Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam Pertama

Latar belakang. Kebijakan melakukan pungsi lumbal pada anak yang menderita kejang demam pertama sudah di tinggal kan di negara maju seiring dengan penurunan kejadian meningitis bakterial sebagai keberhasilan imunisasi terhadap Haemophilus influenzaetipe B (Hib) dan Streptococcus pneumonia.Namun ca...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Anggraini Alam
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-11-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/444
_version_ 1818270330091732992
author Anggraini Alam
author_facet Anggraini Alam
author_sort Anggraini Alam
collection DOAJ
description Latar belakang. Kebijakan melakukan pungsi lumbal pada anak yang menderita kejang demam pertama sudah di tinggal kan di negara maju seiring dengan penurunan kejadian meningitis bakterial sebagai keberhasilan imunisasi terhadap Haemophilus influenzaetipe B (Hib) dan Streptococcus pneumonia.Namun cakupan kedua jenis imunisasi tersebut di negara berkembang masih sangat rendah, sehingga kebijakan melakukan prosedur pungsi lumbal pada penderita kejang demam pertama masih perlu dipertimbangkan. Tujuan.Mengetahui kejadian meningitis bakterial pada pasien yang mengalami kejang demam pertama pada usia 6-18 bulan. Metode.Penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang dilaksanakan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dari 1 November 2007 sampai dengan 31 Desember 2010. Subyek penelitian adalah anak usia 6–18 bulan yang mengalami kejang demam pertama. Semua subyek dilakukan pungsi lumbal, diagnosis meningitis bakterial ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan likuor cerebrospinal (LCS) adalah jumlah sel >7/mm 3 , perbandingan kadar gula dengan serum <0,4; protein > 80 mg/dL, apus Gram ditemukan bakteri atau hasil biakan positif. Hasil.Di antara 183 subyek penelitian, 72 (39,3%) pasien menderita meningitis bakterial yang terutama ditemukan pada kelompok umur 6–12. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok meningitis dan bukan, yaitu lama kejang ≥15 menit (p=0,001), frekuensi kejang/24 jam (p=0,001), penonjolan ubun-ubun besar (p=0,001), keluhan muntah, malas minum (p=0,001), serta pernah mendapat antibiotik sebelumnya (p=0,001). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa lama kejang ≥15 menit merupakan faktor utama yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian meningitis bakterialis (OR 15,84, IK95% 4,91–51,11, p=0,001). Kesimpulan.Kejadian meningitis bakterial pada kejang demam pertama usia 6–18 bulan masih cukup tinggi terutama pada usia 6–12 bulan. Lama kejang ≥15 menit secara bermakna berhubungan dengan kejadian meningitis bakterial. Disarankan pemeriksaan pungsi lumbal tetap harus dilakukan pada setiap anak usia kurang dari 18 bulan yang menderita kejang demam pertama terutama apabila mengalami kejang lebih dari 15 menit.
first_indexed 2024-12-12T21:08:34Z
format Article
id doaj.art-66b777e017984f429cdc326e75ba44d8
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-7823
2338-5030
language Indonesian
last_indexed 2024-12-12T21:08:34Z
publishDate 2016-11-01
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
record_format Article
series Sari Pediatri
spelling doaj.art-66b777e017984f429cdc326e75ba44d82022-12-22T00:11:57ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-01134293810.14238/sp13.4.2011.293-8386Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam PertamaAnggraini Alam0Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/RSUP Dr. Hasan Sadikin, BandungLatar belakang. Kebijakan melakukan pungsi lumbal pada anak yang menderita kejang demam pertama sudah di tinggal kan di negara maju seiring dengan penurunan kejadian meningitis bakterial sebagai keberhasilan imunisasi terhadap Haemophilus influenzaetipe B (Hib) dan Streptococcus pneumonia.Namun cakupan kedua jenis imunisasi tersebut di negara berkembang masih sangat rendah, sehingga kebijakan melakukan prosedur pungsi lumbal pada penderita kejang demam pertama masih perlu dipertimbangkan. Tujuan.Mengetahui kejadian meningitis bakterial pada pasien yang mengalami kejang demam pertama pada usia 6-18 bulan. Metode.Penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang dilaksanakan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dari 1 November 2007 sampai dengan 31 Desember 2010. Subyek penelitian adalah anak usia 6–18 bulan yang mengalami kejang demam pertama. Semua subyek dilakukan pungsi lumbal, diagnosis meningitis bakterial ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan likuor cerebrospinal (LCS) adalah jumlah sel >7/mm 3 , perbandingan kadar gula dengan serum <0,4; protein > 80 mg/dL, apus Gram ditemukan bakteri atau hasil biakan positif. Hasil.Di antara 183 subyek penelitian, 72 (39,3%) pasien menderita meningitis bakterial yang terutama ditemukan pada kelompok umur 6–12. Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok meningitis dan bukan, yaitu lama kejang ≥15 menit (p=0,001), frekuensi kejang/24 jam (p=0,001), penonjolan ubun-ubun besar (p=0,001), keluhan muntah, malas minum (p=0,001), serta pernah mendapat antibiotik sebelumnya (p=0,001). Analisis regresi logistik menunjukkan bahwa lama kejang ≥15 menit merupakan faktor utama yang berhubungan secara bermakna dengan kejadian meningitis bakterialis (OR 15,84, IK95% 4,91–51,11, p=0,001). Kesimpulan.Kejadian meningitis bakterial pada kejang demam pertama usia 6–18 bulan masih cukup tinggi terutama pada usia 6–12 bulan. Lama kejang ≥15 menit secara bermakna berhubungan dengan kejadian meningitis bakterial. Disarankan pemeriksaan pungsi lumbal tetap harus dilakukan pada setiap anak usia kurang dari 18 bulan yang menderita kejang demam pertama terutama apabila mengalami kejang lebih dari 15 menit.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/444usia 6–18 bulankejang demam pertamameningitis bakterialpungsi lumbal
spellingShingle Anggraini Alam
Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam Pertama
Sari Pediatri
usia 6–18 bulan
kejang demam pertama
meningitis bakterial
pungsi lumbal
title Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam Pertama
title_full Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam Pertama
title_fullStr Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam Pertama
title_full_unstemmed Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam Pertama
title_short Kejadian Meningitis Bakterial pada Anak usia 6-18 bulan yang Menderita Kejang Demam Pertama
title_sort kejadian meningitis bakterial pada anak usia 6 18 bulan yang menderita kejang demam pertama
topic usia 6–18 bulan
kejang demam pertama
meningitis bakterial
pungsi lumbal
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/444
work_keys_str_mv AT anggrainialam kejadianmeningitisbakterialpadaanakusia618bulanyangmenderitakejangdemampertama