Literasi Digital Lansia Pada Aspek Digital Skill dan Digital Safety

Lansia merupakan kelompok yang paling sering menjadi korban kejahatan digital, dan rentan mengonsumsi serta menyebarkan berita bohong. Penelitian ini bertujuan untuk melihat secara khusus kemampuan literasi digital kelompok lansia pada tiga kecamatan di Aceh Besar. Penelitian ini menganalisis kemamp...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Uswatun Nisa, Cut Lusi Chairun Nisak, Dara Fatia
Format: Article
Language:English
Published: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala 2023-06-01
Series:JKG (Jurnal Komunikasi Global)
Subjects:
Online Access:https://jurnal.usk.ac.id/JKG/article/view/31667
_version_ 1797316321388527616
author Uswatun Nisa
Cut Lusi Chairun Nisak
Dara Fatia
author_facet Uswatun Nisa
Cut Lusi Chairun Nisak
Dara Fatia
author_sort Uswatun Nisa
collection DOAJ
description Lansia merupakan kelompok yang paling sering menjadi korban kejahatan digital, dan rentan mengonsumsi serta menyebarkan berita bohong. Penelitian ini bertujuan untuk melihat secara khusus kemampuan literasi digital kelompok lansia pada tiga kecamatan di Aceh Besar. Penelitian ini menganalisis kemampuan literasi digital terhadap dua dari empat dimensi literasi digital yang digagas oleh Kominfo RI, yaitu digital skill dan digital safety. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada enam orang informan yang didapat dengan metode purposive sampling dari sebuah program literasi digital lansia di Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi digital lansia dalam berada pada posisi rendah menuju sedang pada aspek digital skill, dan rendah dalam aspek digital safety. Meskipun beberapa dari mereka menunjukkan pemahaman serta kemampuan yang baik terkait dua aspek tersebut, namun dari segi penerapan masih sangat rendah. Studi ini menyarankan program literasi digital harus lebih menekankan pada aspek budaya sadar bahaya digital dan budaya cek fakta dalam penggunaan media digital.   The elderly are the group that most often becomes victims of digital crime and is prone to consuming and spreading fake news. This study aims to specifically examine the digital literacy skills of the elderly group in Aceh Besar. The study focuses on two dimensions of digital literacy: digital skills and digital safety, as defined by the Indonesian Ministry of Information and Communication. The research utilizes a descriptive-qualitative method, collecting data through observation and interviews with six informants selected through purposive sampling in an elderly digital literacy program in Aceh Besar. The findings of the study indicate that the proficiency of senior individuals in digital literacy ranges from low to moderate in terms of digital skills, and is low in terms of digital safety. Although some of them possess good knowledge and skills in these two areas, their implementation levels remain relatively low. The study suggests that cultural factors such as awareness of online risks and fact-checking culture should receive more attention in digital literacy programs.
first_indexed 2024-03-08T03:17:40Z
format Article
id doaj.art-608eaa5d4bb341b79edc819881bd0c85
institution Directory Open Access Journal
issn 2614-7998
2614-218X
language English
last_indexed 2024-03-08T03:17:40Z
publishDate 2023-06-01
publisher Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala
record_format Article
series JKG (Jurnal Komunikasi Global)
spelling doaj.art-608eaa5d4bb341b79edc819881bd0c852024-02-12T15:28:29ZengProgram Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah KualaJKG (Jurnal Komunikasi Global)2614-79982614-218X2023-06-0112114316710.24815/jkg.v12i1.3166716289Literasi Digital Lansia Pada Aspek Digital Skill dan Digital SafetyUswatun Nisa0Cut Lusi Chairun Nisak1Dara Fatia2Universitas Syiah KualaUniversitas Syiah KualaUniversitas Syiah KualaLansia merupakan kelompok yang paling sering menjadi korban kejahatan digital, dan rentan mengonsumsi serta menyebarkan berita bohong. Penelitian ini bertujuan untuk melihat secara khusus kemampuan literasi digital kelompok lansia pada tiga kecamatan di Aceh Besar. Penelitian ini menganalisis kemampuan literasi digital terhadap dua dari empat dimensi literasi digital yang digagas oleh Kominfo RI, yaitu digital skill dan digital safety. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada enam orang informan yang didapat dengan metode purposive sampling dari sebuah program literasi digital lansia di Aceh Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi digital lansia dalam berada pada posisi rendah menuju sedang pada aspek digital skill, dan rendah dalam aspek digital safety. Meskipun beberapa dari mereka menunjukkan pemahaman serta kemampuan yang baik terkait dua aspek tersebut, namun dari segi penerapan masih sangat rendah. Studi ini menyarankan program literasi digital harus lebih menekankan pada aspek budaya sadar bahaya digital dan budaya cek fakta dalam penggunaan media digital.   The elderly are the group that most often becomes victims of digital crime and is prone to consuming and spreading fake news. This study aims to specifically examine the digital literacy skills of the elderly group in Aceh Besar. The study focuses on two dimensions of digital literacy: digital skills and digital safety, as defined by the Indonesian Ministry of Information and Communication. The research utilizes a descriptive-qualitative method, collecting data through observation and interviews with six informants selected through purposive sampling in an elderly digital literacy program in Aceh Besar. The findings of the study indicate that the proficiency of senior individuals in digital literacy ranges from low to moderate in terms of digital skills, and is low in terms of digital safety. Although some of them possess good knowledge and skills in these two areas, their implementation levels remain relatively low. The study suggests that cultural factors such as awareness of online risks and fact-checking culture should receive more attention in digital literacy programs.https://jurnal.usk.ac.id/JKG/article/view/31667digital literacydigital safetydigital skillelderlylansialiterasi digital
spellingShingle Uswatun Nisa
Cut Lusi Chairun Nisak
Dara Fatia
Literasi Digital Lansia Pada Aspek Digital Skill dan Digital Safety
JKG (Jurnal Komunikasi Global)
digital literacy
digital safety
digital skill
elderly
lansia
literasi digital
title Literasi Digital Lansia Pada Aspek Digital Skill dan Digital Safety
title_full Literasi Digital Lansia Pada Aspek Digital Skill dan Digital Safety
title_fullStr Literasi Digital Lansia Pada Aspek Digital Skill dan Digital Safety
title_full_unstemmed Literasi Digital Lansia Pada Aspek Digital Skill dan Digital Safety
title_short Literasi Digital Lansia Pada Aspek Digital Skill dan Digital Safety
title_sort literasi digital lansia pada aspek digital skill dan digital safety
topic digital literacy
digital safety
digital skill
elderly
lansia
literasi digital
url https://jurnal.usk.ac.id/JKG/article/view/31667
work_keys_str_mv AT uswatunnisa literasidigitallansiapadaaspekdigitalskilldandigitalsafety
AT cutlusichairunnisak literasidigitallansiapadaaspekdigitalskilldandigitalsafety
AT darafatia literasidigitallansiapadaaspekdigitalskilldandigitalsafety