Analisis Hasil Teknik Penyembunyian Hak Cipta Menggunakan Transformasi DCT dan RSPPMC pada Jejaring Sosial

Perkembangan teknologi internet memberikan kemudahan dalam aktifitas sehari-hari dalam mendapatkan data digital. Seseorang dengan mudah berhak mengklaim data digital sehingga dapar menimbulkan masalah dalam hak cipta suatu data. Salah satu metode yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan wa...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dwi Ely Kurniawan, Nanda Rachmat Hartadi, Purwono Prasetyawan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2018-08-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Subjects:
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/692
_version_ 1797220401109008384
author Dwi Ely Kurniawan
Nanda Rachmat Hartadi
Purwono Prasetyawan
author_facet Dwi Ely Kurniawan
Nanda Rachmat Hartadi
Purwono Prasetyawan
author_sort Dwi Ely Kurniawan
collection DOAJ
description Perkembangan teknologi internet memberikan kemudahan dalam aktifitas sehari-hari dalam mendapatkan data digital. Seseorang dengan mudah berhak mengklaim data digital sehingga dapar menimbulkan masalah dalam hak cipta suatu data. Salah satu metode yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan watermark invisible dan digital signature. Teknik penyisipan watermark menggunakan transformasi Discrete Cosinus Transform (DCT) dan Randomly Sequenced Pulse Position Modulated Code (RSPPMC). Hasil dari penelitian diperoleh bahwa dilakukan pengujian pada citra RGB dan grayscale pada masing-masing file JPG dan BMP diperoleh nilai PSNR, dimana untuk file JPG mencapai 54,97 dB dan untuk file BMP mencapai 56,11 dB. Nilai PSNR yang dihasilkan diperoleh bahwa kualitas citra cukup baik, terlihat dari hasil dari histogram analysis citra, sebelum disisipi dan sudah disisipi tidak mengalami perubahan yang mencolok. Pengujian dilakukan dengan upload ke media jejaring sosial, menunjukkan media jejaring Line, Facebook, Flicker, Google Photo, Photo Bucket, TinyPic, dan Imgbb berhasil didecode ulang. Namun pada media jejaring Instagram, Twitter dan Whatsapp gagal didecode ulang, karena jejaring sosial tersebut melakukan kompresi terhadap file citra.     Abstract The development of Internet technology provides convenience in everyday activities in obtaining digital data. One can easily claim the digital data so that it can cause problems in the copyright of a data. One of the methods developed in this research uses invisible watermark and digital signature. The watermark insertion technique uses Discrete Cosinus Transform (DCT) transformation and Randomly Sequenced Pulse Position Modulated Code (RSPPMC). The result of this research shows that the test on RGB and grayscale image in each JPG and BMP file is obtained by PSNR value, where for JPG file reach 54,97 dB and BMP file reach 56,11 dB. The resulting PSNR values obtained that the image quality is good enough, seen from the results of the histogram analysis image, before inserted and has been inserted did not change significantly. Testing is done by uploading to social networking media, showing network media Line, Facebook, Flicker, Google Photo, Photo Bucket, TinyPic, and Imgbb successfully decoded. But on network media Instagram, Twitter and Whatsapp failed to be decoded again, because the social networking compression of image files.  
first_indexed 2024-04-24T12:48:57Z
format Article
id doaj.art-5b9221718a184b538c15e4456f82e29c
institution Directory Open Access Journal
issn 2355-7699
2528-6579
language Indonesian
last_indexed 2024-04-24T12:48:57Z
publishDate 2018-08-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
spelling doaj.art-5b9221718a184b538c15e4456f82e29c2024-04-06T08:47:35ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792018-08-015310.25126/jtiik.201853692302Analisis Hasil Teknik Penyembunyian Hak Cipta Menggunakan Transformasi DCT dan RSPPMC pada Jejaring SosialDwi Ely Kurniawan0Nanda Rachmat Hartadi1Purwono Prasetyawan2Politeknik Negeri BatamPoliteknik Negeri BatamUniversitas Teknokrat IndonesiaPerkembangan teknologi internet memberikan kemudahan dalam aktifitas sehari-hari dalam mendapatkan data digital. Seseorang dengan mudah berhak mengklaim data digital sehingga dapar menimbulkan masalah dalam hak cipta suatu data. Salah satu metode yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan watermark invisible dan digital signature. Teknik penyisipan watermark menggunakan transformasi Discrete Cosinus Transform (DCT) dan Randomly Sequenced Pulse Position Modulated Code (RSPPMC). Hasil dari penelitian diperoleh bahwa dilakukan pengujian pada citra RGB dan grayscale pada masing-masing file JPG dan BMP diperoleh nilai PSNR, dimana untuk file JPG mencapai 54,97 dB dan untuk file BMP mencapai 56,11 dB. Nilai PSNR yang dihasilkan diperoleh bahwa kualitas citra cukup baik, terlihat dari hasil dari histogram analysis citra, sebelum disisipi dan sudah disisipi tidak mengalami perubahan yang mencolok. Pengujian dilakukan dengan upload ke media jejaring sosial, menunjukkan media jejaring Line, Facebook, Flicker, Google Photo, Photo Bucket, TinyPic, dan Imgbb berhasil didecode ulang. Namun pada media jejaring Instagram, Twitter dan Whatsapp gagal didecode ulang, karena jejaring sosial tersebut melakukan kompresi terhadap file citra.     Abstract The development of Internet technology provides convenience in everyday activities in obtaining digital data. One can easily claim the digital data so that it can cause problems in the copyright of a data. One of the methods developed in this research uses invisible watermark and digital signature. The watermark insertion technique uses Discrete Cosinus Transform (DCT) transformation and Randomly Sequenced Pulse Position Modulated Code (RSPPMC). The result of this research shows that the test on RGB and grayscale image in each JPG and BMP file is obtained by PSNR value, where for JPG file reach 54,97 dB and BMP file reach 56,11 dB. The resulting PSNR values obtained that the image quality is good enough, seen from the results of the histogram analysis image, before inserted and has been inserted did not change significantly. Testing is done by uploading to social networking media, showing network media Line, Facebook, Flicker, Google Photo, Photo Bucket, TinyPic, and Imgbb successfully decoded. But on network media Instagram, Twitter and Whatsapp failed to be decoded again, because the social networking compression of image files.   https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/692watermark invisiblejejaring sosialhak ciptaDCTRSPPMC
spellingShingle Dwi Ely Kurniawan
Nanda Rachmat Hartadi
Purwono Prasetyawan
Analisis Hasil Teknik Penyembunyian Hak Cipta Menggunakan Transformasi DCT dan RSPPMC pada Jejaring Sosial
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
watermark invisible
jejaring sosial
hak cipta
DCT
RSPPMC
title Analisis Hasil Teknik Penyembunyian Hak Cipta Menggunakan Transformasi DCT dan RSPPMC pada Jejaring Sosial
title_full Analisis Hasil Teknik Penyembunyian Hak Cipta Menggunakan Transformasi DCT dan RSPPMC pada Jejaring Sosial
title_fullStr Analisis Hasil Teknik Penyembunyian Hak Cipta Menggunakan Transformasi DCT dan RSPPMC pada Jejaring Sosial
title_full_unstemmed Analisis Hasil Teknik Penyembunyian Hak Cipta Menggunakan Transformasi DCT dan RSPPMC pada Jejaring Sosial
title_short Analisis Hasil Teknik Penyembunyian Hak Cipta Menggunakan Transformasi DCT dan RSPPMC pada Jejaring Sosial
title_sort analisis hasil teknik penyembunyian hak cipta menggunakan transformasi dct dan rsppmc pada jejaring sosial
topic watermark invisible
jejaring sosial
hak cipta
DCT
RSPPMC
url https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/692
work_keys_str_mv AT dwielykurniawan analisishasilteknikpenyembunyianhakciptamenggunakantransformasidctdanrsppmcpadajejaringsosial
AT nandarachmathartadi analisishasilteknikpenyembunyianhakciptamenggunakantransformasidctdanrsppmcpadajejaringsosial
AT purwonoprasetyawan analisishasilteknikpenyembunyianhakciptamenggunakantransformasidctdanrsppmcpadajejaringsosial