Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing Lokal

Demodekosis pada anjing merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau Demodex sp. Penyakit kulit pada kasus ini teramati pada anjing persilangan yang berumur ±1 tahun. Anjing  memiliki gejala klinis berupa pruritus, rambut mengalami alopesia, adanya scale dan crusta di seluruh tubuh a...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: I Komang Alit Budiartawan, I Wayan Batan
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Udayana 2018-10-01
Series:Indonesia Medicus Veterinus
Online Access:https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/43995
_version_ 1818162643455705088
author I Komang Alit Budiartawan
I Wayan Batan
author_facet I Komang Alit Budiartawan
I Wayan Batan
author_sort I Komang Alit Budiartawan
collection DOAJ
description Demodekosis pada anjing merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau Demodex sp. Penyakit kulit pada kasus ini teramati pada anjing persilangan yang berumur ±1 tahun. Anjing  memiliki gejala klinis berupa pruritus, rambut mengalami alopesia, adanya scale dan crusta di seluruh tubuh anjing kecuali pada telinga, leher bagian atas, dan ekor, selain itu terdapat eritema pada bagian dada, hiperkeratosis terjadi pada bagian kaki dan luka pada bagian wajah dan punggung. Pada pemeriksaan deep skin scraping, trichogram, tape smear, dan biopsi kulit ditemukan tungau Demodex sp. Pemeriksaan penunjang dilakukan pada anjing kasus untuk menegakkan diagnosis. Pengukuran dimensi Demodex sp. yang ditemukan dalam folikel rambut pada biopsi kulit didapatkan ukuran panjang dan lebar Demodex sp. Panjang dan lebar Demodex sp.  adalah 224,012 ± 42,175 µm; 212,715 ± 37,619 µm; 264,392 ± 34,184 µm; 232,403 ± 38,808 µm, dan 198,572 ± 36,212 µm. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, spesies Demodex yang menginfeksi anjing kasus adalah Demodex canis. Pengobatan dilakukan dengan pemberian ivermectin, amitraz, diphenhydramine HCl, Betamox LA, fish oil, dan Vi-sorbits. Setelah diberikan terapi selama 20 hari, anjing kasus menunjukkan kondisi membaik dengan mulai tumbuhnya rambut pada lokasi lesi, tidak mengalami pruritus dan dari evaluasi deep skin scraping di dapatkan hasil jumlah Demodex sp. berkurang setiap minggunya.
first_indexed 2024-12-11T16:36:56Z
format Article
id doaj.art-727b0c7f01de4d65ac65e436ba551dfe
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-7848
2477-6637
language English
last_indexed 2024-12-11T16:36:56Z
publishDate 2018-10-01
publisher Universitas Udayana
record_format Article
series Indonesia Medicus Veterinus
spelling doaj.art-727b0c7f01de4d65ac65e436ba551dfe2022-12-22T00:58:25ZengUniversitas UdayanaIndonesia Medicus Veterinus2301-78482477-66372018-10-017556257543995Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing LokalI Komang Alit Budiartawan0I Wayan Batan1Fakultas Kedokteran Hewan Universitas UdayanaFakultas Kedokteran Hewan Universitas UdayanaDemodekosis pada anjing merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau Demodex sp. Penyakit kulit pada kasus ini teramati pada anjing persilangan yang berumur ±1 tahun. Anjing  memiliki gejala klinis berupa pruritus, rambut mengalami alopesia, adanya scale dan crusta di seluruh tubuh anjing kecuali pada telinga, leher bagian atas, dan ekor, selain itu terdapat eritema pada bagian dada, hiperkeratosis terjadi pada bagian kaki dan luka pada bagian wajah dan punggung. Pada pemeriksaan deep skin scraping, trichogram, tape smear, dan biopsi kulit ditemukan tungau Demodex sp. Pemeriksaan penunjang dilakukan pada anjing kasus untuk menegakkan diagnosis. Pengukuran dimensi Demodex sp. yang ditemukan dalam folikel rambut pada biopsi kulit didapatkan ukuran panjang dan lebar Demodex sp. Panjang dan lebar Demodex sp.  adalah 224,012 ± 42,175 µm; 212,715 ± 37,619 µm; 264,392 ± 34,184 µm; 232,403 ± 38,808 µm, dan 198,572 ± 36,212 µm. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, spesies Demodex yang menginfeksi anjing kasus adalah Demodex canis. Pengobatan dilakukan dengan pemberian ivermectin, amitraz, diphenhydramine HCl, Betamox LA, fish oil, dan Vi-sorbits. Setelah diberikan terapi selama 20 hari, anjing kasus menunjukkan kondisi membaik dengan mulai tumbuhnya rambut pada lokasi lesi, tidak mengalami pruritus dan dari evaluasi deep skin scraping di dapatkan hasil jumlah Demodex sp. berkurang setiap minggunya.https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/43995
spellingShingle I Komang Alit Budiartawan
I Wayan Batan
Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing Lokal
Indonesia Medicus Veterinus
title Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing Lokal
title_full Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing Lokal
title_fullStr Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing Lokal
title_full_unstemmed Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing Lokal
title_short Infeksi Demodex canis pada Anjing Persilangan Pomeranian dengan Anjing Lokal
title_sort infeksi demodex canis pada anjing persilangan pomeranian dengan anjing lokal
url https://ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/view/43995
work_keys_str_mv AT ikomangalitbudiartawan infeksidemodexcanispadaanjingpersilanganpomeraniandengananjinglokal
AT iwayanbatan infeksidemodexcanispadaanjingpersilanganpomeraniandengananjinglokal