Pengembangan Instrumen Penegakan Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)

Pendahuluan: Penegakan diagnosis keperawatan yang sesuai standar bahasa keperawatan masih merupakan masalah di dalam dokumentasi keperawatan. Supaya bisa menghasilkan dokumentasi keperawatan yang baik, perlu didukung dengan adanya instrumen dokumentasi yang baik pula. Tujuan dari penelitian ini ada...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Cikwanto -
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas 'Aisyiyah Bandung 2019-01-01
Series:Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Subjects:
Online Access:https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/view/90
_version_ 1797248007367819264
author Cikwanto -
author_facet Cikwanto -
author_sort Cikwanto -
collection DOAJ
description Pendahuluan: Penegakan diagnosis keperawatan yang sesuai standar bahasa keperawatan masih merupakan masalah di dalam dokumentasi keperawatan. Supaya bisa menghasilkan dokumentasi keperawatan yang baik, perlu didukung dengan adanya instrumen dokumentasi yang baik pula. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun pengembangan instrumen penegakan diagnosis keperawatan berbasis SDKI. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriftif analitik dilaksanakan dalam 2 tahap. Populasi tahap 1 adalah 29 partisipan dan 42 responden. Populasi tahap 2 adalah 47 partisipan dan 26 responden. Partisipan dan sampel dipilih dengan purposive sampling. Analisa data menggunakan analisis deskriptif, analisis statistik product moment pearson correlation untuk uji validitas dan cronbach alpha untuk uji reliabilitas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penegakan diagnosis keperawatan di RSUDAM provinsi Lampung cukup sesuai standar, pengembangan instrumen penegakan diagnosis keperawatan yang disusun melalui kegiatan FGD dinyatakan valid dan reliabel, hasil pelatihan pengisian instrumen dokumentasi keperawatan membuat sebagian besar perawat (100%) memiliki kemampuan baik dan instrumen tersebut dinyatakan baik oleh seluruh perawat (100%). Diskusi: Rekomendasi bagi pihak RSUDAM provinsi Lampung adalah selalu rutin dalam mengevaluasi instrumen penegakan diagnosis keperawatan sesuai standar dan mengembangkannya sesuai kebijakan yang berlaku.
first_indexed 2024-04-24T20:07:44Z
format Article
id doaj.art-5d17297304d74be08aa073d06d4423c2
institution Directory Open Access Journal
issn 2477-4405
language Indonesian
last_indexed 2024-04-24T20:07:44Z
publishDate 2019-01-01
publisher Universitas 'Aisyiyah Bandung
record_format Article
series Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
spelling doaj.art-5d17297304d74be08aa073d06d4423c22024-03-24T01:44:29ZindUniversitas 'Aisyiyah BandungJurnal Keperawatan 'Aisyiyah2477-44052019-01-015110.33867/jka.v5i1.90Pengembangan Instrumen Penegakan Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)Cikwanto - Pendahuluan: Penegakan diagnosis keperawatan yang sesuai standar bahasa keperawatan masih merupakan masalah di dalam dokumentasi keperawatan. Supaya bisa menghasilkan dokumentasi keperawatan yang baik, perlu didukung dengan adanya instrumen dokumentasi yang baik pula. Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun pengembangan instrumen penegakan diagnosis keperawatan berbasis SDKI. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriftif analitik dilaksanakan dalam 2 tahap. Populasi tahap 1 adalah 29 partisipan dan 42 responden. Populasi tahap 2 adalah 47 partisipan dan 26 responden. Partisipan dan sampel dipilih dengan purposive sampling. Analisa data menggunakan analisis deskriptif, analisis statistik product moment pearson correlation untuk uji validitas dan cronbach alpha untuk uji reliabilitas. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen penegakan diagnosis keperawatan di RSUDAM provinsi Lampung cukup sesuai standar, pengembangan instrumen penegakan diagnosis keperawatan yang disusun melalui kegiatan FGD dinyatakan valid dan reliabel, hasil pelatihan pengisian instrumen dokumentasi keperawatan membuat sebagian besar perawat (100%) memiliki kemampuan baik dan instrumen tersebut dinyatakan baik oleh seluruh perawat (100%). Diskusi: Rekomendasi bagi pihak RSUDAM provinsi Lampung adalah selalu rutin dalam mengevaluasi instrumen penegakan diagnosis keperawatan sesuai standar dan mengembangkannya sesuai kebijakan yang berlaku. https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/view/90Instrumen Diagnosis Keperawatan, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
spellingShingle Cikwanto -
Pengembangan Instrumen Penegakan Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Instrumen Diagnosis Keperawatan, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
title Pengembangan Instrumen Penegakan Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
title_full Pengembangan Instrumen Penegakan Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
title_fullStr Pengembangan Instrumen Penegakan Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
title_full_unstemmed Pengembangan Instrumen Penegakan Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
title_short Pengembangan Instrumen Penegakan Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Congestive Heart Failure (CHF) Berbasis Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)
title_sort pengembangan instrumen penegakan diagnosis keperawatan pada pasien congestive heart failure chf berbasis standar diagnosis keperawatan indonesia sdki
topic Instrumen Diagnosis Keperawatan, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
url https://journal.unisa-bandung.ac.id/index.php/jka/article/view/90
work_keys_str_mv AT cikwanto pengembanganinstrumenpenegakandiagnosiskeperawatanpadapasiencongestiveheartfailurechfberbasisstandardiagnosiskeperawatanindonesiasdki