PENERAPAN SIX SIGMA UNTUK PENANGANAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
Kualitas lampu pijar secara umum ditentukan dari parameter terangnya lampu, bentuk bola lampu, dan bentuk filament yang berpijar saat lampu menyala. Jika lampu pijar pada tahap jauh dari ketiga kriteria tersebut maka lampu dikatakan tidak berkulitas dan dinyatakan reject. Penelitian dilakukan pada m...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta
2018-05-01
|
Series: | OPSI |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/opsi/article/view/2241 |
Summary: | Kualitas lampu pijar secara umum ditentukan dari parameter terangnya lampu, bentuk bola lampu, dan bentuk filament yang berpijar saat lampu menyala. Jika lampu pijar pada tahap jauh dari ketiga kriteria tersebut maka lampu dikatakan tidak berkulitas dan dinyatakan reject. Penelitian dilakukan pada mesin exhaust departemen produksi lampu pijar PT GE Lighting Indonesia, data yang digunakan adalah jumlah produk jadi dan produk cacat di mesin exhaust, serta Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecacatan. Pengolahan data dilakukan dengan cara menghitung tingkat dan peluang kecacatan, menghitung DPMO, membuat paretto diagram, dan Fishbone diagram. Nilai sigma dari mesin exhaust berada pada kisaran 4,6 σ, nilai ini cukup bagus untuk proses produksi namun perlu ditingkatkan melalui perbaikan-perbaikan lain secara terus-menerus. Kecacatan paling banyak dijumpai pada mesin exhaust adalah patah poli dengan prosentase 69,8%. Faktor utama penyebab kecacatan adalah setting mesin yang kurang tepat dan bagian poli sendiri rapuh karena suhu pembakaran dari proses sebelumnya kurang tepat. |
---|---|
ISSN: | 1693-2102 2686-2352 |