Menghilangkan Budaya “Gasab” Di Pondok Pesantren Melalui Konsep Manajemen Perubahan Dan Organisasi Pembelajaran

Pondok pesantren yang menjadi cerminan bagi lembaga pendidikan lainnya dalam masalah perbaikan sikap, memiliki beban tugas yang sangat penting dalam pendidikan karakter. Namun, gasab yang merupakan sikap yang kurang terpuji, masih menjadi trend di beberapa pesantren. Untuk mengubah kebiasaan tersebu...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ainur Rifqi
Format: Article
Language:English
Published: Nurul Jadid University, Islamic Faculty 2017-09-01
Series:Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Online Access:https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim/article/view/116
Description
Summary:Pondok pesantren yang menjadi cerminan bagi lembaga pendidikan lainnya dalam masalah perbaikan sikap, memiliki beban tugas yang sangat penting dalam pendidikan karakter. Namun, gasab yang merupakan sikap yang kurang terpuji, masih menjadi trend di beberapa pesantren. Untuk mengubah kebiasaan tersebut, maka perlu adanya organisasi pembelajaran yang dapat mengubah karakter buruk santri tersebut. Agar organisasi pembelajaran dapat berjalan secara efektif maka dibutuhkan 1) visi bersama (shared vision), 2) berpikir sistem (system thinking), 3) belajar beregu (team learning), 4) penguasaan pribadi (personal matery), dan 5) model mental (mental models). Dalam mengubah karakter tersebut, agar santri menerima perubahan yang dilakukan maka pesantren perlu menerapkan model manajemen perubahan, yang terdiri dari 1) The Choice Process, 2) The Trajectory Process, 3) The Change Process.
ISSN:2549-3663
2549-5720