DIALEKTIKA DEMOKRASI DALAM BINGKAI POLITIK PRIMORDIALISME PILKADA
Momentum pemilihan kepala daerah sulit dilepaskan dari politik primordialisme dalam bentuk kebudayaan lokal suatu daerah. Faktor etnisitas, kesukuan, agama hingga praktik dan ritual budaya memiliki pengaruh besar terhadap substansi penyelenggaraan pilkada. Artikel ini menuliskan praktik politik pri...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Bina Praja Press
2020-12-01
|
Series: | Jurnal Bina Praja |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnal.kemendagri.go.id/index.php/jbp/article/view/757 |
Summary: | Momentum pemilihan kepala daerah sulit dilepaskan dari politik primordialisme dalam bentuk kebudayaan lokal suatu daerah. Faktor etnisitas, kesukuan, agama hingga praktik dan ritual budaya memiliki pengaruh besar terhadap substansi penyelenggaraan pilkada. Artikel ini menuliskan praktik politik primordialisme sebagai bagian dari demokrasi lokal dalam wujud praktik adat Kedde di Sumba Barat dan Budaya Ata (hamba)/Maramba(Tuan). Sebuah praktik kebudayaan yang berdampak dalam pilkada. Budaya Kedde sebagai ruang bagi politisi menjaring dukungan elektoral dan Budaya Ata/Maramba yang mengancam hak dan partisipasi politik akibat relasi patron-klien yang ekstrem karena melingkupi segala segi kehidupan khususnya politik pilkada. Dengan realita tersebut demokrasi lokal dalam pilkada semakin mereduksi nilai-nilai demokrasi yang dikemukakan David Beetham yakni kontrol publik dan kesetaraan politik. Penelitian ini bertujuan membuka cakrawala demokrasi lokal dalam konteks pilkada dan diharapkan mampu memberi kontribusi terhadap evaluasi penyelenggaraan pilkada.
|
---|---|
ISSN: | 2085-4323 2503-3360 |