Perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan: suatu keputusan terapi yang sulit
Intervensi koroner perkutan merupakan prosedur invasif jantung yang sering dilakukan untuk mengobati pasien dengan penyakit arteri koroner. Komplikasi yang menakutkan seperti diseksi koroner atau penyumbatan koroner akut pada era balon angioplasti telah banyak berkurang dengan ditemukannya stent art...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Andalas
2018-10-01
|
Series: | Majalah Kedokteran Andalas |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/583 |
_version_ | 1819024713052061696 |
---|---|
author | Meidianaser Putra Muhammad Fadil Yose Ramda Ilhami |
author_facet | Meidianaser Putra Muhammad Fadil Yose Ramda Ilhami |
author_sort | Meidianaser Putra |
collection | DOAJ |
description | Intervensi koroner perkutan merupakan prosedur invasif jantung yang sering dilakukan untuk mengobati pasien dengan penyakit arteri koroner. Komplikasi yang menakutkan seperti diseksi koroner atau penyumbatan koroner akut pada era balon angioplasti telah banyak berkurang dengan ditemukannya stent arteri koroner dan penggunaan rutin terapi antiplatelet dan antitrombotik. Peningkatan penggunaan DAPT tersebut meningkatkan risiko pasien untuk terjadinya cedera saluran cerna dan perdarahan. Mengobati pasien yang mengalami perdarahan setelah IKP merupakan suatu hal yang rumit, karena kita harus mempertimbangkan intervensi yang tepat untuk mengelola perdarahan aktif, untuk menimbang manfaat potensial untuk meneruskan atau menghentikan terapi antiplatelet dan untuk mengevaluasi apakah diperlukan transfusi sel darah merah yang bisa menimbulkan efek samping yang merugikan. Pemberian PPI direkomendasikan oleh panduan Amerika dan Eropa untuk terapi yang bisa diberikan pada perdarahan saluran cerna akibat pemberian antiplatelet dan hemostasis endoskopi merupakan pilihan yang direkomendasikan untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas. |
first_indexed | 2024-12-21T04:59:09Z |
format | Article |
id | doaj.art-6b0ef0f8bb06421195db56d5d8ba9a21 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0126-2092 2442-5230 |
language | English |
last_indexed | 2024-12-21T04:59:09Z |
publishDate | 2018-10-01 |
publisher | Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Majalah Kedokteran Andalas |
spelling | doaj.art-6b0ef0f8bb06421195db56d5d8ba9a212022-12-21T19:15:17ZengUniversitas AndalasMajalah Kedokteran Andalas0126-20922442-52302018-10-0141312013310.25077/mka.v41.i3.p120-133.2018337Perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan: suatu keputusan terapi yang sulitMeidianaser Putra0Muhammad Fadil1Yose Ramda Ilhami2RSI Ibnu Sina, PadangBagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran, Universitas AndalasBagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran, Universitas AndalasIntervensi koroner perkutan merupakan prosedur invasif jantung yang sering dilakukan untuk mengobati pasien dengan penyakit arteri koroner. Komplikasi yang menakutkan seperti diseksi koroner atau penyumbatan koroner akut pada era balon angioplasti telah banyak berkurang dengan ditemukannya stent arteri koroner dan penggunaan rutin terapi antiplatelet dan antitrombotik. Peningkatan penggunaan DAPT tersebut meningkatkan risiko pasien untuk terjadinya cedera saluran cerna dan perdarahan. Mengobati pasien yang mengalami perdarahan setelah IKP merupakan suatu hal yang rumit, karena kita harus mempertimbangkan intervensi yang tepat untuk mengelola perdarahan aktif, untuk menimbang manfaat potensial untuk meneruskan atau menghentikan terapi antiplatelet dan untuk mengevaluasi apakah diperlukan transfusi sel darah merah yang bisa menimbulkan efek samping yang merugikan. Pemberian PPI direkomendasikan oleh panduan Amerika dan Eropa untuk terapi yang bisa diberikan pada perdarahan saluran cerna akibat pemberian antiplatelet dan hemostasis endoskopi merupakan pilihan yang direkomendasikan untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas.http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/583intervensi koroner perkutanperdarahan saluran cernaantiplateletpenghambat pompa proton |
spellingShingle | Meidianaser Putra Muhammad Fadil Yose Ramda Ilhami Perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan: suatu keputusan terapi yang sulit Majalah Kedokteran Andalas intervensi koroner perkutan perdarahan saluran cerna antiplatelet penghambat pompa proton |
title | Perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan: suatu keputusan terapi yang sulit |
title_full | Perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan: suatu keputusan terapi yang sulit |
title_fullStr | Perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan: suatu keputusan terapi yang sulit |
title_full_unstemmed | Perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan: suatu keputusan terapi yang sulit |
title_short | Perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan: suatu keputusan terapi yang sulit |
title_sort | perdarahan saluran cerna setelah dilakukan intervensi koroner perkutan suatu keputusan terapi yang sulit |
topic | intervensi koroner perkutan perdarahan saluran cerna antiplatelet penghambat pompa proton |
url | http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/583 |
work_keys_str_mv | AT meidianaserputra perdarahansalurancernasetelahdilakukanintervensikoronerperkutansuatukeputusanterapiyangsulit AT muhammadfadil perdarahansalurancernasetelahdilakukanintervensikoronerperkutansuatukeputusanterapiyangsulit AT yoseramdailhami perdarahansalurancernasetelahdilakukanintervensikoronerperkutansuatukeputusanterapiyangsulit |