Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota Medan

Upacara adat perkawinan Batak Toba telah mengalami perubahan baik dalam sistem upacara maupun tata cara pelaksanaan upacara tersebut. Kehadiran modernisasi telah mengubah penilaian masyarakat Batak Toba terhadap tata cara dan kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam upacara adat perkawinan Batak Toba...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Murni Eva Rumapea, Dini Afrianti Simanungkalit
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Medan 2015-12-01
Series:Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)
Online Access:https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5087
_version_ 1818326233472040960
author Murni Eva Rumapea
Dini Afrianti Simanungkalit
author_facet Murni Eva Rumapea
Dini Afrianti Simanungkalit
author_sort Murni Eva Rumapea
collection DOAJ
description Upacara adat perkawinan Batak Toba telah mengalami perubahan baik dalam sistem upacara maupun tata cara pelaksanaan upacara tersebut. Kehadiran modernisasi telah mengubah penilaian masyarakat Batak Toba terhadap tata cara dan kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam upacara adat perkawinan Batak Toba. Perkawinan marpariban tidak lagi menjadi suatu kewajiban bagi putra/putri Batak Toba. Pada saat ini upacara adat perkawinan Batak Toba telah berubah seperti tahapan mangalehon tanda hata ( pemberian tanda burju) sudah jarang dilaksanakan, marhori- hori dingding tidak lagi menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat Batak, patua hata dan marhusip di Kota Medan dilaksanakan secara bersamaan, maningkir lobu yang biasanya dilakukan setelah acara marhata sinamot sudah ditiadakan/dihilangkan dan tahapan atau acara paulak une dan maningkir tangga telah dilangsungkan bersamaan dengan pesta unjuk. Bentuk upacara perkawinan yang demikian disebut adat ulaon sadari artinya pesta yang dituntaskan selama satu hari. Pelaksanaan upacara adat Batak Toba di Kota Medan mayoritas dilaksanakan dalam bentuk ulaon sadari (upacara adat yang dituntaskan dalam satu hari). Sebagian masyarakat menyetujui adat ulaon sadari dan sebagian lagi menolak terutama raja- raja adat. Kata Kunci: Upacara Adat Perkawinan,Dampak; Modernisasi; Perubahan.
first_indexed 2024-12-13T11:57:07Z
format Article
id doaj.art-67e86793aa0149dd9997c96d670d1c0d
institution Directory Open Access Journal
issn 2460-4585
2460-4593
language Indonesian
last_indexed 2024-12-13T11:57:07Z
publishDate 2015-12-01
publisher Universitas Negeri Medan
record_format Article
series Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)
spelling doaj.art-67e86793aa0149dd9997c96d670d1c0d2022-12-21T23:47:11ZindUniversitas Negeri MedanAnthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)2460-45852460-45932015-12-011210.24114/antro.v1i2.50874748Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota MedanMurni Eva RumapeaDini Afrianti SimanungkalitUpacara adat perkawinan Batak Toba telah mengalami perubahan baik dalam sistem upacara maupun tata cara pelaksanaan upacara tersebut. Kehadiran modernisasi telah mengubah penilaian masyarakat Batak Toba terhadap tata cara dan kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam upacara adat perkawinan Batak Toba. Perkawinan marpariban tidak lagi menjadi suatu kewajiban bagi putra/putri Batak Toba. Pada saat ini upacara adat perkawinan Batak Toba telah berubah seperti tahapan mangalehon tanda hata ( pemberian tanda burju) sudah jarang dilaksanakan, marhori- hori dingding tidak lagi menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat Batak, patua hata dan marhusip di Kota Medan dilaksanakan secara bersamaan, maningkir lobu yang biasanya dilakukan setelah acara marhata sinamot sudah ditiadakan/dihilangkan dan tahapan atau acara paulak une dan maningkir tangga telah dilangsungkan bersamaan dengan pesta unjuk. Bentuk upacara perkawinan yang demikian disebut adat ulaon sadari artinya pesta yang dituntaskan selama satu hari. Pelaksanaan upacara adat Batak Toba di Kota Medan mayoritas dilaksanakan dalam bentuk ulaon sadari (upacara adat yang dituntaskan dalam satu hari). Sebagian masyarakat menyetujui adat ulaon sadari dan sebagian lagi menolak terutama raja- raja adat. Kata Kunci: Upacara Adat Perkawinan,Dampak; Modernisasi; Perubahan.https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5087
spellingShingle Murni Eva Rumapea
Dini Afrianti Simanungkalit
Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota Medan
Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)
title Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota Medan
title_full Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota Medan
title_fullStr Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota Medan
title_full_unstemmed Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota Medan
title_short Dampak Modernisasi terhadap Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba di Kota Medan
title_sort dampak modernisasi terhadap upacara adat perkawinan masyarakat batak toba di kota medan
url https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/antrophos/article/view/5087
work_keys_str_mv AT murnievarumapea dampakmodernisasiterhadapupacaraadatperkawinanmasyarakatbataktobadikotamedan
AT diniafriantisimanungkalit dampakmodernisasiterhadapupacaraadatperkawinanmasyarakatbataktobadikotamedan