PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATAN

Sifat pengeringan dan pengawetan kayu kamalaka perlu diteliti guna mendukung upaya perbaikan dan peningkatan kualitas kayunya. Penelitian ini bertujuan mengetahui variasi tebal papan terhadap sifat pengeringan dan mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman terhadap retensi dan penetrasi bah...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Gusti Syahrany Noor
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2010-06-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/792
_version_ 1818932951695491072
author Gusti Syahrany Noor
author_facet Gusti Syahrany Noor
author_sort Gusti Syahrany Noor
collection DOAJ
description Sifat pengeringan dan pengawetan kayu kamalaka perlu diteliti guna mendukung upaya perbaikan dan peningkatan kualitas kayunya. Penelitian ini bertujuan mengetahui variasi tebal papan terhadap sifat pengeringan dan mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman terhadap retensi dan penetrasi bahan pengawet CCB dan Boron. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju penurunan kadar air kayu kamalaka tiap hari untuk tebal papan 2,0 cm; 2,5 cm dan 3,0 cm masing-masing 0,61% ; 0,55% dan 0,49%. Selama pengeringan, permukaan papan berubah bentuk menjadi mencawan, pecah dan belah sepanjang serat dan terparah terjadi pada papan ukuran 2,0 cm. Retensi pengawet CCB dan Boron bervariasi dari 4,9 kg/m3sampai dengan 11,3 kg/m3, sedangkan penetrasinya dari 4,6 mm sampai dengan 7 mm. Konsentrasi berpengaruh sangat nyata terhadap retensi CCB dan Boron serta berpengaruh nyata terhadap penetrasi CCB. Penambahan konsentrasi meningkatkan retensi bahan pengawet CCB dan Boron serta peningkatan penetrasi bahan pengawet CCB. Sedangkan lama perendaman tidak berpengaruh nyata. Kayu kamalaka dapat diawetkan dengan CCB dengan konsentrasi 10% dan lama rendaman minimal selama 8 hari, dan jika memakai Boron dengan konsetrasi 10% dan lama rendaman harus lebih dari 8 hari.
first_indexed 2024-12-20T04:40:39Z
format Article
id doaj.art-5f2b9a1c702643008fe80c14dd3307f1
institution Directory Open Access Journal
issn 0216-4329
2442-8957
language Indonesian
last_indexed 2024-12-20T04:40:39Z
publishDate 2010-06-01
publisher Forest Product Research and Development Center
record_format Article
series Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
spelling doaj.art-5f2b9a1c702643008fe80c14dd3307f12022-12-21T19:53:08ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572010-06-0128211111810.20886/jphh.2010.28.2.111-118767PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATANGusti Syahrany Noor0Balitbangda Provinsi Kalimantan Selatan Jl. D.I Panjaitan No. 34. Banjarmasin, Kalimantan Selatan Telp. (0511) 3352982 ; 335255127 Fax. (0511) 3352982.Sifat pengeringan dan pengawetan kayu kamalaka perlu diteliti guna mendukung upaya perbaikan dan peningkatan kualitas kayunya. Penelitian ini bertujuan mengetahui variasi tebal papan terhadap sifat pengeringan dan mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman terhadap retensi dan penetrasi bahan pengawet CCB dan Boron. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju penurunan kadar air kayu kamalaka tiap hari untuk tebal papan 2,0 cm; 2,5 cm dan 3,0 cm masing-masing 0,61% ; 0,55% dan 0,49%. Selama pengeringan, permukaan papan berubah bentuk menjadi mencawan, pecah dan belah sepanjang serat dan terparah terjadi pada papan ukuran 2,0 cm. Retensi pengawet CCB dan Boron bervariasi dari 4,9 kg/m3sampai dengan 11,3 kg/m3, sedangkan penetrasinya dari 4,6 mm sampai dengan 7 mm. Konsentrasi berpengaruh sangat nyata terhadap retensi CCB dan Boron serta berpengaruh nyata terhadap penetrasi CCB. Penambahan konsentrasi meningkatkan retensi bahan pengawet CCB dan Boron serta peningkatan penetrasi bahan pengawet CCB. Sedangkan lama perendaman tidak berpengaruh nyata. Kayu kamalaka dapat diawetkan dengan CCB dengan konsentrasi 10% dan lama rendaman minimal selama 8 hari, dan jika memakai Boron dengan konsetrasi 10% dan lama rendaman harus lebih dari 8 hari.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/792Pengeringanpengawetankayu kamalakaKalimantan Selatan
spellingShingle Gusti Syahrany Noor
PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATAN
Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Pengeringan
pengawetan
kayu kamalaka
Kalimantan Selatan
title PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATAN
title_full PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATAN
title_fullStr PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATAN
title_full_unstemmed PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATAN
title_short PENGERINGAN DAN PENGAWETAN KAYU KAMALAKA ASAL KALIMANTAN SELATAN
title_sort pengeringan dan pengawetan kayu kamalaka asal kalimantan selatan
topic Pengeringan
pengawetan
kayu kamalaka
Kalimantan Selatan
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/792
work_keys_str_mv AT gustisyahranynoor pengeringandanpengawetankayukamalakaasalkalimantanselatan