Hubungan status vitamin D dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis
Vitamin D memiliki peranan dalam pertahanan tubuh melawan infeksi. Vitamin D menghambat proliferasi sel otot polos vaskuler, melindungi endotel, dan memodulasi proses infeksi. Defisiensi vitamin D akan menyebabkan defek fungsi makrofag seperti kemotaksis, fagositosis, dan produksi sitokin pro-inflam...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Andalas
2017-09-01
|
Series: | Majalah Kedokteran Andalas |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/459 |
_version_ | 1818757619271073792 |
---|---|
author | Nice Rachmawati Indra Ihsan |
author_facet | Nice Rachmawati Indra Ihsan |
author_sort | Nice Rachmawati |
collection | DOAJ |
description | Vitamin D memiliki peranan dalam pertahanan tubuh melawan infeksi. Vitamin D menghambat proliferasi sel otot polos vaskuler, melindungi endotel, dan memodulasi proses infeksi. Defisiensi vitamin D akan menyebabkan defek fungsi makrofag seperti kemotaksis, fagositosis, dan produksi sitokin pro-inflamasi. Defisiensi vitamin D akan memberikan luaran yang buruk pada anak sakit kritis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar dan status vitamin D terhadap mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis. Metode: Studi potong lintang dilakukan di PICU RSUP M. Djamil Padang sejak Agustus sampai November 2016. Dilakukan penghitungan skor Pelod-2, pemeriksaan kadar serum vitamin D dan kalsium, dan dihubungkan dengan mortalitas serta lama rawatan. Hubungan antar variabel dianalisis statistik menggunakan t-Test, Mann-Whitney, Chi-square dan Kruskal-Wallis. Hasil: Diperoleh prevalensi insufisiensi dan defisiensi vitamin D pada anak sakit kritis adalah 37,50% dan 44,64%. Dari 56 subjek, 19 subjek meninggal dunia (33,92%). Skor Pelod 2 pada awal rawatan berhubungan dengan mortalitas (p=0,001). Tidak terdapat hubungan antara status vitamin D dengan mortalitas (p=0,732) dan lama rawatan (p=0,311) pada anak sakit kritis. Simpulan: Bahwa sebagian besar anak sakit kritis mengalami insufisiensi dan defisiensi vitamin D, namun status vitamin D tidak berhubungan dengan tingkat mortalitas dan lama rawatan. |
first_indexed | 2024-12-18T06:13:49Z |
format | Article |
id | doaj.art-66c08655a85d48f9a54081ddae9f90d4 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0126-2092 2442-5230 |
language | English |
last_indexed | 2024-12-18T06:13:49Z |
publishDate | 2017-09-01 |
publisher | Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Majalah Kedokteran Andalas |
spelling | doaj.art-66c08655a85d48f9a54081ddae9f90d42022-12-21T21:18:19ZengUniversitas AndalasMajalah Kedokteran Andalas0126-20922442-52302017-09-01402828910.22338/mka.v40.i2.p82-89.2017310Hubungan status vitamin D dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritisNice Rachmawati0Indra Ihsan1Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP dr. M. Djamil PadangBagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/RSUP dr. M. Djamil PadangVitamin D memiliki peranan dalam pertahanan tubuh melawan infeksi. Vitamin D menghambat proliferasi sel otot polos vaskuler, melindungi endotel, dan memodulasi proses infeksi. Defisiensi vitamin D akan menyebabkan defek fungsi makrofag seperti kemotaksis, fagositosis, dan produksi sitokin pro-inflamasi. Defisiensi vitamin D akan memberikan luaran yang buruk pada anak sakit kritis. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar dan status vitamin D terhadap mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis. Metode: Studi potong lintang dilakukan di PICU RSUP M. Djamil Padang sejak Agustus sampai November 2016. Dilakukan penghitungan skor Pelod-2, pemeriksaan kadar serum vitamin D dan kalsium, dan dihubungkan dengan mortalitas serta lama rawatan. Hubungan antar variabel dianalisis statistik menggunakan t-Test, Mann-Whitney, Chi-square dan Kruskal-Wallis. Hasil: Diperoleh prevalensi insufisiensi dan defisiensi vitamin D pada anak sakit kritis adalah 37,50% dan 44,64%. Dari 56 subjek, 19 subjek meninggal dunia (33,92%). Skor Pelod 2 pada awal rawatan berhubungan dengan mortalitas (p=0,001). Tidak terdapat hubungan antara status vitamin D dengan mortalitas (p=0,732) dan lama rawatan (p=0,311) pada anak sakit kritis. Simpulan: Bahwa sebagian besar anak sakit kritis mengalami insufisiensi dan defisiensi vitamin D, namun status vitamin D tidak berhubungan dengan tingkat mortalitas dan lama rawatan.http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/459defisiensi vitamin Danak sakit kritismortalitaslama rawatan |
spellingShingle | Nice Rachmawati Indra Ihsan Hubungan status vitamin D dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis Majalah Kedokteran Andalas defisiensi vitamin D anak sakit kritis mortalitas lama rawatan |
title | Hubungan status vitamin D dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis |
title_full | Hubungan status vitamin D dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis |
title_fullStr | Hubungan status vitamin D dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis |
title_full_unstemmed | Hubungan status vitamin D dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis |
title_short | Hubungan status vitamin D dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis |
title_sort | hubungan status vitamin d dengan mortalitas dan lama rawatan pada anak sakit kritis |
topic | defisiensi vitamin D anak sakit kritis mortalitas lama rawatan |
url | http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/459 |
work_keys_str_mv | AT nicerachmawati hubunganstatusvitaminddenganmortalitasdanlamarawatanpadaanaksakitkritis AT indraihsan hubunganstatusvitaminddenganmortalitasdanlamarawatanpadaanaksakitkritis |