Penatalaksanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang Tertunda

Cedera kepala traumatik merupakan masalah kesehatan serius karena merupakan pemicu kematian di seluruh dunia. Sekitar 1–1,5 juta jiwa di Eropa dan Amerika Serikat mengalami cedera kepala tiap tahunnya. Perdarahan subdural akut (PSDA) adalah salah satu kelainan yang menyertai cedera kepala berat. Ins...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sandhi Christanto, Bambang Suryono, Siti Chasnak Saleh
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC) 2015-10-01
Series:Jurnal Neuroanestesi Indonesia
Subjects:
Online Access:http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/125
_version_ 1798018467778002944
author Sandhi Christanto
Bambang Suryono
Siti Chasnak Saleh
author_facet Sandhi Christanto
Bambang Suryono
Siti Chasnak Saleh
author_sort Sandhi Christanto
collection DOAJ
description Cedera kepala traumatik merupakan masalah kesehatan serius karena merupakan pemicu kematian di seluruh dunia. Sekitar 1–1,5 juta jiwa di Eropa dan Amerika Serikat mengalami cedera kepala tiap tahunnya. Perdarahan subdural akut (PSDA) adalah salah satu kelainan yang menyertai cedera kepala berat. Insidennya mencapai 12–30% dari pasien yang masuk dengan cedera kepala berat. PSDA merupakan tantangan yang berat karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi (55–70%). Waktu antara trauma dan evakuasi perdarahan merupakan faktor paling penting dalam menentukan luaran pasien dengan PSDA. Interval waktu evakuasi lebih dari empat jam pascatrauma meningkatkan angka kematian sampai 85% dibandingkan bila dilakukan dibawah empat jam (30%). Disamping itu, penundaan tindakan evakuasi bekuan darah menambah pelik permasalahan yang ada. Laki-laki 29 tahun, 75 kg diagnosa cedera kepala berat, perdarahan subdural akut fronto-temporo-parietal kiri, dan direncanakan evakuasi hematoma segera. Setelah stabilisasi didapatkan jalan napas potensial obstruksi, tekanan darah 160–170/90 mmHg, laju nadi 65–70 x/menit irregular, GCS 1–1–2 , pupil anisokor 3mm/4mm, hemiparese kanan. Pasien diintubasi, pernapasan di kontrol dan dirawat sementara di ICU karena penundaan evakuasi hematoma. Operasi dilakukan setelah 7 jam pasca pasien tidak sadar. Interval waktu evakuasi lebih dari empat jam pascatrauma menyebabkan peningkatan angka kematian sampai 85% dibandingkan bila dilakukan dibawah empat jam (30%). Beberapa cara dapat dilakukan selama waktu penundaan evakuasi untuk mencegah herniasi sehingga klinisi memiliki harapan dalam pengelolaan PSDA yang mengalami penundaan evakuasi. Tujuan dari laporan kasus ini adalah membahas tindakan-tindakan tersebut dengan harapan mendapat masukan sehingga pengelolaan pasien cedera kepala dengan PSDA menjadi lebih baik.
first_indexed 2024-04-11T16:24:32Z
format Article
id doaj.art-64c2634f278e444cb979675b522b0fe0
institution Directory Open Access Journal
issn 2088-9674
2460-2302
language Indonesian
last_indexed 2024-04-11T16:24:32Z
publishDate 2015-10-01
publisher Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)
record_format Article
series Jurnal Neuroanestesi Indonesia
spelling doaj.art-64c2634f278e444cb979675b522b0fe02022-12-22T04:14:13ZindIndonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)Jurnal Neuroanestesi Indonesia2088-96742460-23022015-10-01431778610.24244/jni.vol4i3.125Penatalaksanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang TertundaSandhi Christanto0Bambang Suryono1Siti Chasnak Saleh2Department of Anesthesiology and Intensive Care, Mitra Keluarga Hospital SidoarDepartment of Anesthesiology and Intensive Care, Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada/Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta, IndonesiaDepartment of Anesthesiology and Reanimation Faculty of Medicine Universitas Airlangga Dr. Soetomo General Hospital Surabaya, IndonesiaCedera kepala traumatik merupakan masalah kesehatan serius karena merupakan pemicu kematian di seluruh dunia. Sekitar 1–1,5 juta jiwa di Eropa dan Amerika Serikat mengalami cedera kepala tiap tahunnya. Perdarahan subdural akut (PSDA) adalah salah satu kelainan yang menyertai cedera kepala berat. Insidennya mencapai 12–30% dari pasien yang masuk dengan cedera kepala berat. PSDA merupakan tantangan yang berat karena angka morbiditas dan mortalitasnya yang tinggi (55–70%). Waktu antara trauma dan evakuasi perdarahan merupakan faktor paling penting dalam menentukan luaran pasien dengan PSDA. Interval waktu evakuasi lebih dari empat jam pascatrauma meningkatkan angka kematian sampai 85% dibandingkan bila dilakukan dibawah empat jam (30%). Disamping itu, penundaan tindakan evakuasi bekuan darah menambah pelik permasalahan yang ada. Laki-laki 29 tahun, 75 kg diagnosa cedera kepala berat, perdarahan subdural akut fronto-temporo-parietal kiri, dan direncanakan evakuasi hematoma segera. Setelah stabilisasi didapatkan jalan napas potensial obstruksi, tekanan darah 160–170/90 mmHg, laju nadi 65–70 x/menit irregular, GCS 1–1–2 , pupil anisokor 3mm/4mm, hemiparese kanan. Pasien diintubasi, pernapasan di kontrol dan dirawat sementara di ICU karena penundaan evakuasi hematoma. Operasi dilakukan setelah 7 jam pasca pasien tidak sadar. Interval waktu evakuasi lebih dari empat jam pascatrauma menyebabkan peningkatan angka kematian sampai 85% dibandingkan bila dilakukan dibawah empat jam (30%). Beberapa cara dapat dilakukan selama waktu penundaan evakuasi untuk mencegah herniasi sehingga klinisi memiliki harapan dalam pengelolaan PSDA yang mengalami penundaan evakuasi. Tujuan dari laporan kasus ini adalah membahas tindakan-tindakan tersebut dengan harapan mendapat masukan sehingga pengelolaan pasien cedera kepala dengan PSDA menjadi lebih baik.http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/125cedera kepala traumatikperdarahan subdural akut
spellingShingle Sandhi Christanto
Bambang Suryono
Siti Chasnak Saleh
Penatalaksanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang Tertunda
Jurnal Neuroanestesi Indonesia
cedera kepala traumatik
perdarahan subdural akut
title Penatalaksanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang Tertunda
title_full Penatalaksanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang Tertunda
title_fullStr Penatalaksanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang Tertunda
title_full_unstemmed Penatalaksanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang Tertunda
title_short Penatalaksanaan Pasien Cedera Kepala Berat dengan Evakuasi Perdarahan Subdural yang Tertunda
title_sort penatalaksanaan pasien cedera kepala berat dengan evakuasi perdarahan subdural yang tertunda
topic cedera kepala traumatik
perdarahan subdural akut
url http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/125
work_keys_str_mv AT sandhichristanto penatalaksanaanpasiencederakepalaberatdenganevakuasiperdarahansubduralyangtertunda
AT bambangsuryono penatalaksanaanpasiencederakepalaberatdenganevakuasiperdarahansubduralyangtertunda
AT sitichasnaksaleh penatalaksanaanpasiencederakepalaberatdenganevakuasiperdarahansubduralyangtertunda