PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJA
Kekerasan Kekerasan terhadap anak merupakan tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan emosional atau pengabaian terhadap anak yang menempatkan anak dalam situasi berbahaya atau membuat anak merasa tidak berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model deteksi dini kekerasan pada...
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I
2023-01-01
|
Series: | Quality |
Online Access: | https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/792 |
_version_ | 1827774725254807552 |
---|---|
author | Yupi Supartini Eviana S Tambunan Titin Suheri Ratna Ningsih |
author_facet | Yupi Supartini Eviana S Tambunan Titin Suheri Ratna Ningsih |
author_sort | Yupi Supartini |
collection | DOAJ |
description | Kekerasan Kekerasan terhadap anak merupakan tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan emosional atau pengabaian terhadap anak yang menempatkan anak dalam situasi berbahaya atau membuat anak merasa tidak berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model deteksi dini kekerasan pada remaja di SMP Wilayah Jakarta Timur dan Kota Semarang sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan remaja mendeteksi adanya kekerasan pada dirinya. Desain yang digunakan adalah quasi-experiment pre-postest with control group design. Populasi seluruh anak remaja yang masih duduk dibangku kelas 7 di wilayah Jakarta Timur dan Kota Semarang dengan sampel 323 siswa. Kelompok intervensi yaitu dilakukan edukasi tentang deteksi dini kekerasan pada remaja dan pendampingan kelompok sebaya di sekolah sebanyak dua kali. Sementara pada kelompok kontrol hanya mendapatkan buku saku tentang deteksi dini kekerasan pada remaja. Perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok terdapat pada deteksi kekerasan verbal (p=0,018) dan kekerasan fisik (p=0,045), sementara pada kekerasan seksual tidak ada perbedaan signifikan di antara kelompok intervensi dan kontrol (p=0,130), artinya kemampuan remaja di kelompok intevensi dan control dalam mendeteksi kekerasan seksual adalah sama. Pada pemodelan akhir yang terbentuk dari kekerasan verbal adalah hubungan pemberian edukasi dan pendampingan pada remaja dengan kemampuan deteksi dini kekerasan pada remaja dipengaruhi oleh pola asuh keluarga (p=0,00), sementara pada kekerasan fisik, model akhir statistic yang terbentuk adalah adanya pengaruh poal asuh keluarga dan jenis kelamin dalam hubungan pemberian edukasi dan pendampingan pada remaja dengan kemampuan melakukan deteksi dini kekerasan fisik (p=0,00), sebaliknya pada kekerasan seksual, hubungan yang terbentuk tidak signifikan (p=0,534). Dengan demikian model deteksi dini kekerasan pada remaja dengan melibatkan guru sebagai pendamping dalam memberikan edukasi dan pendampingan dapat dikembangkan karena memberikan hasil yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan remaja mendeteksi kekerasan adanya kekerasan, khususnya untuk kekerasan verbal dan fisik. |
first_indexed | 2024-03-11T13:42:20Z |
format | Article |
id | doaj.art-73a50ae3d8394ad7b98803627280a762 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1978-4325 2655-2434 |
language | English |
last_indexed | 2024-03-11T13:42:20Z |
publishDate | 2023-01-01 |
publisher | Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I |
record_format | Article |
series | Quality |
spelling | doaj.art-73a50ae3d8394ad7b98803627280a7622023-11-02T11:34:44ZengPoliteknik Kesehatan Kemenkes Jakarta IQuality1978-43252655-24342023-01-011628295700PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJAYupi Supartini0Eviana S Tambunan1Titin Suheri2Ratna Ningsih3Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta IIIJurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta IIIJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes SemarangJurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta IIIKekerasan Kekerasan terhadap anak merupakan tindak kekerasan secara fisik, seksual, penganiyaan emosional atau pengabaian terhadap anak yang menempatkan anak dalam situasi berbahaya atau membuat anak merasa tidak berdaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model deteksi dini kekerasan pada remaja di SMP Wilayah Jakarta Timur dan Kota Semarang sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan remaja mendeteksi adanya kekerasan pada dirinya. Desain yang digunakan adalah quasi-experiment pre-postest with control group design. Populasi seluruh anak remaja yang masih duduk dibangku kelas 7 di wilayah Jakarta Timur dan Kota Semarang dengan sampel 323 siswa. Kelompok intervensi yaitu dilakukan edukasi tentang deteksi dini kekerasan pada remaja dan pendampingan kelompok sebaya di sekolah sebanyak dua kali. Sementara pada kelompok kontrol hanya mendapatkan buku saku tentang deteksi dini kekerasan pada remaja. Perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok terdapat pada deteksi kekerasan verbal (p=0,018) dan kekerasan fisik (p=0,045), sementara pada kekerasan seksual tidak ada perbedaan signifikan di antara kelompok intervensi dan kontrol (p=0,130), artinya kemampuan remaja di kelompok intevensi dan control dalam mendeteksi kekerasan seksual adalah sama. Pada pemodelan akhir yang terbentuk dari kekerasan verbal adalah hubungan pemberian edukasi dan pendampingan pada remaja dengan kemampuan deteksi dini kekerasan pada remaja dipengaruhi oleh pola asuh keluarga (p=0,00), sementara pada kekerasan fisik, model akhir statistic yang terbentuk adalah adanya pengaruh poal asuh keluarga dan jenis kelamin dalam hubungan pemberian edukasi dan pendampingan pada remaja dengan kemampuan melakukan deteksi dini kekerasan fisik (p=0,00), sebaliknya pada kekerasan seksual, hubungan yang terbentuk tidak signifikan (p=0,534). Dengan demikian model deteksi dini kekerasan pada remaja dengan melibatkan guru sebagai pendamping dalam memberikan edukasi dan pendampingan dapat dikembangkan karena memberikan hasil yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan remaja mendeteksi kekerasan adanya kekerasan, khususnya untuk kekerasan verbal dan fisik.https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/792 |
spellingShingle | Yupi Supartini Eviana S Tambunan Titin Suheri Ratna Ningsih PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJA Quality |
title | PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJA |
title_full | PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJA |
title_fullStr | PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJA |
title_full_unstemmed | PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJA |
title_short | PENGEMBANGAN MODEL DETEKSI DINI KEKERASAN PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN DALAM MENDETEKSI ADANYA KEKERASAN PADA REMAJA |
title_sort | pengembangan model deteksi dini kekerasan pada remaja sebagai upaya meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi adanya kekerasan pada remaja |
url | https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/792 |
work_keys_str_mv | AT yupisupartini pengembanganmodeldeteksidinikekerasanpadaremajasebagaiupayameningkatkankemampuandalammendeteksiadanyakekerasanpadaremaja AT evianastambunan pengembanganmodeldeteksidinikekerasanpadaremajasebagaiupayameningkatkankemampuandalammendeteksiadanyakekerasanpadaremaja AT titinsuheri pengembanganmodeldeteksidinikekerasanpadaremajasebagaiupayameningkatkankemampuandalammendeteksiadanyakekerasanpadaremaja AT ratnaningsih pengembanganmodeldeteksidinikekerasanpadaremajasebagaiupayameningkatkankemampuandalammendeteksiadanyakekerasanpadaremaja |