<p>Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala</p><p>Emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury</p>

Pendahuluan: Pasien dengan fraktur maksilofasial mempunyai risiko tinggi disertai cedera kepala karena dekatnya letak anatomi tulang wajah dan kranium. Trauma maksilofasial sering menyebabkan cedera pada jaringan lunak, gigi geligi dan komponen utama rangka wajah termasuk mandibula, maksila, zigoma,...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Saptiadi Oktora, Eka Marwansyah Oli'i, Endang Sjamsudin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran 2021-02-01
Series:Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
Subjects:
Online Access:http://jurnal.unpad.ac.id/jkg/article/view/29510
_version_ 1797825529710116864
author Saptiadi Oktora
Eka Marwansyah Oli'i
Endang Sjamsudin
author_facet Saptiadi Oktora
Eka Marwansyah Oli'i
Endang Sjamsudin
author_sort Saptiadi Oktora
collection DOAJ
description Pendahuluan: Pasien dengan fraktur maksilofasial mempunyai risiko tinggi disertai cedera kepala karena dekatnya letak anatomi tulang wajah dan kranium. Trauma maksilofasial sering menyebabkan cedera pada jaringan lunak, gigi geligi dan komponen utama rangka wajah termasuk mandibula, maksila, zigoma, kompleks nasoorbital-ethmoid (NOE) dan struktur supraorbital. Kegawatdaruratan medis pada anak merupakan suatu kondisi yang mendesak yang membutuhkan penanganan segera pada anak untuk mengurangi resiko kematian dan kecacatan.  Laporan kasus ini bertujuan agar memberikan gambaran dan mengevaluasi tindakan pasien trauma maksilofasial yang disertai cedera kepala pada anak. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki usia 9 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari mulut, 3 jam karena terjatuh saat mengendarai sepeda. Pasien mengalami cedera kepala dan fraktur dentoalveolar rahang atas dan rahang bawah. Diagnosis cedera kepala ringan, fraktur palatum inkomplit, fraktur dentoalveolar regio gigi 54-21, 85-32 dengan fraktur segmental dentoalveolar regio gigi 42-83 disertai avulsi gigi 11,12,53,54,21,32,31,41,84 dan mobility grade 3 gigi 42,83,85, luka laserasi pada regio frontal, labii inferior, palatum, mentale dan gingiva regio gigi 54-21 dan 85-32, serta luka punctum pada regio labiomental. Penatalaksanaan kasus ini adalah dilakukan pembersihan luka, ekstraksi gigi 83, 85, 42, alveolektomi regio gigi 54-21, 32-85 serta penjahitan pada luka laserasi dan punctum dengan melibatkan bagian bedah saraf, ilmu kesehatan anak dan anestesi. Simpulan: Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis cedera kepala dan trauma maksilofasial pada kasus ini dilakukan penjahitan pada intra oral dan ekstra oral serta ekstraksi gigi 42,83,85 dengan anestesi umum yang melibatkan bagian bedah saraf, ilmu kesehatan anak, anestesi dapat mencegah kematian dan mengurangi resiko kecacatan yang lebih parah. Penilaian awal secara komprehensif sangat penting dalam menentukan rencana perawatan kegawat daruratan pada pasien trauma maksilofasial. Kata kunci: Cedera kepala, trauma maksilofasial, kegawatdaruratan medis anak   ABSTRACT Introduction: Patients with maxillofacial fractures are at a high risk of head injury due to the cranium and facial bones' anatomy. Maxillofacial trauma often causes injury to soft tissues, teeth, and significant facial skeleton components, including the mandible, maxilla, zygoma, nasoorbitoethmoid (NOE) complex and supraorbital structures. A paediatric medical emergency is an urgent condition that requires immediate treatment to reduce the risk of death and disability. This case report was aimed to provide an overview and evaluation of the treatment for child patient with maxillofacial trauma accompanied by head injuries. Case report: A 9-year-old male child presented with complaints of bleeding from the mouth, 3 hours after falling while riding a bicycle. The patient had head injuries and dentoalveolar fractures of the maxilla and mandible. Diagnosis of minor head injury, incomplete palatal fracture, dentoalveolar fracture of teeth number 54-21, 85-32 with segmental fracture of the dentoalveolar region of teeth number 42-83 accompanied by avulsion in teeth number 11, 12, 53, 54, 21, 32, 31, 41, 84, and mobility grade 3 of teeth number 42, 83, 85. Laceration wounds in the frontal region, inferior labii, palate, mentale, and gingiva regions of teeth number 54-21 and 85-32, and punctum wounds in the labiomental region. This case management included rinsing the wound; extracting teeth number 83, 85, 42; alveolectomy in the region of teeth number 54-21, 32-85; suturing the laceration and punctum wounds involving neurosurgery, paediatric medicine and anaesthesia. Conclusion: Management of medical emergency of head injury and maxillofacial trauma in this case is performed with intraoral and extraoral suturing and extraction of teeth number 42, 83, 85, with general anaesthesia involving the Neurosurgery and Paediatrics Division. Anaesthesia can prevent death and reduce the more severe risk of disability. A comprehensive initial assessment is essential in determining the emergency treatment plan for maxillofacial trauma patients. Keywords: Head injury, maxillofacial trauma, paediatric medical emergency.
first_indexed 2024-03-13T10:55:15Z
format Article
id doaj.art-5de72fd90a5d4bdea5103d763469889d
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-6002
2549-6514
language Indonesian
last_indexed 2024-03-13T10:55:15Z
publishDate 2021-02-01
publisher Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
record_format Article
series Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
spelling doaj.art-5de72fd90a5d4bdea5103d763469889d2023-05-17T04:41:40ZindFakultas Kedokteran Gigi Universitas PadjadjaranJurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran0854-60022549-65142021-02-0132317318110.24198/jkg.v32i3.2951014410<p>Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala</p><p>Emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury</p>Saptiadi Oktora0Eka Marwansyah Oli'i1Endang Sjamsudin2Universitas PadjadjaranRumah Sakit Umum Pusat Hasan SadikinUniversitas PadjadjaranPendahuluan: Pasien dengan fraktur maksilofasial mempunyai risiko tinggi disertai cedera kepala karena dekatnya letak anatomi tulang wajah dan kranium. Trauma maksilofasial sering menyebabkan cedera pada jaringan lunak, gigi geligi dan komponen utama rangka wajah termasuk mandibula, maksila, zigoma, kompleks nasoorbital-ethmoid (NOE) dan struktur supraorbital. Kegawatdaruratan medis pada anak merupakan suatu kondisi yang mendesak yang membutuhkan penanganan segera pada anak untuk mengurangi resiko kematian dan kecacatan.  Laporan kasus ini bertujuan agar memberikan gambaran dan mengevaluasi tindakan pasien trauma maksilofasial yang disertai cedera kepala pada anak. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki usia 9 tahun datang dengan keluhan perdarahan dari mulut, 3 jam karena terjatuh saat mengendarai sepeda. Pasien mengalami cedera kepala dan fraktur dentoalveolar rahang atas dan rahang bawah. Diagnosis cedera kepala ringan, fraktur palatum inkomplit, fraktur dentoalveolar regio gigi 54-21, 85-32 dengan fraktur segmental dentoalveolar regio gigi 42-83 disertai avulsi gigi 11,12,53,54,21,32,31,41,84 dan mobility grade 3 gigi 42,83,85, luka laserasi pada regio frontal, labii inferior, palatum, mentale dan gingiva regio gigi 54-21 dan 85-32, serta luka punctum pada regio labiomental. Penatalaksanaan kasus ini adalah dilakukan pembersihan luka, ekstraksi gigi 83, 85, 42, alveolektomi regio gigi 54-21, 32-85 serta penjahitan pada luka laserasi dan punctum dengan melibatkan bagian bedah saraf, ilmu kesehatan anak dan anestesi. Simpulan: Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis cedera kepala dan trauma maksilofasial pada kasus ini dilakukan penjahitan pada intra oral dan ekstra oral serta ekstraksi gigi 42,83,85 dengan anestesi umum yang melibatkan bagian bedah saraf, ilmu kesehatan anak, anestesi dapat mencegah kematian dan mengurangi resiko kecacatan yang lebih parah. Penilaian awal secara komprehensif sangat penting dalam menentukan rencana perawatan kegawat daruratan pada pasien trauma maksilofasial. Kata kunci: Cedera kepala, trauma maksilofasial, kegawatdaruratan medis anak   ABSTRACT Introduction: Patients with maxillofacial fractures are at a high risk of head injury due to the cranium and facial bones' anatomy. Maxillofacial trauma often causes injury to soft tissues, teeth, and significant facial skeleton components, including the mandible, maxilla, zygoma, nasoorbitoethmoid (NOE) complex and supraorbital structures. A paediatric medical emergency is an urgent condition that requires immediate treatment to reduce the risk of death and disability. This case report was aimed to provide an overview and evaluation of the treatment for child patient with maxillofacial trauma accompanied by head injuries. Case report: A 9-year-old male child presented with complaints of bleeding from the mouth, 3 hours after falling while riding a bicycle. The patient had head injuries and dentoalveolar fractures of the maxilla and mandible. Diagnosis of minor head injury, incomplete palatal fracture, dentoalveolar fracture of teeth number 54-21, 85-32 with segmental fracture of the dentoalveolar region of teeth number 42-83 accompanied by avulsion in teeth number 11, 12, 53, 54, 21, 32, 31, 41, 84, and mobility grade 3 of teeth number 42, 83, 85. Laceration wounds in the frontal region, inferior labii, palate, mentale, and gingiva regions of teeth number 54-21 and 85-32, and punctum wounds in the labiomental region. This case management included rinsing the wound; extracting teeth number 83, 85, 42; alveolectomy in the region of teeth number 54-21, 32-85; suturing the laceration and punctum wounds involving neurosurgery, paediatric medicine and anaesthesia. Conclusion: Management of medical emergency of head injury and maxillofacial trauma in this case is performed with intraoral and extraoral suturing and extraction of teeth number 42, 83, 85, with general anaesthesia involving the Neurosurgery and Paediatrics Division. Anaesthesia can prevent death and reduce the more severe risk of disability. A comprehensive initial assessment is essential in determining the emergency treatment plan for maxillofacial trauma patients. Keywords: Head injury, maxillofacial trauma, paediatric medical emergency.http://jurnal.unpad.ac.id/jkg/article/view/29510cedera kepalatrauma maksilofasialkegawatdaruratan medis anakhead injurymaxillofacial traumapaediatric medical emergency
spellingShingle Saptiadi Oktora
Eka Marwansyah Oli'i
Endang Sjamsudin
<p>Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala</p><p>Emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury</p>
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
cedera kepala
trauma maksilofasial
kegawatdaruratan medis anak
head injury
maxillofacial trauma
paediatric medical emergency
title <p>Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala</p><p>Emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury</p>
title_full <p>Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala</p><p>Emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury</p>
title_fullStr <p>Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala</p><p>Emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury</p>
title_full_unstemmed <p>Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala</p><p>Emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury</p>
title_short <p>Penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala</p><p>Emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury</p>
title_sort p penatalaksanaan kegawatdaruratan medis trauma maksilofasial pada anak disertai cedera kepala p p emergency management of maxillofacial trauma in children with a head injury p
topic cedera kepala
trauma maksilofasial
kegawatdaruratan medis anak
head injury
maxillofacial trauma
paediatric medical emergency
url http://jurnal.unpad.ac.id/jkg/article/view/29510
work_keys_str_mv AT saptiadioktora ppenatalaksanaankegawatdaruratanmedistraumamaksilofasialpadaanakdisertaicederakepalappemergencymanagementofmaxillofacialtraumainchildrenwithaheadinjuryp
AT ekamarwansyaholii ppenatalaksanaankegawatdaruratanmedistraumamaksilofasialpadaanakdisertaicederakepalappemergencymanagementofmaxillofacialtraumainchildrenwithaheadinjuryp
AT endangsjamsudin ppenatalaksanaankegawatdaruratanmedistraumamaksilofasialpadaanakdisertaicederakepalappemergencymanagementofmaxillofacialtraumainchildrenwithaheadinjuryp