MODUL SEJARAH PERLAWANAN MASYARAKAT LAMPUNG ABAD KE-19 BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul sejarah perlawanan masyarakat Lampung abad ke-19 berbasis Problem Based Learning (PBL) sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan solidaritas sosial dan prestasi peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah research and developm...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Mujiati Novita
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Negeri Malang 2017-10-01
Series:Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Online Access:http://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/1502
Description
Summary:Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul sejarah perlawanan masyarakat Lampung abad ke-19 berbasis Problem Based Learning (PBL) sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan solidaritas sosial dan prestasi peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah research and development (R&D) yang mengacu pada desain pengembangan ADDIE. Tahap desain pengembangan ADDIE meliputi (1) analisis (2) desain (3) pengembangan (4) implementasi (5) evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui modul sejarah perlawanan masyarakat Lampung abad ke-19 berbasis Problem Based Learning (PBL), peserta didik dapat memahami materi serta menyelesaikan masalah yang diberikan secara terstruktur. Penyelesaian masalah secara terstruktur dengan memanfaatkan modul sejarah perlawanan masyarakat Lampung abad ke-19 tersebut dapat meningkatkan solidaritas sosial dan prestasi peserta didik. Sehingga modul sejarah perlawanan masyarakat Lampung abad ke-19 berbasis Problem Based Learning (PBL) efektif untuk meningkatkan solidaritas sosial serta prestasi peserta didik. Kata Kunci: Modul, perlawanan masyarakat Lampung, Problem Based Learning Abstract: This study aims to create a module of resistance history in Lampung in 19th century based on Problem-Based Learning (PBL) as a learning tool to promote social solidarity and student achievement. The method used research and development (R & D), following the design of ADDIE development. ADDIE development design stages included (1) analysis (2) design (3) development (4) implementation (5) evaluation. The findings show that tthe historical module could lead student to understand the material as well as solve a given problem in a structured way. Structured problem solving by utilizing historical modules can increase social solidarity and student achievement. Therefore, the historical module is effective to increase social solidarity and student achievement. Keywords: Module, resistance of Lampung society, Problem Based Learning DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um020v11i12017p037
ISSN:1979-9993
2503-1147