Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah

Besi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki peranan penting dalam reaksi biokimia, yaitu pada proses transfer oksigen. Telah dilakukan pengkajian kadar dan kimiawi besi dalam darah hijamah berdasarkan waktu sampling, jenis kelamin dan objek usia yang berbed...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Resi Rosanti, Dede Suhendar, Eko Prabowo Hadisantoso, Citra Fitiriani Kusman
Format: Article
Language:English
Published: UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2018-06-01
Series:Αl-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
Subjects:
Online Access:https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/3722
_version_ 1818840975879962624
author Resi Rosanti
Dede Suhendar
Eko Prabowo Hadisantoso
Citra Fitiriani Kusman
author_facet Resi Rosanti
Dede Suhendar
Eko Prabowo Hadisantoso
Citra Fitiriani Kusman
author_sort Resi Rosanti
collection DOAJ
description Besi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki peranan penting dalam reaksi biokimia, yaitu pada proses transfer oksigen. Telah dilakukan pengkajian kadar dan kimiawi besi dalam darah hijamah berdasarkan waktu sampling, jenis kelamin dan objek usia yang berbeda dengan menggunakan neraca kerentanan magnet (Magnetic Susceptibility Balance, MSB) dan pola spektrum sinar tampak. Dilakukan pula analisis kuantitatif dengan menggunakan pektroskopi serapan atom (SSA) untuk menegaskan hasil yang diperoleh dari penentuan sifat magnet dan spektrum sinar tampak. Sifat magnet yang dianalisis menggunakan neraca kerentanan magnet (MSB) terhadap hasil sampling  tanggal  19 bulan Hijriyah, jenis kelamin laki-laki, dan objek sampel usia 40-50 tahun kurang paramagnetik daripada waktu sampling tanggal 4 bulan Hijriyah,  jenis kelamin perempuan, dan objek usia 20-30 tahun. Hasil pengamatan spektroskopi sinar tampak menghasilkan puncak pada panjang gelombang 400-415 nm yang mengindikasikan keberadaan kompleks besi-porfirin. Analisis menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA) menghasilkan perubahan kadar besi pada sampling  tanggal  19 bulan Hijriyah, pada jenis kelamin laki-laki, dan pada objek sampel usia 40-50 lebih banyak daripada waktu sampling tanggal 4 bulan Hijriyah, pada jenis kelamin perempuan, dan objek usia 20-30 tahun.
first_indexed 2024-12-19T04:18:44Z
format Article
id doaj.art-62a760efe3e14465929e8ac90a2cfe91
institution Directory Open Access Journal
issn 2407-1897
2407-1927
language English
last_indexed 2024-12-19T04:18:44Z
publishDate 2018-06-01
publisher UIN Sunan Gunung Djati Bandung
record_format Article
series Αl-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
spelling doaj.art-62a760efe3e14465929e8ac90a2cfe912022-12-21T20:36:14ZengUIN Sunan Gunung Djati BandungΑl-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan2407-18972407-19272018-06-0151273310.15575/ak.v5i1.37222007Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah HijamahResi Rosanti0Dede Suhendar1Eko Prabowo Hadisantoso2Citra Fitiriani Kusman3Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati BandungJurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati BandungJurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati BandungJurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati BandungBesi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh makhluk hidup yang memiliki peranan penting dalam reaksi biokimia, yaitu pada proses transfer oksigen. Telah dilakukan pengkajian kadar dan kimiawi besi dalam darah hijamah berdasarkan waktu sampling, jenis kelamin dan objek usia yang berbeda dengan menggunakan neraca kerentanan magnet (Magnetic Susceptibility Balance, MSB) dan pola spektrum sinar tampak. Dilakukan pula analisis kuantitatif dengan menggunakan pektroskopi serapan atom (SSA) untuk menegaskan hasil yang diperoleh dari penentuan sifat magnet dan spektrum sinar tampak. Sifat magnet yang dianalisis menggunakan neraca kerentanan magnet (MSB) terhadap hasil sampling  tanggal  19 bulan Hijriyah, jenis kelamin laki-laki, dan objek sampel usia 40-50 tahun kurang paramagnetik daripada waktu sampling tanggal 4 bulan Hijriyah,  jenis kelamin perempuan, dan objek usia 20-30 tahun. Hasil pengamatan spektroskopi sinar tampak menghasilkan puncak pada panjang gelombang 400-415 nm yang mengindikasikan keberadaan kompleks besi-porfirin. Analisis menggunakan spektroskopi serapan atom (SSA) menghasilkan perubahan kadar besi pada sampling  tanggal  19 bulan Hijriyah, pada jenis kelamin laki-laki, dan pada objek sampel usia 40-50 lebih banyak daripada waktu sampling tanggal 4 bulan Hijriyah, pada jenis kelamin perempuan, dan objek usia 20-30 tahun.https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/3722besi, darah hijamah, porfirin, sifat magnet, spektroskopi
spellingShingle Resi Rosanti
Dede Suhendar
Eko Prabowo Hadisantoso
Citra Fitiriani Kusman
Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah
Αl-Kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan
besi, darah hijamah, porfirin, sifat magnet, spektroskopi
title Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah
title_full Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah
title_fullStr Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah
title_full_unstemmed Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah
title_short Studi Sifat Magnet dan Spektroskopi Sinar Tampak pada Darah Hijamah
title_sort studi sifat magnet dan spektroskopi sinar tampak pada darah hijamah
topic besi, darah hijamah, porfirin, sifat magnet, spektroskopi
url https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/3722
work_keys_str_mv AT resirosanti studisifatmagnetdanspektroskopisinartampakpadadarahhijamah
AT dedesuhendar studisifatmagnetdanspektroskopisinartampakpadadarahhijamah
AT ekoprabowohadisantoso studisifatmagnetdanspektroskopisinartampakpadadarahhijamah
AT citrafitirianikusman studisifatmagnetdanspektroskopisinartampakpadadarahhijamah