Imunodiagnosis Tuberkulosis dengan Interferon Gamma Release Assay dan Uji Tuberkulin pada Anak dengan Infeksi Human Immunodeficiency Virus
Latar belakang. Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak. Diagnosis dini penting untuk menurunkan angka mortalitas TB pada infeksi HIV. Uji tuberkulin dan interferon gamma release assay [IGRA, QuantiFERON®-TB Gold In-Tube (QFT-GI...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2021-02-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1495 |
_version_ | 1818945027424911360 |
---|---|
author | Nastiti Kaswandani Dhyniek Nurul FLA Jose R.L. Batubara |
author_facet | Nastiti Kaswandani Dhyniek Nurul FLA Jose R.L. Batubara |
author_sort | Nastiti Kaswandani |
collection | DOAJ |
description | Latar belakang. Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak. Diagnosis dini penting untuk menurunkan angka mortalitas TB pada infeksi HIV. Uji tuberkulin dan interferon gamma release assay [IGRA, QuantiFERON®-TB Gold In-Tube (QFT-GIT)] diharapkan dapat mendeteksi lebih dini adanya infeksi TB pada HIV. Laporan akurasi QFT-GIT dan uji tuberkulin pada anak dengan infeksi HIV bervariasi.
Tujuan. Mengetahui akurasi diagnostik dari QFT-GIT dan uji tuberkulin dalam mendiagnosis TB pada anak usia 1 bulan-15 tahun dengan infeksi HIV.
Metode. Penelitian potong lintang dilakukan pada 48 pasien HIV tersangka TB usia 1 bulan-15 tahun. Pengambilan data dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, foto toraks, uji tuberkulin, QFT-GIT, dan pemeriksaan bakteriologis (Xpert MTB/RIF dan biakan MGIT).
Hasil. Angka kejadian TB adalah 20,9% (confirmed TB 4,2% dan possible TB 18,7%). Gambaran klinis anak yang terdiagnosis TB adalah batuk lama (90%), penurunan BB (80%), penurunan aktivitas (80%), pembesaran KGB (60%), dan demam lama (50%). Sensitivitas QFT-GIT terhadap possible TB adalah 38% (IK 95%: 12-77%), spesifisitas 100% (IK 95%: 98-100), NDP 100% (IK 95%: 98-100), sedangkan NDN 88% (IK 95%: 76-94). Sensitivitas uji tuberkulin terhadap possible TB adalah 29% (IK 95%: 8-64%), spesifisitas 97% (IK 95%: 87-100), NDP 67% (IK 95%: 21-94), sedangkan NDN 88% (IK 95%: 76-95%). Sensitivitas QFT-GIT terhadap pemeriksaan bakteriologis 50% (IK 95%: 9-91%), spesifisitas 96% (IK 95%: 85-99%), NDP 33% (IK 95%: 6-79%), sedangkan NDN 98% (IK 95%: 88-100%). Hasil akurasi uji tuberkulin terhadap pemeriksaan bakteriologis tidak dapat dinilai.
Kesimpulan. Pemeriksaan dengan QFT-GIT untuk mendeteksi TB pada anak dengan infeksi HIV sedikit lebih unggul dibandingkan uji tuberkulin sehingga dalam pelayanan kedua pemeriksaan ini dapat menjadi pilihan sesuai ketersediaan dan kenyamanan pasien. |
first_indexed | 2024-12-20T07:52:35Z |
format | Article |
id | doaj.art-6b1a2835aeaf42748a1cb8cefc7a12cc |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 0854-7823 2338-5030 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-20T07:52:35Z |
publishDate | 2021-02-01 |
publisher | Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia |
record_format | Article |
series | Sari Pediatri |
spelling | doaj.art-6b1a2835aeaf42748a1cb8cefc7a12cc2022-12-21T19:47:47ZindBadan Penerbit Ikatan Dokter Anak IndonesiaSari Pediatri0854-78232338-50302021-02-01225261910.14238/sp22.5.2021.261-91289Imunodiagnosis Tuberkulosis dengan Interferon Gamma Release Assay dan Uji Tuberkulin pada Anak dengan Infeksi Human Immunodeficiency VirusNastiti Kaswandani0Dhyniek Nurul FLA1Jose R.L. Batubara2Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya no: 6, Jakarta, 10430, IndonesiaRSUD Al Mulk Kota SukabumiDepartemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya no: 6, Jakarta, 10430, IndonesiaLatar belakang. Tuberkulosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak. Diagnosis dini penting untuk menurunkan angka mortalitas TB pada infeksi HIV. Uji tuberkulin dan interferon gamma release assay [IGRA, QuantiFERON®-TB Gold In-Tube (QFT-GIT)] diharapkan dapat mendeteksi lebih dini adanya infeksi TB pada HIV. Laporan akurasi QFT-GIT dan uji tuberkulin pada anak dengan infeksi HIV bervariasi. Tujuan. Mengetahui akurasi diagnostik dari QFT-GIT dan uji tuberkulin dalam mendiagnosis TB pada anak usia 1 bulan-15 tahun dengan infeksi HIV. Metode. Penelitian potong lintang dilakukan pada 48 pasien HIV tersangka TB usia 1 bulan-15 tahun. Pengambilan data dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisis, foto toraks, uji tuberkulin, QFT-GIT, dan pemeriksaan bakteriologis (Xpert MTB/RIF dan biakan MGIT). Hasil. Angka kejadian TB adalah 20,9% (confirmed TB 4,2% dan possible TB 18,7%). Gambaran klinis anak yang terdiagnosis TB adalah batuk lama (90%), penurunan BB (80%), penurunan aktivitas (80%), pembesaran KGB (60%), dan demam lama (50%). Sensitivitas QFT-GIT terhadap possible TB adalah 38% (IK 95%: 12-77%), spesifisitas 100% (IK 95%: 98-100), NDP 100% (IK 95%: 98-100), sedangkan NDN 88% (IK 95%: 76-94). Sensitivitas uji tuberkulin terhadap possible TB adalah 29% (IK 95%: 8-64%), spesifisitas 97% (IK 95%: 87-100), NDP 67% (IK 95%: 21-94), sedangkan NDN 88% (IK 95%: 76-95%). Sensitivitas QFT-GIT terhadap pemeriksaan bakteriologis 50% (IK 95%: 9-91%), spesifisitas 96% (IK 95%: 85-99%), NDP 33% (IK 95%: 6-79%), sedangkan NDN 98% (IK 95%: 88-100%). Hasil akurasi uji tuberkulin terhadap pemeriksaan bakteriologis tidak dapat dinilai. Kesimpulan. Pemeriksaan dengan QFT-GIT untuk mendeteksi TB pada anak dengan infeksi HIV sedikit lebih unggul dibandingkan uji tuberkulin sehingga dalam pelayanan kedua pemeriksaan ini dapat menjadi pilihan sesuai ketersediaan dan kenyamanan pasien.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1495tbhivuji tuberkulinqft-gitpemeriksaan bakteriologis |
spellingShingle | Nastiti Kaswandani Dhyniek Nurul FLA Jose R.L. Batubara Imunodiagnosis Tuberkulosis dengan Interferon Gamma Release Assay dan Uji Tuberkulin pada Anak dengan Infeksi Human Immunodeficiency Virus Sari Pediatri tb hiv uji tuberkulin qft-git pemeriksaan bakteriologis |
title | Imunodiagnosis Tuberkulosis dengan Interferon Gamma Release Assay dan Uji Tuberkulin pada Anak dengan Infeksi Human Immunodeficiency Virus |
title_full | Imunodiagnosis Tuberkulosis dengan Interferon Gamma Release Assay dan Uji Tuberkulin pada Anak dengan Infeksi Human Immunodeficiency Virus |
title_fullStr | Imunodiagnosis Tuberkulosis dengan Interferon Gamma Release Assay dan Uji Tuberkulin pada Anak dengan Infeksi Human Immunodeficiency Virus |
title_full_unstemmed | Imunodiagnosis Tuberkulosis dengan Interferon Gamma Release Assay dan Uji Tuberkulin pada Anak dengan Infeksi Human Immunodeficiency Virus |
title_short | Imunodiagnosis Tuberkulosis dengan Interferon Gamma Release Assay dan Uji Tuberkulin pada Anak dengan Infeksi Human Immunodeficiency Virus |
title_sort | imunodiagnosis tuberkulosis dengan interferon gamma release assay dan uji tuberkulin pada anak dengan infeksi human immunodeficiency virus |
topic | tb hiv uji tuberkulin qft-git pemeriksaan bakteriologis |
url | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/1495 |
work_keys_str_mv | AT nastitikaswandani imunodiagnosistuberkulosisdenganinterferongammareleaseassaydanujituberkulinpadaanakdenganinfeksihumanimmunodeficiencyvirus AT dhynieknurulfla imunodiagnosistuberkulosisdenganinterferongammareleaseassaydanujituberkulinpadaanakdenganinfeksihumanimmunodeficiencyvirus AT joserlbatubara imunodiagnosistuberkulosisdenganinterferongammareleaseassaydanujituberkulinpadaanakdenganinfeksihumanimmunodeficiencyvirus |