Mural Bonek: Identitas dan Kuasa Fan Sepak Bola

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis identitas Bonek yang terbangun melalui seni mural di jalanan kota Surabaya. Selama ini Bonek adalah stigma bagi fan Persebaya yang suka membuat onar, penampilan yang gahar, suka menjarah, dan berbagai stigma lain yang melekat. Artikel ini juga ditulis untuk m...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Obed Bima Wicandra, A Supratiknya, Yustina Devi Ardhiani
Format: Article
Language:English
Published: Petra Christian University 2022-06-01
Series:Nirmana
Subjects:
_version_ 1818117037322403840
author Obed Bima Wicandra
A Supratiknya
Yustina Devi Ardhiani
author_facet Obed Bima Wicandra
A Supratiknya
Yustina Devi Ardhiani
author_sort Obed Bima Wicandra
collection DOAJ
description Artikel ini bertujuan untuk menganalisis identitas Bonek yang terbangun melalui seni mural di jalanan kota Surabaya. Selama ini Bonek adalah stigma bagi fan Persebaya yang suka membuat onar, penampilan yang gahar, suka menjarah, dan berbagai stigma lain yang melekat. Artikel ini juga ditulis untuk mengetahui hal-hal yang tersampaikan melalui pesan yang tersembunyi di mural Bonek, termasuk bagaimana relasi kuasa yang dimunculkan melalui persepsi visual tersebut. Pada penelitian ini, konsep identitas yang digunakan adalah studi komunitas sebagaimana yang dilakukan oleh Anthony Cohen (1985). Sedangkan untuk membongkar relasi kuasa dalam mural menggunakan konsep perilaku suporter sepak bola menurut Spaaij (2008) yang sejalan dengan Michel Foucault (1991). Penelitian ini menyimpulkan mengenai bagaimana mural yang dihasilkan merepresentasikan Surabaya yang semakin padat serta tekanan hidup yang semakin berat, menjadikan Bonek yang sebagian besar kelas pekerja menyandarkan harapannya pada Persebaya. Persebaya adalah harga diri bagi Bonek. Mural Bonek bukanlah sebagai pencitraan mengenai Bonek yang berubah atau alih-alih memberi semangat pada Persebaya. Mural yang dibuat oleh Bonek menyiratkan tentang kelas sosial yang dipandang sebagai liyan dalam konstelasi masyarakat Surabaya yang berdaya menghadapi tekanan. Sebagus apapun usaha yang dilakukan Bonek untuk citra positifnya, tetap saja Bonek akan dipandang pilihan negatif namun di sisi lain membanggakan.
first_indexed 2024-12-11T04:32:02Z
format Article
id doaj.art-6f8a79c3ce7f4ae1b8a9e73daf7ce5c1
institution Directory Open Access Journal
issn 0215-0905
language English
last_indexed 2024-12-11T04:32:02Z
publishDate 2022-06-01
publisher Petra Christian University
record_format Article
series Nirmana
spelling doaj.art-6f8a79c3ce7f4ae1b8a9e73daf7ce5c12022-12-22T01:20:49ZengPetra Christian UniversityNirmana0215-09052022-06-012212740https://doi.org/10.9744/nirmana.22.1.27-40Mural Bonek: Identitas dan Kuasa Fan Sepak BolaObed Bima Wicandra0A Supratiknya1Yustina Devi Ardhiani2Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif, Universitas Kristen PetraProgram Doktor Kajian Budaya (Kajian Seni dan Masyarakat), Program Pascasarjana, Universitas Sanata DharmaProgram Doktor Kajian Budaya (Kajian Seni dan Masyarakat), Program Pascasarjana, Universitas Sanata DharmaArtikel ini bertujuan untuk menganalisis identitas Bonek yang terbangun melalui seni mural di jalanan kota Surabaya. Selama ini Bonek adalah stigma bagi fan Persebaya yang suka membuat onar, penampilan yang gahar, suka menjarah, dan berbagai stigma lain yang melekat. Artikel ini juga ditulis untuk mengetahui hal-hal yang tersampaikan melalui pesan yang tersembunyi di mural Bonek, termasuk bagaimana relasi kuasa yang dimunculkan melalui persepsi visual tersebut. Pada penelitian ini, konsep identitas yang digunakan adalah studi komunitas sebagaimana yang dilakukan oleh Anthony Cohen (1985). Sedangkan untuk membongkar relasi kuasa dalam mural menggunakan konsep perilaku suporter sepak bola menurut Spaaij (2008) yang sejalan dengan Michel Foucault (1991). Penelitian ini menyimpulkan mengenai bagaimana mural yang dihasilkan merepresentasikan Surabaya yang semakin padat serta tekanan hidup yang semakin berat, menjadikan Bonek yang sebagian besar kelas pekerja menyandarkan harapannya pada Persebaya. Persebaya adalah harga diri bagi Bonek. Mural Bonek bukanlah sebagai pencitraan mengenai Bonek yang berubah atau alih-alih memberi semangat pada Persebaya. Mural yang dibuat oleh Bonek menyiratkan tentang kelas sosial yang dipandang sebagai liyan dalam konstelasi masyarakat Surabaya yang berdaya menghadapi tekanan. Sebagus apapun usaha yang dilakukan Bonek untuk citra positifnya, tetap saja Bonek akan dipandang pilihan negatif namun di sisi lain membanggakan.muralbonekidentitasseni jalananrelasi kuasa
spellingShingle Obed Bima Wicandra
A Supratiknya
Yustina Devi Ardhiani
Mural Bonek: Identitas dan Kuasa Fan Sepak Bola
Nirmana
mural
bonek
identitas
seni jalanan
relasi kuasa
title Mural Bonek: Identitas dan Kuasa Fan Sepak Bola
title_full Mural Bonek: Identitas dan Kuasa Fan Sepak Bola
title_fullStr Mural Bonek: Identitas dan Kuasa Fan Sepak Bola
title_full_unstemmed Mural Bonek: Identitas dan Kuasa Fan Sepak Bola
title_short Mural Bonek: Identitas dan Kuasa Fan Sepak Bola
title_sort mural bonek identitas dan kuasa fan sepak bola
topic mural
bonek
identitas
seni jalanan
relasi kuasa
work_keys_str_mv AT obedbimawicandra muralbonekidentitasdankuasafansepakbola
AT asupratiknya muralbonekidentitasdankuasafansepakbola
AT yustinadeviardhiani muralbonekidentitasdankuasafansepakbola