KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN LAMONGAN

Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu propinsi yang memiliki jumlah penduduk yang lebih dari 4 juta jiwa, juga merupakan daerah yang cukup potensial sebagai tempat pengembangan ayam ras pedaging dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani serta peningkatan pendapatan masyarakat. Pada tahun 20...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: NOVI ITSNA HIDAYATI
Format: Article
Language:English
Published: Faculty of Agriculture, University of Yudharta Pasuruan 2011-11-01
Series:AGROMIX
Online Access:https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/731
_version_ 1828453651757137920
author NOVI ITSNA HIDAYATI
author_facet NOVI ITSNA HIDAYATI
author_sort NOVI ITSNA HIDAYATI
collection DOAJ
description Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu propinsi yang memiliki jumlah penduduk yang lebih dari 4 juta jiwa, juga merupakan daerah yang cukup potensial sebagai tempat pengembangan ayam ras pedaging dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani serta peningkatan pendapatan masyarakat. Pada tahun 2001, yaitu 4 tahun setelah terjadinya krisis ekonomi dan moneter sampai tahun 2002, masyarakat yang mengelola usaha peternakan rakyat di Jawa Timur masih mendapatkan keuntungan yang cukup baik. Akan tetapi sejak tahun 2005, setelah terjadinya wabah flu burung, usaha peternakan ayam ras pedaging mengalami permasalahan yang mengancam keberlanjutannya. Hal ini disebabkan karena antar produksi ayam ras pedaging dan konsumsi daging ayam ras pedaging yang mengalami penurunan yang sangat tajam. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) mengkaji kelayakan usaha agribisnis ayam ras pedaging pola kemitraan di Kabupaten Lamongan dari aspek financial; 2) menentukan skala usaha yang layak diusahakan Usaha agribisnis ayam ras pedaging pola kemitraan memenuhi kriteria kelayakan. Hal ini dapat dilihat dari Payback Period selam 4 tahun 11 bulan, Break Even Point sebanyak 1.888 ekor atau setara dengan Rp.40..929.250, NPV positif sebesar Rp.59.224.851 dan IRR sebesar 23,58%. Semakin besar skala usaha (volume pemeliharaan) ayam, keuntungan bersih yang diterima peternak semakin besar. Analisis sensitivitas dengan kenaikan biaya produksi 2,5% disertai penurunan pendapatan 2,5% memberikan nilai NPV positif Rp.21.468.025 dengan IRR sebesar 16,79%. Analisis sensivitas skala usaha dengan mempergunakan metode simulasi rumusrumus BEP menunjukkan hal yang paling mungkin dilakukan oleh peternak dalam meningkatkan keuntungan dari kondisi yang sedang terjadi di lapangan adalah dengan meningkatkan volume penjualan, sehingga peternak mendapatkan nilai tambah pendapatan yang optimal.
first_indexed 2024-12-11T00:09:36Z
format Article
id doaj.art-6fd9ce24821244e881b042c4f1a0e846
institution Directory Open Access Journal
issn 2085-241X
2599-3003
language English
last_indexed 2024-12-11T00:09:36Z
publishDate 2011-11-01
publisher Faculty of Agriculture, University of Yudharta Pasuruan
record_format Article
series AGROMIX
spelling doaj.art-6fd9ce24821244e881b042c4f1a0e8462022-12-22T01:28:10ZengFaculty of Agriculture, University of Yudharta PasuruanAGROMIX2085-241X2599-30032011-11-012110.35891/agx.v2i1.731731KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN LAMONGANNOVI ITSNA HIDAYATI0Fakultas Pertanian Universitas Yudharta PasuruanPropinsi Jawa Timur merupakan salah satu propinsi yang memiliki jumlah penduduk yang lebih dari 4 juta jiwa, juga merupakan daerah yang cukup potensial sebagai tempat pengembangan ayam ras pedaging dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani serta peningkatan pendapatan masyarakat. Pada tahun 2001, yaitu 4 tahun setelah terjadinya krisis ekonomi dan moneter sampai tahun 2002, masyarakat yang mengelola usaha peternakan rakyat di Jawa Timur masih mendapatkan keuntungan yang cukup baik. Akan tetapi sejak tahun 2005, setelah terjadinya wabah flu burung, usaha peternakan ayam ras pedaging mengalami permasalahan yang mengancam keberlanjutannya. Hal ini disebabkan karena antar produksi ayam ras pedaging dan konsumsi daging ayam ras pedaging yang mengalami penurunan yang sangat tajam. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) mengkaji kelayakan usaha agribisnis ayam ras pedaging pola kemitraan di Kabupaten Lamongan dari aspek financial; 2) menentukan skala usaha yang layak diusahakan Usaha agribisnis ayam ras pedaging pola kemitraan memenuhi kriteria kelayakan. Hal ini dapat dilihat dari Payback Period selam 4 tahun 11 bulan, Break Even Point sebanyak 1.888 ekor atau setara dengan Rp.40..929.250, NPV positif sebesar Rp.59.224.851 dan IRR sebesar 23,58%. Semakin besar skala usaha (volume pemeliharaan) ayam, keuntungan bersih yang diterima peternak semakin besar. Analisis sensitivitas dengan kenaikan biaya produksi 2,5% disertai penurunan pendapatan 2,5% memberikan nilai NPV positif Rp.21.468.025 dengan IRR sebesar 16,79%. Analisis sensivitas skala usaha dengan mempergunakan metode simulasi rumusrumus BEP menunjukkan hal yang paling mungkin dilakukan oleh peternak dalam meningkatkan keuntungan dari kondisi yang sedang terjadi di lapangan adalah dengan meningkatkan volume penjualan, sehingga peternak mendapatkan nilai tambah pendapatan yang optimal.https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/731
spellingShingle NOVI ITSNA HIDAYATI
KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN LAMONGAN
AGROMIX
title KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN LAMONGAN
title_full KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN LAMONGAN
title_fullStr KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN LAMONGAN
title_full_unstemmed KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN LAMONGAN
title_short KELAYAKAN USAHA AGRIBISNIS AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN LAMONGAN
title_sort kelayakan usaha agribisnis ayam ras pedaging di kabupaten lamongan
url https://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/AGROMIX/article/view/731
work_keys_str_mv AT noviitsnahidayati kelayakanusahaagribisnisayamraspedagingdikabupatenlamongan