Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia

Pendidikan Islam diharapkan menjadi “tiang penyangga” perintisan peradaban Islam. Selain menyangkut kegiatan ritual keagamaan, Islam juga berbicara tentang ilmu pengetahuan, kualitas kehidupan manusia, keadilan, dan juga anjuran beramal saleh. Rasulullah SAW diutus ke dunia bukan hanya untuk menyemp...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Abu Darda
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Darussalam Gontor 2016-01-01
Series:At-Ta'dib
Subjects:
Online Access:https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/323
_version_ 1797974273870004224
author Abu Darda
author_facet Abu Darda
author_sort Abu Darda
collection DOAJ
description Pendidikan Islam diharapkan menjadi “tiang penyangga” perintisan peradaban Islam. Selain menyangkut kegiatan ritual keagamaan, Islam juga berbicara tentang ilmu pengetahuan, kualitas kehidupan manusia, keadilan, dan juga anjuran beramal saleh. Rasulullah SAW diutus ke dunia bukan hanya untuk menyempurnakan akhlak. Dengan kata lain, Islam tidak saja menyangkut agama tetapi juga peradaban. Namun sayangnya, ketika berbicara tentang Islam, imajinasi mayoritas orang hanya tertuju kepada persoalan ritual. Dalam dunia pendidikan terdapat fakta pembagian fakultas pada perguruan tinggi agama, yang hanya meliputi fakultas tarbiyah, ushuluddin, syari’ah, dan dakwah. Sedangkan fakultas ekonomi, sosial-politik, sains, dan sebagainya tidak disebut sebagai fakultas agama tapi fakultas umum. Di balik fenomena ini ada paradigma dikotomis. Di dalam paradigma ini, aspek kehidupan dipandang dengan dua sisi yang berlawanan, yang pada gilirannya berkembang dalam memandang aspek kehidupan dunia dan akhirat; sehingga pendidikan agama Islam hanya diletakkan pada aspek kehidupan akhirat atau kehidupan rohani saja. Melalui upaya analitis-kritis terhadap beberapa sumber, penulis menemukan bahwa ada perkembangan issue kaitan agama dan sains di perguruan tinggi di Indonesia. Paradigma dikotomis sudah ditinggalkan dari kalangan akademis saat ini. Paradigma mekanis tampaknya diikuti oleh UIN SYAHID Jakarta, UIN SUKA Yogyakarta dan UINSA Surabaya. Adapun paradigma organis tampaknya diikuti oleh UIN MALIKI Malang dan UNIDA Gontor.
first_indexed 2024-04-11T04:16:11Z
format Article
id doaj.art-70897b1fff27458795fb13a2171dee78
institution Directory Open Access Journal
issn 0216-9142
2503-3514
language Arabic
last_indexed 2024-04-11T04:16:11Z
publishDate 2016-01-01
publisher Universitas Darussalam Gontor
record_format Article
series At-Ta'dib
spelling doaj.art-70897b1fff27458795fb13a2171dee782022-12-31T11:03:38ZaraUniversitas Darussalam GontorAt-Ta'dib0216-91422503-35142016-01-0110110.21111/at-tadib.v10i1.323303Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di IndonesiaAbu Darda0Fakultas Tarbiyah Universitas Darussalam GontorPendidikan Islam diharapkan menjadi “tiang penyangga” perintisan peradaban Islam. Selain menyangkut kegiatan ritual keagamaan, Islam juga berbicara tentang ilmu pengetahuan, kualitas kehidupan manusia, keadilan, dan juga anjuran beramal saleh. Rasulullah SAW diutus ke dunia bukan hanya untuk menyempurnakan akhlak. Dengan kata lain, Islam tidak saja menyangkut agama tetapi juga peradaban. Namun sayangnya, ketika berbicara tentang Islam, imajinasi mayoritas orang hanya tertuju kepada persoalan ritual. Dalam dunia pendidikan terdapat fakta pembagian fakultas pada perguruan tinggi agama, yang hanya meliputi fakultas tarbiyah, ushuluddin, syari’ah, dan dakwah. Sedangkan fakultas ekonomi, sosial-politik, sains, dan sebagainya tidak disebut sebagai fakultas agama tapi fakultas umum. Di balik fenomena ini ada paradigma dikotomis. Di dalam paradigma ini, aspek kehidupan dipandang dengan dua sisi yang berlawanan, yang pada gilirannya berkembang dalam memandang aspek kehidupan dunia dan akhirat; sehingga pendidikan agama Islam hanya diletakkan pada aspek kehidupan akhirat atau kehidupan rohani saja. Melalui upaya analitis-kritis terhadap beberapa sumber, penulis menemukan bahwa ada perkembangan issue kaitan agama dan sains di perguruan tinggi di Indonesia. Paradigma dikotomis sudah ditinggalkan dari kalangan akademis saat ini. Paradigma mekanis tampaknya diikuti oleh UIN SYAHID Jakarta, UIN SUKA Yogyakarta dan UINSA Surabaya. Adapun paradigma organis tampaknya diikuti oleh UIN MALIKI Malang dan UNIDA Gontor.https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/323integrasi ilmu, agama, dikotomis, mekanis, organis.
spellingShingle Abu Darda
Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia
At-Ta'dib
integrasi ilmu, agama, dikotomis, mekanis, organis.
title Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia
title_full Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia
title_fullStr Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia
title_full_unstemmed Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia
title_short Integrasi Ilmu dan Agama: Perkembangan Konseptual di Indonesia
title_sort integrasi ilmu dan agama perkembangan konseptual di indonesia
topic integrasi ilmu, agama, dikotomis, mekanis, organis.
url https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/323
work_keys_str_mv AT abudarda integrasiilmudanagamaperkembangankonseptualdiindonesia