PROBLEMATIKA PENGATURAN GARIS PANGKAL TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANTAI DALAM UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA (UNCLOS 1982)

Abstrak Tulisan ini menjelaskan tentang Perubahan iklim yang membawa berbagai dampak bagi kehidupan manusia, terutama dalam permasalahan batas-batas wilayah laut suatu negara pantai. Dampak fisik yang signifikan dari perubahan iklim adalah meningkatnya permukaan air laut akibat mencairnya lapisan e...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Pinastika Prajna Paramita
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Law Universitas Islam Malang 2019-01-01
Series:Yurispruden
Online Access:https://riset.unisma.ac.id/index.php/yur/article/view/1734
Description
Summary:Abstrak Tulisan ini menjelaskan tentang Perubahan iklim yang membawa berbagai dampak bagi kehidupan manusia, terutama dalam permasalahan batas-batas wilayah laut suatu negara pantai. Dampak fisik yang signifikan dari perubahan iklim adalah meningkatnya permukaan air laut akibat mencairnya lapisan es di kutub-kutub bumi. Hal ini mengakibatkan adanya pergeseran garis pesisir pantai suatu negara pantai. Pergeseran garis pesisir pantai menandakan pula adanya perubahan pada garis pangkal laut yang berfungsi sebagai titik diukurnya lebar laut teritorial suatu negara pantai. Apabila garis pangkal suatu negara bergeser akibat meningkatnya permukaan air laut, maka laut teritorial dan zona maritim suatu negara dapat pula berubah. Instrumen internasional tentang Hukum Laut (UNCLOS 1982) belum mampu menjawab tantangan mengenai adanya perubahan fisik garis pangkal laut. Adanya perubahan pada garis pangkal laut suatu negara dapat mengancam keberadaan negara-negara pantai sehingga dapat merubah batas-batas maritim internasional yang sudah diakui oleh semua negara di dunia. Kata Kunci: Perubahan Iklim, Garis Pangkal, UNCLOS 1982, Laut Teritorial
ISSN:2614-3852
2614-3992