ESTIMASI TRADE COEFFICIENTS SEKTOR NON PERTANIAN (STUDI KASUS KABUPATEN WAROPEN)

Tujuan paper ini adalah untuk mengestimasi trade coefficients dengan menggunakan pendekatan location quotient sehingga dapat dijadikan dasar penyusunan tabel IO tanpa sektor pertanian. Data yang digunakan dalam penelitian adalah jumlah tenaga kerja pada setiap sektor non pertanian Kabupaten Waropen...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Muhammad Fajar
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Swadaya Gunung Jati 2023-03-01
Series:Euclid
Online Access:https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/Euclid/article/view/5206
Description
Summary:Tujuan paper ini adalah untuk mengestimasi trade coefficients dengan menggunakan pendekatan location quotient sehingga dapat dijadikan dasar penyusunan tabel IO tanpa sektor pertanian. Data yang digunakan dalam penelitian adalah jumlah tenaga kerja pada setiap sektor non pertanian Kabupaten Waropen berdasarkan Sensus Ekonomi 2016 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik, meliputi 18 sektor usaha non pertanian. Metode yang digunakan untuk mengestimasi adalah pendekatan location quotient, meliputi simple location quotient, cross-industry location quotient, Round location quotient, Flegg location quotient, dan augmented Flegg location quotient. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa estimasi trade coefficients menggunakan SLQ tidak realistis karena isian sel pada tiap baris matriks trade coefficients bernilaisama. Kemudian estimasi trade coefficients menggunakan CILQ, RLQ, FLQ, dan AFLQ memberikan nilai estimasi lebih realistis dibandingkan SLQ. Hasil penghitungan CILQ, RLQ, FLQ, dan AFLQ memberikan gejala yang sama yaitu nilai pada kolom B jauh lebih besar dibandingkan sektor lainnya, yang memberikan indikasi bahwa sektor B membutuhkan input dari setiap sektor jauh lebih besar dibandingkan sektor lainnya dan sebagai imbas dari struktur ekonomi Provinsi Papua yang ditopang kuat oleh sektor B (sektor pertambangan dan penggalian). Dari keempat teknik pengembangan SLQ, AFLQ mampu mengakomodir efek cross-hauling, ukuran sektor usaha, ukuran regional dan spesialisasi regional (tinjauan LQ) sehingga estimasi trade coefficients dari metode AFLQ mencerminkan keempat efek tersebut.
ISSN:2355-1712
2541-4453