Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi

Latar belakang. Kardiomiopati dilatasi merupakan kelainan miokardium yang memiliki angka harapan hidup 5 tahun yang semakin rendah dengan manifestasi klinis bervariasi. Fungsi kedua fungsi ventrikel dapat dinilai melalui ekokardiografi.. Tujuan. Mengetahui hubungan manifestasi klinis dengan fungsi v...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Sri Endah Rahayuningsih
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia 2016-11-01
Series:Sari Pediatri
Subjects:
Online Access:https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/159
_version_ 1819171393327071232
author Sri Endah Rahayuningsih
author_facet Sri Endah Rahayuningsih
author_sort Sri Endah Rahayuningsih
collection DOAJ
description Latar belakang. Kardiomiopati dilatasi merupakan kelainan miokardium yang memiliki angka harapan hidup 5 tahun yang semakin rendah dengan manifestasi klinis bervariasi. Fungsi kedua fungsi ventrikel dapat dinilai melalui ekokardiografi.. Tujuan. Mengetahui hubungan manifestasi klinis dengan fungsi ventrikel pada kardiomiopati dilatasi Metode. Penelitian deskriptif analitik dengan data berdasarkan rekam medis dan data ekokardiografi pasien kardiomiopati dilatasi di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2008–Desember 2012. Penilaian fungsi jantung melalui ekokardiografi dengan penentuan fraksi ejeksi (ventrikel kiri) dan penilaian tricuspid annular plane systolic excursion (TAPSE) (ventrikel kiri). Hubungan korelasi dianalisis dengan tes Spearman. Hasil. Didapatkan 43 anak dengan diagnosis kardiomiopati dilatasi. Keseluruhan pasien semua bayi/anak dengan kardiomiopati dilatasi datang dengan gagal jantung dan menunjukkan penurunan fungsi ventrikel kiri fraksi ejeksi 32,02% (15–50) dan terdapat penurunan fungsi ventrikel kanan, yaitu TAPSE 15,97 mm (12–21). Korelasi manifestasi klinis dengan fungsi ventrikel kiri dan kanan mendapatkan riwayat ISPA berulang tidak berhubungan dengan penurunan TAPSE. Riwayat keluarga, riwayat miokarditis sebelumnya, gangguan pertumbuhan, dan emboli sistemik menunjukkan arah korelasi negatif terhadap fraksi ejeksi berturut-turut (r=-0,71; p=0,649; r=-0,26, p=0,827; r=-0,118, p=0,45; r=-0,64; p=0,681). Emboli paru menunjukkan arah korelasi negatif terhadap TAPSE (r=0,166; p=0,288). Kesimpulan. Kardiomiopati dilatasi menyebabkan penurunan fungsi ventrikel kiri dan kanan, serta menimbulkan manifestasi klinis yang berat dan prognosis yang jelek.
first_indexed 2024-12-22T19:50:34Z
format Article
id doaj.art-693e013fe3ed43838ad4863a2278aebd
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-7823
2338-5030
language Indonesian
last_indexed 2024-12-22T19:50:34Z
publishDate 2016-11-01
publisher Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
record_format Article
series Sari Pediatri
spelling doaj.art-693e013fe3ed43838ad4863a2278aebd2022-12-21T18:14:34ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302016-11-01166403810.14238/sp16.6.2015.403-8121Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati DilatasiSri Endah Rahayuningsih0Departemen Ilmu Kesehatan Anak RS Dr. Hasan Sadikin Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, BandungLatar belakang. Kardiomiopati dilatasi merupakan kelainan miokardium yang memiliki angka harapan hidup 5 tahun yang semakin rendah dengan manifestasi klinis bervariasi. Fungsi kedua fungsi ventrikel dapat dinilai melalui ekokardiografi.. Tujuan. Mengetahui hubungan manifestasi klinis dengan fungsi ventrikel pada kardiomiopati dilatasi Metode. Penelitian deskriptif analitik dengan data berdasarkan rekam medis dan data ekokardiografi pasien kardiomiopati dilatasi di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RS Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2008–Desember 2012. Penilaian fungsi jantung melalui ekokardiografi dengan penentuan fraksi ejeksi (ventrikel kiri) dan penilaian tricuspid annular plane systolic excursion (TAPSE) (ventrikel kiri). Hubungan korelasi dianalisis dengan tes Spearman. Hasil. Didapatkan 43 anak dengan diagnosis kardiomiopati dilatasi. Keseluruhan pasien semua bayi/anak dengan kardiomiopati dilatasi datang dengan gagal jantung dan menunjukkan penurunan fungsi ventrikel kiri fraksi ejeksi 32,02% (15–50) dan terdapat penurunan fungsi ventrikel kanan, yaitu TAPSE 15,97 mm (12–21). Korelasi manifestasi klinis dengan fungsi ventrikel kiri dan kanan mendapatkan riwayat ISPA berulang tidak berhubungan dengan penurunan TAPSE. Riwayat keluarga, riwayat miokarditis sebelumnya, gangguan pertumbuhan, dan emboli sistemik menunjukkan arah korelasi negatif terhadap fraksi ejeksi berturut-turut (r=-0,71; p=0,649; r=-0,26, p=0,827; r=-0,118, p=0,45; r=-0,64; p=0,681). Emboli paru menunjukkan arah korelasi negatif terhadap TAPSE (r=0,166; p=0,288). Kesimpulan. Kardiomiopati dilatasi menyebabkan penurunan fungsi ventrikel kiri dan kanan, serta menimbulkan manifestasi klinis yang berat dan prognosis yang jelek.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/159kardiomiopati dilatasifungsi ventrikelfraksi ejeksiTAPSE
spellingShingle Sri Endah Rahayuningsih
Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi
Sari Pediatri
kardiomiopati dilatasi
fungsi ventrikel
fraksi ejeksi
TAPSE
title Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi
title_full Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi
title_fullStr Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi
title_full_unstemmed Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi
title_short Manifestasi Klinis dan Fungsi Ventrikel pada Kardiomiopati Dilatasi
title_sort manifestasi klinis dan fungsi ventrikel pada kardiomiopati dilatasi
topic kardiomiopati dilatasi
fungsi ventrikel
fraksi ejeksi
TAPSE
url https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/159
work_keys_str_mv AT sriendahrahayuningsih manifestasiklinisdanfungsiventrikelpadakardiomiopatidilatasi