PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE

Pada umumnya masyarakat menggunakan kedelai sebagai bahan pembuatan tempe, permintaan tempe semakin meningkat mengakibatkan semakin banyak impor kedelai. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengganti atau mencampur bahan baku (kedelai) dengan bahan yang lain. Salah s...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Nurul Qomariyah, Deny Utomo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Yudharta Pasuruan 2016-03-01
Series:Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
Online Access:https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan/article/view/504
_version_ 1819161992944943104
author Nurul Qomariyah
Deny Utomo
author_facet Nurul Qomariyah
Deny Utomo
author_sort Nurul Qomariyah
collection DOAJ
description Pada umumnya masyarakat menggunakan kedelai sebagai bahan pembuatan tempe, permintaan tempe semakin meningkat mengakibatkan semakin banyak impor kedelai. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengganti atau mencampur bahan baku (kedelai) dengan bahan yang lain. Salah satu bahan pengganti kedelai adalah biji lamtoro gung. Diversifikasi produk tempe dapat dilakukan dengan cara menambahkan lamtoro gung dalam tempe kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi biji kedelai : lamtoro gung terhadap lama fermentasi dan kualitas tempe. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dimana terdiri dari 3 faktor Perlakuan yaitu prosentase biji lamtoro gung 10%, 15% dan 20% dan lama fermentasi 18 Jam dan 36 Jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam dan dilanjutkan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) 5 %. Berdasarkan hasil analisa fisikokimia diperoleh tempe lamtoro yang disukai konsumen yaitu pada perlakuan A1B2 (prosentase biji lamtoro gung 10 % dan lama fermentasi 36 jam) dengan kualitas sebagai berikut : kadar Air 70,57 %, kadar protein 23,43 %, kadar lemak 5,46 %, kadar karbohidrat 10,34 %, dan berdasarkan hasil uji organoleptik diperoleh tempe lamtoro yang disukai konsumen yaitu pada perlakuan A1B1 (Prosentase biji lamtoro gung 10% dan lama fermentasi 18 jam) dengan karakteristik sebagai berikut : nilai kesukaan rasa 4,75 (Menyukai); nilai kesukaan aroma 4,35 (Menyukai) ; nilai kesukaan warna 4,75 (Menyukai) ; nilai kesukaan tekstur 3,95 (Netral).
first_indexed 2024-12-22T17:21:10Z
format Article
id doaj.art-63358332762443e19a36adc86830c849
institution Directory Open Access Journal
issn 2087-9679
2597-436X
language Indonesian
last_indexed 2024-12-22T17:21:10Z
publishDate 2016-03-01
publisher Universitas Yudharta Pasuruan
record_format Article
series Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
spelling doaj.art-63358332762443e19a36adc86830c8492022-12-21T18:18:49ZindUniversitas Yudharta PasuruanTeknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian2087-96792597-436X2016-03-017110.35891/tp.v7i1.504504PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPENurul QomariyahDeny UtomoPada umumnya masyarakat menggunakan kedelai sebagai bahan pembuatan tempe, permintaan tempe semakin meningkat mengakibatkan semakin banyak impor kedelai. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mengganti atau mencampur bahan baku (kedelai) dengan bahan yang lain. Salah satu bahan pengganti kedelai adalah biji lamtoro gung. Diversifikasi produk tempe dapat dilakukan dengan cara menambahkan lamtoro gung dalam tempe kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi biji kedelai : lamtoro gung terhadap lama fermentasi dan kualitas tempe. Penelitian ini menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dimana terdiri dari 3 faktor Perlakuan yaitu prosentase biji lamtoro gung 10%, 15% dan 20% dan lama fermentasi 18 Jam dan 36 Jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji sidik ragam dan dilanjutkan uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) 5 %. Berdasarkan hasil analisa fisikokimia diperoleh tempe lamtoro yang disukai konsumen yaitu pada perlakuan A1B2 (prosentase biji lamtoro gung 10 % dan lama fermentasi 36 jam) dengan kualitas sebagai berikut : kadar Air 70,57 %, kadar protein 23,43 %, kadar lemak 5,46 %, kadar karbohidrat 10,34 %, dan berdasarkan hasil uji organoleptik diperoleh tempe lamtoro yang disukai konsumen yaitu pada perlakuan A1B1 (Prosentase biji lamtoro gung 10% dan lama fermentasi 18 jam) dengan karakteristik sebagai berikut : nilai kesukaan rasa 4,75 (Menyukai); nilai kesukaan aroma 4,35 (Menyukai) ; nilai kesukaan warna 4,75 (Menyukai) ; nilai kesukaan tekstur 3,95 (Netral).https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan/article/view/504
spellingShingle Nurul Qomariyah
Deny Utomo
PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE
Teknologi Pangan: Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian
title PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE
title_full PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE
title_fullStr PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE
title_full_unstemmed PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE
title_short PENGARUH PENAMBAHAN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) PADA PROSES FERMENTASI TEMPE
title_sort pengaruh penambahan biji lamtoro gung leucaena leucocephala pada proses fermentasi tempe
url https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/Teknologi-Pangan/article/view/504
work_keys_str_mv AT nurulqomariyah pengaruhpenambahanbijilamtorogungleucaenaleucocephalapadaprosesfermentasitempe
AT denyutomo pengaruhpenambahanbijilamtorogungleucaenaleucocephalapadaprosesfermentasitempe