Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia]

<p class="BPostelAbstrak">Peningkatan kebutuhan layanan data mendorong operator telekomunikasi berusaha mengimplementasikan jaringan akses <em>broadband</em> yang lebih handal.  Teknologi LTE merupakan salah satu teknologi dengan kecepatan mencapai tiga kali dibanding tek...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sri Ariyanti, Doan Perdana
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Ministry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and Equipments 2015-06-01
Series:Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah
Subjects:
Online Access:https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/114
_version_ 1818924540716122112
author Sri Ariyanti
Doan Perdana
author_facet Sri Ariyanti
Doan Perdana
author_sort Sri Ariyanti
collection DOAJ
description <p class="BPostelAbstrak">Peningkatan kebutuhan layanan data mendorong operator telekomunikasi berusaha mengimplementasikan jaringan akses <em>broadband</em> yang lebih handal.  Teknologi LTE merupakan salah satu teknologi dengan kecepatan mencapai tiga kali dibanding teknologi HSDPA, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan data <em>mobile</em>. <em>Refarming</em> frekuensi 1.8 GHz  untuk penerapan teknologi LTE memberikan efisiensi karena tidak perlu membayar BHP lagi untuk menyewa frekuensi baru. Teknologi 2G GSM selama ini juga semakin ditinggalkan, masyarakat di daerah perkotaan cenderung lebih banyak menggunakan layanan data.  Sebelum diterapkannya teknologi LTE pada frekuensi 1.8 GHz perlu adanya kajian untuk mengetahui kelayakan teknologi LTE pada frekuensi 1.8 GHz. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan <em>cost-benefit analysis</em> implementasi LTE pada frekuensi 1.8 GHz.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitataif yang didukung dengan data kuantitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa minimal bandiwdth yang diperlukan agar implementasi LTE layak digunakan adalah 15 MHz.  Meskipun tanpa <em>Global Frequency Returning,</em> penggunaan <em>bandwidth</em> 10 MHz tidak layak digunakan untuk implementasi LTE.<strong>      </strong></p><p class="BPostelAbstrak"><strong>*****</strong></p><p class="BPostelJudulIndonesia">The incresing of data demand drives mobile operators to implement more reliable broadband access network. LTE technology has downlink peak rate up to three times than HSDPA,  hence it may fulfill the mobile data user requirement. Frequency 1.8 GHz refarming can be implemented to provide efficiency because They do not need to pay licence fee for leasing new frequency. GSM technology will be abandoned since it is not growing anymore. Besides that, dense urban users tend to use data mobile.  Before implementing LTE technology  on 1.8 GHz frequency, It is necessary to analysis the feasibility such technology. This research used qualitative method supported by quantitative  approach.  The result of this research showed that minimum bandwidth to implement 1.8 GHz LTE is 15 MHz.  Even without Global Frequency Returning, using bandwidth 10 MHz is not feasible.</p><p class="BPostelAbstrak"><strong><br /></strong></p>
first_indexed 2024-12-20T02:26:52Z
format Article
id doaj.art-75ee3410973540ce8dc6608a1411f892
institution Directory Open Access Journal
issn 1693-0991
2443-1524
language Indonesian
last_indexed 2024-12-20T02:26:52Z
publishDate 2015-06-01
publisher Ministry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and Equipments
record_format Article
series Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah
spelling doaj.art-75ee3410973540ce8dc6608a1411f8922022-12-21T19:56:40ZindMinistry of Communication and Information Technology, R and D Center for Post and ICT Resources and EquipmentsBuletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah1693-09912443-15242015-06-01131617810.17933/bpostel.2015.130105118Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia]Sri AriyantiDoan Perdana<p class="BPostelAbstrak">Peningkatan kebutuhan layanan data mendorong operator telekomunikasi berusaha mengimplementasikan jaringan akses <em>broadband</em> yang lebih handal.  Teknologi LTE merupakan salah satu teknologi dengan kecepatan mencapai tiga kali dibanding teknologi HSDPA, sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan data <em>mobile</em>. <em>Refarming</em> frekuensi 1.8 GHz  untuk penerapan teknologi LTE memberikan efisiensi karena tidak perlu membayar BHP lagi untuk menyewa frekuensi baru. Teknologi 2G GSM selama ini juga semakin ditinggalkan, masyarakat di daerah perkotaan cenderung lebih banyak menggunakan layanan data.  Sebelum diterapkannya teknologi LTE pada frekuensi 1.8 GHz perlu adanya kajian untuk mengetahui kelayakan teknologi LTE pada frekuensi 1.8 GHz. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan <em>cost-benefit analysis</em> implementasi LTE pada frekuensi 1.8 GHz.  Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitataif yang didukung dengan data kuantitatif.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa minimal bandiwdth yang diperlukan agar implementasi LTE layak digunakan adalah 15 MHz.  Meskipun tanpa <em>Global Frequency Returning,</em> penggunaan <em>bandwidth</em> 10 MHz tidak layak digunakan untuk implementasi LTE.<strong>      </strong></p><p class="BPostelAbstrak"><strong>*****</strong></p><p class="BPostelJudulIndonesia">The incresing of data demand drives mobile operators to implement more reliable broadband access network. LTE technology has downlink peak rate up to three times than HSDPA,  hence it may fulfill the mobile data user requirement. Frequency 1.8 GHz refarming can be implemented to provide efficiency because They do not need to pay licence fee for leasing new frequency. GSM technology will be abandoned since it is not growing anymore. Besides that, dense urban users tend to use data mobile.  Before implementing LTE technology  on 1.8 GHz frequency, It is necessary to analysis the feasibility such technology. This research used qualitative method supported by quantitative  approach.  The result of this research showed that minimum bandwidth to implement 1.8 GHz LTE is 15 MHz.  Even without Global Frequency Returning, using bandwidth 10 MHz is not feasible.</p><p class="BPostelAbstrak"><strong><br /></strong></p>https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/114lteanalis kelayakan1,8 ghz
spellingShingle Sri Ariyanti
Doan Perdana
Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia]
Buletin Pos dan Telekomunikasi: Media Komunikasi Ilmiah
lte
analis kelayakan
1,8 ghz
title Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia]
title_full Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia]
title_fullStr Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia]
title_full_unstemmed Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia]
title_short Analisis Kelayakan Implementasi Teknologi LTE 1.8 GHz Bagi Operator Seluler di Indonesia [Feasibility Analysis of LTE 1.8 GHz for Mobile Operators in Indonesia]
title_sort analisis kelayakan implementasi teknologi lte 1 8 ghz bagi operator seluler di indonesia feasibility analysis of lte 1 8 ghz for mobile operators in indonesia
topic lte
analis kelayakan
1,8 ghz
url https://online.bpostel.com/index.php/bpostel/article/view/114
work_keys_str_mv AT sriariyanti analisiskelayakanimplementasiteknologilte18ghzbagioperatorselulerdiindonesiafeasibilityanalysisoflte18ghzformobileoperatorsinindonesia
AT doanperdana analisiskelayakanimplementasiteknologilte18ghzbagioperatorselulerdiindonesiafeasibilityanalysisoflte18ghzformobileoperatorsinindonesia