Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus : Kabupaten Kediri)

<p class="Abstract">Indonesia adalah negara yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera menyebabkan Indonesia mempunyai potensi yang bagus dalam perekonomian sekaligus juga rawan dengan b...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Alfi Rohmah Putri
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2017-01-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/17237
_version_ 1828931240325021696
author Alfi Rohmah Putri
author_facet Alfi Rohmah Putri
author_sort Alfi Rohmah Putri
collection DOAJ
description <p class="Abstract">Indonesia adalah negara yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera menyebabkan Indonesia mempunyai potensi yang bagus dalam perekonomian sekaligus juga rawan dengan bencana [1]. Berdasarkan IRB (Indeks Resiko Bencana) yang dikeluarkan BNPB (Badan Nasional  Penanggulangan Bencana) pada tahun 2013, Kabupaten Kediri menempati urutan ke-65 dari 497 kabupaten/kota di Indonesia. Untuk menghindari kerugian akibat bencana tersebut dilakukan tindakan pengelolaan resiko bencana.</p> <p class="Abstract">Dengan memanfaatkan TanDEM-X dapat dihasilkan peta kemiringan lereng berdasarkan kontur dari TanDEM-X. Kemudian peta kemiringan lereng dikelaskan sesuai dengan parameter penyebab longsor. Citra Landsat kemudian dilakukan klasifikasi terbimbing (supervised) untuk mendapatkan peta tutupan lahan. Peta kemiringan lereng dan tutupan lahan kemudian dioverlaykan dengan peta geologi, peta curah hujan dan peta jenis tanah dan dilakukan skoring dan pembobotan untuk mendapatkan daerah rawan tanah longsor.</p> <p class="Abstract">Hasil penelitian menunjukkan 12 desa di Kecamatan Mojo, Semen dan Banyakan memiliki tingkat rawan tanah longsor tinggi sebesar 8,26%.. Daerah tersebut terletak pada dataran tinggi dengan kelerengan berkisar antara 25-40% dan lebih dari 40% dengan  jenis tanah litosol.</p>
first_indexed 2024-12-14T00:43:58Z
format Article
id doaj.art-63a731d2a0074a98bc8a84788f82ef42
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-9271
2337-3539
language Indonesian
last_indexed 2024-12-14T00:43:58Z
publishDate 2017-01-01
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
record_format Article
series Jurnal Teknik ITS
spelling doaj.art-63a731d2a0074a98bc8a84788f82ef422022-12-21T23:24:13ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392017-01-01522495Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus : Kabupaten Kediri)Alfi Rohmah Putri0Jurusan Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember<p class="Abstract">Indonesia adalah negara yang rawan bencana dilihat dari aspek geografis, klimatologis dan demografis. Letak geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudera menyebabkan Indonesia mempunyai potensi yang bagus dalam perekonomian sekaligus juga rawan dengan bencana [1]. Berdasarkan IRB (Indeks Resiko Bencana) yang dikeluarkan BNPB (Badan Nasional  Penanggulangan Bencana) pada tahun 2013, Kabupaten Kediri menempati urutan ke-65 dari 497 kabupaten/kota di Indonesia. Untuk menghindari kerugian akibat bencana tersebut dilakukan tindakan pengelolaan resiko bencana.</p> <p class="Abstract">Dengan memanfaatkan TanDEM-X dapat dihasilkan peta kemiringan lereng berdasarkan kontur dari TanDEM-X. Kemudian peta kemiringan lereng dikelaskan sesuai dengan parameter penyebab longsor. Citra Landsat kemudian dilakukan klasifikasi terbimbing (supervised) untuk mendapatkan peta tutupan lahan. Peta kemiringan lereng dan tutupan lahan kemudian dioverlaykan dengan peta geologi, peta curah hujan dan peta jenis tanah dan dilakukan skoring dan pembobotan untuk mendapatkan daerah rawan tanah longsor.</p> <p class="Abstract">Hasil penelitian menunjukkan 12 desa di Kecamatan Mojo, Semen dan Banyakan memiliki tingkat rawan tanah longsor tinggi sebesar 8,26%.. Daerah tersebut terletak pada dataran tinggi dengan kelerengan berkisar antara 25-40% dan lebih dari 40% dengan  jenis tanah litosol.</p>http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/17237Tanah LongsorSIGTanDEM-X
spellingShingle Alfi Rohmah Putri
Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus : Kabupaten Kediri)
Jurnal Teknik ITS
Tanah Longsor
SIG
TanDEM-X
title Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus : Kabupaten Kediri)
title_full Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus : Kabupaten Kediri)
title_fullStr Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus : Kabupaten Kediri)
title_full_unstemmed Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus : Kabupaten Kediri)
title_short Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus : Kabupaten Kediri)
title_sort identifikasi daerah rawan tanah longsor menggunakan sig sistem informasi geografis studi kasus kabupaten kediri
topic Tanah Longsor
SIG
TanDEM-X
url http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/17237
work_keys_str_mv AT alfirohmahputri identifikasidaerahrawantanahlongsormenggunakansigsisteminformasigeografisstudikasuskabupatenkediri