Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era Republik

Tulisan ini bertujuan untuk membedah relasi kuasa-pengetahuan di balik diskursus revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII. Mangkunegaran adalah sebuah istana yang pernah menjadi salah satu pusat pemerintahan Jawa pada masa kolonial. Mangkunegaran dipimpin oleh seorang Mangkunegara. Pasca kemer...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Adi Putra Surya Wardhana, Titis Srimuda Pitana, Susanto -
Format: Article
Language:English
Published: Institut Seni Indonesia Denpasar 2019-02-01
Series:Mudra: Jurnal Seni Budaya
Subjects:
Online Access:https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/568
_version_ 1797803604365541376
author Adi Putra Surya Wardhana
Titis Srimuda Pitana
Susanto -
author_facet Adi Putra Surya Wardhana
Titis Srimuda Pitana
Susanto -
author_sort Adi Putra Surya Wardhana
collection DOAJ
description Tulisan ini bertujuan untuk membedah relasi kuasa-pengetahuan di balik diskursus revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII. Mangkunegaran adalah sebuah istana yang pernah menjadi salah satu pusat pemerintahan Jawa pada masa kolonial. Mangkunegaran dipimpin oleh seorang Mangkunegara. Pasca kemerdekaan, Mangkunegaran tidak lebih dari sebuah bangunan yang menyimpan kisah-kisah kejayaan para leluhur. Mangkunegara VIII adalah pemimpin Mangkunegaraan pada saat itu. Ia harus menghadapi berbagai macam tekanan sosial, politik, dan ekonomi. Ia kehilangan kedudukan sebagai kepala pemerintahan Mangkunegaran. Oleh sebab itu, ia membutuhkan sesuatu untuk memulihkan kehormatannya, yaitu kebudayaan Jawa. Ada tiga pokok bahasan yang dikaji oleh tulisan ini. (1) Bagaimana bentuk wacana revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII pada era Republik? (2) Bagaimana fungsi wacana revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII? (3) Bagaimana makna wacana revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII? Wacana revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII berbentuk klaim bahwa ia adalah pengayom kebudayaan Jawa. Mangkunegaran merupakan pusat pelestarian kebudayaan Jawa. Mangkunegaran mempertunjukkan kesenian-kesenian khasnya kepada khalayak umum, para pejabat, dan tamu-tamu asing. Mangkunegaran menjadi pusat untuk menggali kesenian-kesenian khasnya yang pernah mati suri. Fungsi dari wacana ini adalah untuk memperoleh kehormatan dari abdi dalem, masyarakat, dan petinggi republik dalam bidang kebudayaan. Makna dari wacana ini bagi mereka yang terhegemoni adalah anggapan bahwa Mangkunegaran menyimpan harta dan warisan budaya yang adiluhung dari para leluhur.
first_indexed 2024-03-13T05:24:18Z
format Article
id doaj.art-6e7f8b7adf2c40dda3bf46f88a2a7975
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-3461
2541-0407
language English
last_indexed 2024-03-13T05:24:18Z
publishDate 2019-02-01
publisher Institut Seni Indonesia Denpasar
record_format Article
series Mudra: Jurnal Seni Budaya
spelling doaj.art-6e7f8b7adf2c40dda3bf46f88a2a79752023-06-15T09:28:44ZengInstitut Seni Indonesia DenpasarMudra: Jurnal Seni Budaya0854-34612541-04072019-02-0134110.31091/mudra.v34i1.568568Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era RepublikAdi Putra Surya Wardhana0Titis Srimuda PitanaSusanto -Universitas Sebelas Maret Surakarta Tulisan ini bertujuan untuk membedah relasi kuasa-pengetahuan di balik diskursus revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII. Mangkunegaran adalah sebuah istana yang pernah menjadi salah satu pusat pemerintahan Jawa pada masa kolonial. Mangkunegaran dipimpin oleh seorang Mangkunegara. Pasca kemerdekaan, Mangkunegaran tidak lebih dari sebuah bangunan yang menyimpan kisah-kisah kejayaan para leluhur. Mangkunegara VIII adalah pemimpin Mangkunegaraan pada saat itu. Ia harus menghadapi berbagai macam tekanan sosial, politik, dan ekonomi. Ia kehilangan kedudukan sebagai kepala pemerintahan Mangkunegaran. Oleh sebab itu, ia membutuhkan sesuatu untuk memulihkan kehormatannya, yaitu kebudayaan Jawa. Ada tiga pokok bahasan yang dikaji oleh tulisan ini. (1) Bagaimana bentuk wacana revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII pada era Republik? (2) Bagaimana fungsi wacana revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII? (3) Bagaimana makna wacana revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII? Wacana revivalisme kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII berbentuk klaim bahwa ia adalah pengayom kebudayaan Jawa. Mangkunegaran merupakan pusat pelestarian kebudayaan Jawa. Mangkunegaran mempertunjukkan kesenian-kesenian khasnya kepada khalayak umum, para pejabat, dan tamu-tamu asing. Mangkunegaran menjadi pusat untuk menggali kesenian-kesenian khasnya yang pernah mati suri. Fungsi dari wacana ini adalah untuk memperoleh kehormatan dari abdi dalem, masyarakat, dan petinggi republik dalam bidang kebudayaan. Makna dari wacana ini bagi mereka yang terhegemoni adalah anggapan bahwa Mangkunegaran menyimpan harta dan warisan budaya yang adiluhung dari para leluhur. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/568Mangkunegara VIIIRevivalisme KebudayaanKebudayaan JawaDiskursus
spellingShingle Adi Putra Surya Wardhana
Titis Srimuda Pitana
Susanto -
Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era Republik
Mudra: Jurnal Seni Budaya
Mangkunegara VIII
Revivalisme Kebudayaan
Kebudayaan Jawa
Diskursus
title Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era Republik
title_full Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era Republik
title_fullStr Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era Republik
title_full_unstemmed Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era Republik
title_short Revivalisme Kebudayaan Jawa Mangkunegara VIII di Era Republik
title_sort revivalisme kebudayaan jawa mangkunegara viii di era republik
topic Mangkunegara VIII
Revivalisme Kebudayaan
Kebudayaan Jawa
Diskursus
url https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/568
work_keys_str_mv AT adiputrasuryawardhana revivalismekebudayaanjawamangkunegaraviiidierarepublik
AT titissrimudapitana revivalismekebudayaanjawamangkunegaraviiidierarepublik
AT susanto revivalismekebudayaanjawamangkunegaraviiidierarepublik