Analisis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Komparatif Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial

Poverty alleviation has become one of Indonesia's Sustainable Development Goals (SDGs) targets to be achieved by 2030, with poverty placed as a primary focus in national development. This study aims to compare the empowerment processes undertaken by  “Gerakan Ayo Kita Peduli “ and  “Pusat Kese...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Arini Wijayanti, Muhamad Iqbal, Mirna Nur Alia Abdullah
Format: Article
Language:English
Published: UIN Ar-raniry, Program Studi Sosiologi Agama 2023-07-01
Series:Jurnal Sosiologi Agama Indonesia
Subjects:
Online Access:https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/jsai/article/view/2878
_version_ 1797769779667271680
author Arini Wijayanti
Muhamad Iqbal
Mirna Nur Alia Abdullah
author_facet Arini Wijayanti
Muhamad Iqbal
Mirna Nur Alia Abdullah
author_sort Arini Wijayanti
collection DOAJ
description Poverty alleviation has become one of Indonesia's Sustainable Development Goals (SDGs) targets to be achieved by 2030, with poverty placed as a primary focus in national development. This study aims to compare the empowerment processes undertaken by  “Gerakan Ayo Kita Peduli “ and  “Pusat Kesejahteraan Sosial “ (Social Welfare Center, Puskesos) in Husein Sasatranegara, Bandung. The research employs a qualitative approach with a comparative model. The findings indicate that  “Gerakan Ayo Kita Peduli “ is more effective in providing empowerment due to its targeting of priority groups such as the elderly, orphans, and micro, small, and medium-sized enterprise (UMKM) practitioners. The program also enhances community capacity through the establishment of  “Tokopeduli. “ On the other hand,  “Puskesos “ carries out planned activities through neighborhood deliberations (musyawarah kelurahan), but it has not effectively improved living standards due to limited human resources. Both initiatives can conduct evaluations and implement improvements to achieve more effective empowerment.  “Gerakan Ayo Kita Peduli “ should strengthen the educational aspect, while  “Puskesos “ should enhance collaboration and community involvement. Abstrak Pengentasan kemiskinan telah menjadi salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang diupayakan Indonesia untuk dicapai pada tahun 2030 dengan menempatkan kemiskinan sebagai perhatian utama dalam pembangunan nasional. Kajian ini bertujuan untuk membandingkan proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Kelurahan Husein Sasatranegara, Bandung. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan model komparatif. Kajian ini menunjukkan bahwa Gerakan Ayo Kita Peduli lebih optimal dalam memberikan pemberdayaan karena menyasar kelompok prioritas seperti lansia, yatim dhuafa, dan penggiat UMKM. Program ini juga meningkatkan kapasitas masyarakat dengan pembentukan Tokopeduli. Puskesos juga memiliki kegiatan terencana melalui musyawarah kelurahan, namun belum efektif meningkatkan taraf hidup karena keterbatasan sumber daya manusia. Keduanya dapat melakukan evaluasi dan perbaikan untuk mencapai pemberdayaan yang lebih efektif. Gerakan Ayo Kita Peduli perkuat aspek pendidikan, sementara Puskesos tingkatkan kolaborasi dan keterlibatan masyarakat.
first_indexed 2024-03-12T21:12:56Z
format Article
id doaj.art-68e67cd19f1e487699e611d46b21df50
institution Directory Open Access Journal
issn 2722-6700
language English
last_indexed 2024-03-12T21:12:56Z
publishDate 2023-07-01
publisher UIN Ar-raniry, Program Studi Sosiologi Agama
record_format Article
series Jurnal Sosiologi Agama Indonesia
spelling doaj.art-68e67cd19f1e487699e611d46b21df502023-07-30T05:02:46ZengUIN Ar-raniry, Program Studi Sosiologi AgamaJurnal Sosiologi Agama Indonesia2722-67002023-07-014210.22373/jsai.v4i2.2878Analisis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Komparatif Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan SosialArini Wijayanti0Muhamad Iqbal1Mirna Nur Alia Abdullah2Universitas Pendidikan Indonesia, BandungUniversitas Pendidikan Indonesia, BandungUniversitas Pendidikan Indonesia, Bandung Poverty alleviation has become one of Indonesia's Sustainable Development Goals (SDGs) targets to be achieved by 2030, with poverty placed as a primary focus in national development. This study aims to compare the empowerment processes undertaken by  “Gerakan Ayo Kita Peduli “ and  “Pusat Kesejahteraan Sosial “ (Social Welfare Center, Puskesos) in Husein Sasatranegara, Bandung. The research employs a qualitative approach with a comparative model. The findings indicate that  “Gerakan Ayo Kita Peduli “ is more effective in providing empowerment due to its targeting of priority groups such as the elderly, orphans, and micro, small, and medium-sized enterprise (UMKM) practitioners. The program also enhances community capacity through the establishment of  “Tokopeduli. “ On the other hand,  “Puskesos “ carries out planned activities through neighborhood deliberations (musyawarah kelurahan), but it has not effectively improved living standards due to limited human resources. Both initiatives can conduct evaluations and implement improvements to achieve more effective empowerment.  “Gerakan Ayo Kita Peduli “ should strengthen the educational aspect, while  “Puskesos “ should enhance collaboration and community involvement. Abstrak Pengentasan kemiskinan telah menjadi salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang diupayakan Indonesia untuk dicapai pada tahun 2030 dengan menempatkan kemiskinan sebagai perhatian utama dalam pembangunan nasional. Kajian ini bertujuan untuk membandingkan proses pemberdayaan yang dilakukan oleh Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di Kelurahan Husein Sasatranegara, Bandung. Kajian ini menggunakan metode kualitatif dengan model komparatif. Kajian ini menunjukkan bahwa Gerakan Ayo Kita Peduli lebih optimal dalam memberikan pemberdayaan karena menyasar kelompok prioritas seperti lansia, yatim dhuafa, dan penggiat UMKM. Program ini juga meningkatkan kapasitas masyarakat dengan pembentukan Tokopeduli. Puskesos juga memiliki kegiatan terencana melalui musyawarah kelurahan, namun belum efektif meningkatkan taraf hidup karena keterbatasan sumber daya manusia. Keduanya dapat melakukan evaluasi dan perbaikan untuk mencapai pemberdayaan yang lebih efektif. Gerakan Ayo Kita Peduli perkuat aspek pendidikan, sementara Puskesos tingkatkan kolaborasi dan keterlibatan masyarakat. https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/jsai/article/view/2878PovertyEmpowermentComparative Study
spellingShingle Arini Wijayanti
Muhamad Iqbal
Mirna Nur Alia Abdullah
Analisis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Komparatif Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial
Jurnal Sosiologi Agama Indonesia
Poverty
Empowerment
Comparative Study
title Analisis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Komparatif Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial
title_full Analisis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Komparatif Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial
title_fullStr Analisis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Komparatif Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial
title_full_unstemmed Analisis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Komparatif Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial
title_short Analisis Pemberdayaan Masyarakat: Studi Komparatif Gerakan Ayo Kita Peduli dan Pusat Kesejahteraan Sosial
title_sort analisis pemberdayaan masyarakat studi komparatif gerakan ayo kita peduli dan pusat kesejahteraan sosial
topic Poverty
Empowerment
Comparative Study
url https://journal.ar-raniry.ac.id/index.php/jsai/article/view/2878
work_keys_str_mv AT ariniwijayanti analisispemberdayaanmasyarakatstudikomparatifgerakanayokitapedulidanpusatkesejahteraansosial
AT muhamadiqbal analisispemberdayaanmasyarakatstudikomparatifgerakanayokitapedulidanpusatkesejahteraansosial
AT mirnanuraliaabdullah analisispemberdayaanmasyarakatstudikomparatifgerakanayokitapedulidanpusatkesejahteraansosial