PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPED
Keberhasilan kerja manusia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual adalah faktor yang sudah melekat dan sudah ada pada diri masing-masing pekerja dimana hal ini tidak bisa diubah, salah satu contohnya adalah ukuran anthropometri individu peker...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Pasundan
2018-11-01
|
Series: | Infomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi |
Online Access: | https://journal.unpas.ac.id/index.php/infomatek/article/view/1212 |
_version_ | 1811289287115669504 |
---|---|
author | Hermita Dyah Puspita Anis Septiani |
author_facet | Hermita Dyah Puspita Anis Septiani |
author_sort | Hermita Dyah Puspita |
collection | DOAJ |
description | Keberhasilan kerja manusia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual adalah faktor yang sudah melekat dan sudah ada pada diri masing-masing pekerja dimana hal ini tidak bisa diubah, salah satu contohnya adalah ukuran anthropometri individu pekerja. Sedangkan faktor situasional justru merupakan faktor yang dapat diubah dan dapat diatur. Faktor lingkungan dimana individu bekerja merupakan faktor situasional, seperti: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, kebisingan, getaran mekanik, warna, bau-bauan dan pencahayaan. Lingkungan kerja dikatakan baik jika pekerja dapat melakukan pekerjaan secara optimal, sehat dan aman. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat mempengaruhi performansi pekerja dalam bekerja dimana dalam jangka panjang hal tersebut akan menyebabkan penurunan produktifitas kerja. Oleh karena itu lingkungan kerja harus dibuat dan atau dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif bagi pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan nyaman dan aman. Dari penelitian ini didapatkan ukuran anthropometri yang ideal untuk pekerja perakitan otoped yang menghasilkan performansi kerja yang optimal adalah persentile ke-80 dan juga diketahui temperatur 20°C - 30°C masih merupakan temperatur yang nyaman buat pekerja perakitan otoped, kebisingan 50 dB- 85 dB juga masih merupakan kebisingan yang nyaman buat pekerja perakitan otoped dan pencahayaan yang nyaman bagi pekerja perakitan otoped yang dapat menghasilkan produktifitas kerja yang baik adalah pada 150 lux. |
first_indexed | 2024-04-13T03:52:16Z |
format | Article |
id | doaj.art-651b9cefe7774dbcb10597363eb08d18 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1411-0865 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-13T03:52:16Z |
publishDate | 2018-11-01 |
publisher | Universitas Pasundan |
record_format | Article |
series | Infomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi |
spelling | doaj.art-651b9cefe7774dbcb10597363eb08d182022-12-22T03:03:45ZindUniversitas PasundanInfomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi1411-08652018-11-0120211712610.23969/infomatek.v20i2.12121212PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPEDHermita Dyah Puspita0Anis Septiani1Universitas Jenderal Achmad YaniFakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad YaniKeberhasilan kerja manusia dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : faktor individual dan faktor situasional. Faktor individual adalah faktor yang sudah melekat dan sudah ada pada diri masing-masing pekerja dimana hal ini tidak bisa diubah, salah satu contohnya adalah ukuran anthropometri individu pekerja. Sedangkan faktor situasional justru merupakan faktor yang dapat diubah dan dapat diatur. Faktor lingkungan dimana individu bekerja merupakan faktor situasional, seperti: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, kebisingan, getaran mekanik, warna, bau-bauan dan pencahayaan. Lingkungan kerja dikatakan baik jika pekerja dapat melakukan pekerjaan secara optimal, sehat dan aman. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat mempengaruhi performansi pekerja dalam bekerja dimana dalam jangka panjang hal tersebut akan menyebabkan penurunan produktifitas kerja. Oleh karena itu lingkungan kerja harus dibuat dan atau dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi kondusif bagi pekerja untuk melakukan pekerjaannya dengan nyaman dan aman. Dari penelitian ini didapatkan ukuran anthropometri yang ideal untuk pekerja perakitan otoped yang menghasilkan performansi kerja yang optimal adalah persentile ke-80 dan juga diketahui temperatur 20°C - 30°C masih merupakan temperatur yang nyaman buat pekerja perakitan otoped, kebisingan 50 dB- 85 dB juga masih merupakan kebisingan yang nyaman buat pekerja perakitan otoped dan pencahayaan yang nyaman bagi pekerja perakitan otoped yang dapat menghasilkan produktifitas kerja yang baik adalah pada 150 lux.https://journal.unpas.ac.id/index.php/infomatek/article/view/1212 |
spellingShingle | Hermita Dyah Puspita Anis Septiani PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPED Infomatek: Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi |
title | PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPED |
title_full | PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPED |
title_fullStr | PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPED |
title_full_unstemmed | PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPED |
title_short | PENGARUH ANTHROPOMETRI DAN LINGKUNGAN FISIK KERJA PADA KECEPATAN WAKTU PERAKITAN OTOPED |
title_sort | pengaruh anthropometri dan lingkungan fisik kerja pada kecepatan waktu perakitan otoped |
url | https://journal.unpas.ac.id/index.php/infomatek/article/view/1212 |
work_keys_str_mv | AT hermitadyahpuspita pengaruhanthropometridanlingkunganfisikkerjapadakecepatanwaktuperakitanotoped AT anisseptiani pengaruhanthropometridanlingkunganfisikkerjapadakecepatanwaktuperakitanotoped |