Waktu Induksi, Durasi dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal
Pemberian kombinasi xilazin dan ketamin umumnya diinjeksikan secara intramuskuler, namun durasi anestesi yang ditimbulkan relatif singkat. Untuk itu dilakukan penelitian bila premedikasi xilazin diberikan secara subkutan dengan dosis yang lebih tinggi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu...
| Main Authors: | , , |
|---|---|
| Format: | Article |
| Language: | English |
| Published: |
Universitas Udayana
2018-11-01
|
| Series: | Indonesia Medicus Veterinus |
| Online Access: | https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/44384 |
| _version_ | 1818439557040832512 |
|---|---|
| author | I Gusti Agung Gde Putra Pemayun I Gusti Agung Winata Sindhu Anak Agung Gde Jaya Wardhita |
| author_facet | I Gusti Agung Gde Putra Pemayun I Gusti Agung Winata Sindhu Anak Agung Gde Jaya Wardhita |
| author_sort | I Gusti Agung Gde Putra Pemayun |
| collection | DOAJ |
| description | Pemberian kombinasi xilazin dan ketamin umumnya diinjeksikan secara intramuskuler, namun durasi anestesi yang ditimbulkan relatif singkat. Untuk itu dilakukan penelitian bila premedikasi xilazin diberikan secara subkutan dengan dosis yang lebih tinggi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu induksi, durasi dan pemulihan anestesi ketamin dengan berbagai dosis premedikasi xilazin yang diberikan secara subkutan dengan dosis yang melebihi dari pemberian secara intramuskuler, di samping itu untuk mengetahui dosis yang aman dan efektif. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu X2K10 (xilazin dosis 2 mg/kg secara intramuskuler dan ketamin dosis 10 mg/kg secara intramuskuler sebagai kontrol), X4K10 (xilazin dosis 4 mg/kg secara subkutan dan ketamin dosis 10 mg/kg intramuskuler), X6K10 (xilazin dosis 6 kg/mg subkutan dan ketamin dosis 10 mg/kg intramuskuler), X8K10 (xilazin dosis 8 mg/kg subkutan dan ketamin dosis 10 mg/kg intramuskuler). Setiap perlakuan menggunakan enam ekor anjing jantan sebagai ulangan, sehingga anjing yang digunakan sebanyak 24 ekor. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Berganda Duncan. Rataan waktu induksi anetesi untuk perlakuan X2K10, X6K10, X8K10 berturut-turut adalah 6,33 menit, 10,8 menit, 9,33 menit, dan secara statistika tidak berbeda nyata (P>0,05). Pemberian xilazin dengan dosis 4 mg/kg secara subkutan dan ketamin dengan dosis 10 mg/kg intamuskuler tidak menghasilkan efek anestesi yang sempurna, beberapa anjing masih mampu berdiri walaupun sempoyongan dan beberapa terimmobilisasi namun refleks masih ada dan mampu merasakan rasa nyeri. Rataan durasi anestesi untuk perlakuan X2K10, X6K10, X8K10 berturut-turut adalah 50,8 menit, 85,1 menit, dan 104 menit. Rataan waktu pemulihan anestesi untuk masing-masing perlakuan adalah 61,6 menit, 90,8 menit, dan 145,8 menit. Analisis statistika menunjukkan bahwa peningkatan dosis premedikasi xilazin yang diberikan secara subkutan tidak berpengaruh terhadap waktu induksi, namun berpengaruh sangat nyata terhadap durasi dan pemulihan anestesi xilazin-ketamin. Semakin tinggi dosis premedikasi xilazin yang diberikan secara subkutan semakin durasi anestesi demikian juga semakin lama waktu pemulihan anestesinya. |
| first_indexed | 2024-12-14T17:58:21Z |
| format | Article |
| id | doaj.art-61f0030000a8447d9f7eb16a735c9aa8 |
| institution | Directory Open Access Journal |
| issn | 2301-7848 2477-6637 |
| language | English |
| last_indexed | 2024-12-14T17:58:21Z |
| publishDate | 2018-11-01 |
| publisher | Universitas Udayana |
| record_format | Article |
| series | Indonesia Medicus Veterinus |
| spelling | doaj.art-61f0030000a8447d9f7eb16a735c9aa82022-12-21T22:52:29ZengUniversitas UdayanaIndonesia Medicus Veterinus2301-78482477-66372018-11-017665266344384Waktu Induksi, Durasi dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing LokalI Gusti Agung Gde Putra Pemayun0I Gusti Agung Winata Sindhu1Anak Agung Gde Jaya Wardhita2Fakultas Kedokteran Hewan Universitas UdayanaFakultas Kedokteran Hewan Universitas UdayanaFakultas Kedokteran Hewan Universitas UdayanaPemberian kombinasi xilazin dan ketamin umumnya diinjeksikan secara intramuskuler, namun durasi anestesi yang ditimbulkan relatif singkat. Untuk itu dilakukan penelitian bila premedikasi xilazin diberikan secara subkutan dengan dosis yang lebih tinggi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu induksi, durasi dan pemulihan anestesi ketamin dengan berbagai dosis premedikasi xilazin yang diberikan secara subkutan dengan dosis yang melebihi dari pemberian secara intramuskuler, di samping itu untuk mengetahui dosis yang aman dan efektif. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu X2K10 (xilazin dosis 2 mg/kg secara intramuskuler dan ketamin dosis 10 mg/kg secara intramuskuler sebagai kontrol), X4K10 (xilazin dosis 4 mg/kg secara subkutan dan ketamin dosis 10 mg/kg intramuskuler), X6K10 (xilazin dosis 6 kg/mg subkutan dan ketamin dosis 10 mg/kg intramuskuler), X8K10 (xilazin dosis 8 mg/kg subkutan dan ketamin dosis 10 mg/kg intramuskuler). Setiap perlakuan menggunakan enam ekor anjing jantan sebagai ulangan, sehingga anjing yang digunakan sebanyak 24 ekor. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Berganda Duncan. Rataan waktu induksi anetesi untuk perlakuan X2K10, X6K10, X8K10 berturut-turut adalah 6,33 menit, 10,8 menit, 9,33 menit, dan secara statistika tidak berbeda nyata (P>0,05). Pemberian xilazin dengan dosis 4 mg/kg secara subkutan dan ketamin dengan dosis 10 mg/kg intamuskuler tidak menghasilkan efek anestesi yang sempurna, beberapa anjing masih mampu berdiri walaupun sempoyongan dan beberapa terimmobilisasi namun refleks masih ada dan mampu merasakan rasa nyeri. Rataan durasi anestesi untuk perlakuan X2K10, X6K10, X8K10 berturut-turut adalah 50,8 menit, 85,1 menit, dan 104 menit. Rataan waktu pemulihan anestesi untuk masing-masing perlakuan adalah 61,6 menit, 90,8 menit, dan 145,8 menit. Analisis statistika menunjukkan bahwa peningkatan dosis premedikasi xilazin yang diberikan secara subkutan tidak berpengaruh terhadap waktu induksi, namun berpengaruh sangat nyata terhadap durasi dan pemulihan anestesi xilazin-ketamin. Semakin tinggi dosis premedikasi xilazin yang diberikan secara subkutan semakin durasi anestesi demikian juga semakin lama waktu pemulihan anestesinya.https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/44384 |
| spellingShingle | I Gusti Agung Gde Putra Pemayun I Gusti Agung Winata Sindhu Anak Agung Gde Jaya Wardhita Waktu Induksi, Durasi dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal Indonesia Medicus Veterinus |
| title | Waktu Induksi, Durasi dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal |
| title_full | Waktu Induksi, Durasi dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal |
| title_fullStr | Waktu Induksi, Durasi dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal |
| title_full_unstemmed | Waktu Induksi, Durasi dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal |
| title_short | Waktu Induksi, Durasi dan Pemulihan Anestesi Ketamin dengan Berbagai Dosis Premedikasi Xilazin secara Subkutan pada Anjing Lokal |
| title_sort | waktu induksi durasi dan pemulihan anestesi ketamin dengan berbagai dosis premedikasi xilazin secara subkutan pada anjing lokal |
| url | https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/44384 |
| work_keys_str_mv | AT igustiagunggdeputrapemayun waktuinduksidurasidanpemulihananestesiketamindenganberbagaidosispremedikasixilazinsecarasubkutanpadaanjinglokal AT igustiagungwinatasindhu waktuinduksidurasidanpemulihananestesiketamindenganberbagaidosispremedikasixilazinsecarasubkutanpadaanjinglokal AT anakagunggdejayawardhita waktuinduksidurasidanpemulihananestesiketamindenganberbagaidosispremedikasixilazinsecarasubkutanpadaanjinglokal |