PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT
Kota Padang salah satu daerah endemis Demam Berdarah (DB), dimana tidak ada satu kecamatanpun bebas dari demam berdarah. Pada tahun 2014, di Kota Padang terjadi 660 kasus demam berdarah dengan 6 kasus kematian. Satu tahun berikutnya, 2015 terjadi peningkatan kasus DB hampir dua kali lipat dari tahun...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas
2019-06-01
|
Series: | Jurnal Hilirisasi IPTEKS |
Online Access: | http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id/index.php/hilirisasi/article/view/248 |
_version_ | 1827939349515206656 |
---|---|
author | Resti Rahayu Hasmiwati Hasmiwati Mairawita Mairawita |
author_facet | Resti Rahayu Hasmiwati Hasmiwati Mairawita Mairawita |
author_sort | Resti Rahayu |
collection | DOAJ |
description | Kota Padang salah satu daerah endemis Demam Berdarah (DB), dimana tidak ada satu kecamatanpun bebas dari demam berdarah. Pada tahun 2014, di Kota Padang terjadi 660 kasus demam berdarah dengan 6 kasus kematian. Satu tahun berikutnya, 2015 terjadi peningkatan kasus DB hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang aktif pada pagi dan siang hari menjelang sore. Jadi kedua nyamuk ini dikenal sebagai vektor penyakit DBD. Terkait dengan hal itu semua, perlu diterapkan pendekatan terpadu terhadap pengendalian nyamuk vektor ini. Salah satunya adalah dengan metoda “Ovitrap”. “OVITRAP” berarti perangkap telur, merupakan metoda sederhana namun standar WHO yang digunakan dalam memantau kepadatan populasi nyamuk. Metoda ini sudah umum digunakan dalam penelitian-penelitian baik nasional maupun internasional. Prinsip metoda ini adalah membuat perangkap agar nyamuk bertelur pada perangkap tersebut, kemudian secara berkala seminggu sekali keberadaan jentik nyamuk kita cek keberadaanya. Supaya telur atau larva nyamuk yang sudah terperangkap tidak menjadi dewasa. Apabila metoda ini dilakukan maka akan mampu menekan populasi nyamuk dan akan berkorelasi dengan resiko penyebaran penyakin demam berdarah. |
first_indexed | 2024-03-13T08:53:16Z |
format | Article |
id | doaj.art-7226524cbd534b7eb835d9643531c671 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2621-7198 |
language | English |
last_indexed | 2024-03-13T08:53:16Z |
publishDate | 2019-06-01 |
publisher | Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Hilirisasi IPTEKS |
spelling | doaj.art-7226524cbd534b7eb835d9643531c6712023-05-29T07:33:02ZengLembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas AndalasJurnal Hilirisasi IPTEKS2621-71982019-06-01229810510.25077/jhi.v2i2.248248PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARATResti Rahayu0Hasmiwati Hasmiwati1Mairawita Mairawita2Jurusan Biologi FMIPA Universitas AndalasBagian Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas AndalasJurusan Biologi FMIPA Universitas AndalasKota Padang salah satu daerah endemis Demam Berdarah (DB), dimana tidak ada satu kecamatanpun bebas dari demam berdarah. Pada tahun 2014, di Kota Padang terjadi 660 kasus demam berdarah dengan 6 kasus kematian. Satu tahun berikutnya, 2015 terjadi peningkatan kasus DB hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Penyakit ini disebarkan oleh nyamuk dari jenis Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang aktif pada pagi dan siang hari menjelang sore. Jadi kedua nyamuk ini dikenal sebagai vektor penyakit DBD. Terkait dengan hal itu semua, perlu diterapkan pendekatan terpadu terhadap pengendalian nyamuk vektor ini. Salah satunya adalah dengan metoda “Ovitrap”. “OVITRAP” berarti perangkap telur, merupakan metoda sederhana namun standar WHO yang digunakan dalam memantau kepadatan populasi nyamuk. Metoda ini sudah umum digunakan dalam penelitian-penelitian baik nasional maupun internasional. Prinsip metoda ini adalah membuat perangkap agar nyamuk bertelur pada perangkap tersebut, kemudian secara berkala seminggu sekali keberadaan jentik nyamuk kita cek keberadaanya. Supaya telur atau larva nyamuk yang sudah terperangkap tidak menjadi dewasa. Apabila metoda ini dilakukan maka akan mampu menekan populasi nyamuk dan akan berkorelasi dengan resiko penyebaran penyakin demam berdarah.http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id/index.php/hilirisasi/article/view/248 |
spellingShingle | Resti Rahayu Hasmiwati Hasmiwati Mairawita Mairawita PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT Jurnal Hilirisasi IPTEKS |
title | PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT |
title_full | PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT |
title_fullStr | PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT |
title_full_unstemmed | PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT |
title_short | PENGGUNAAN “ OVITRAP ” DI DAERAH ENDEMIK DEMAM BERDARAH DI KOTA PADANG, SUMATERA BARAT |
title_sort | penggunaan ovitrap di daerah endemik demam berdarah di kota padang sumatera barat |
url | http://hilirisasi.lppm.unand.ac.id/index.php/hilirisasi/article/view/248 |
work_keys_str_mv | AT restirahayu penggunaanovitrapdidaerahendemikdemamberdarahdikotapadangsumaterabarat AT hasmiwatihasmiwati penggunaanovitrapdidaerahendemikdemamberdarahdikotapadangsumaterabarat AT mairawitamairawita penggunaanovitrapdidaerahendemikdemamberdarahdikotapadangsumaterabarat |