasien laki – laki, 27 tahun dengan keluhan utama nyeri sendi pada pergelangan kaki dan tangan. Adanya bercak warna kehitaman pada wajah, telinga, dan punggung serta rambut rontok. Pada pemeriksaan fisik: konjungtiva anemis, adanya ruam malar pada wajah dan hepatomegali tanpa splenomegali. Diidapatkan Hb: 9,7 gr/dL, gambaran darah tepi dengan eritrosit normositik normokrom, retikulosit 1,8 %, Combs test (DCT) positif, Anti ds-DNA 502,26 U/L , SGOT 62 u/L dan SGPT 120 u/L, ureum 18 mg/dL serta kreatinin 1 mg/dL. Ro. Thorax didapatkan Cor dan pulmo : normal, USG abdomen didapatkan gambaran fatty liver . Biopsi kulit : Subacute Cutaneus Luphus Erytematosus (SCLE). Pasien ini didiagnosis dengan lupus eritematosus sistemik sesuai dengan kriteria ACR (American College of Rheumatology) revisi tahun 1997, dimana bila terdapat 4 dari 11 kriteria ACR. Pasien diterapi dengan pemberian kloroquin, metilprednisolon, natrium diklofenak, osteokal, lansoprazol dan hepatoprotektor.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1065
spellingShingle Fajriansyah Fajriansyah
Najirman Najirman
Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria
Jurnal Kesehatan Andalas
title Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria
title_full Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria
title_fullStr Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria
title_full_unstemmed Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria
title_short Lupus Eritematosus Sistemik pada Pria
title_sort lupus eritematosus sistemik pada pria
url http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/1065
work_keys_str_mv AT fajriansyahfajriansyah lupuseritematosussistemikpadapria
AT najirmannajirman lupuseritematosussistemikpadapria