SINTASAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK AIR PAYAU DENGAN PEMBERIAN FREKUENSI PAKAN ALAMI KLEKAP BERBEDA

Ikan mujair merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar. Umumnya ikan ini dipelihara di dalam kolam, sawah, sungai dan danau. Namun bisa pula dipelihara di tambak yang berair payau, karena sifatnya yang euryhaline. Harganya di Belawan mencapai Rp. 35.000 - 40.000 per kilo untuk ukuran 4-5 eko...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: khairul Khairul
Format: Article
Language:English
Published: LPPM Universitas Labuhanbatu 2018-06-01
Series:Jurnal Eduscience
Online Access:https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/eduscience/article/view/886
_version_ 1811187136406224896
author khairul Khairul
author_facet khairul Khairul
author_sort khairul Khairul
collection DOAJ
description Ikan mujair merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar. Umumnya ikan ini dipelihara di dalam kolam, sawah, sungai dan danau. Namun bisa pula dipelihara di tambak yang berair payau, karena sifatnya yang euryhaline. Harganya di Belawan mencapai Rp. 35.000 - 40.000 per kilo untuk ukuran 4-5 ekor. Belakangan ini ikan mujair mulai jarang dijumpai dijual dipasar. Diduga karena pembudidaya sekarang merasa malas memelihara ikan ini karena terkendala oleh biaya pakan yang mahal. Selama ini masyarakat hanya mengandalkan pakan komersial (pellet).selama proses produksi. Pemanfaatan pakan alami selama ini belum dioptimalkan, padahal ketersediannya di alam melimpah. Pada tambak-tambak air payau banyak dijumpai pakan alami klekap ini. Beberapa jenis ikan sangat menyukai klekap, diantaranya ikan bandeng, belanak, ketang, baronang termasuk ikan mujair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sintasan (Survival Rate = SR) benih ikan mujair yang dipelihara di tambak air payau dengan diberikan pakan alami berupa klekap. Diharapkan dari hasil penelitian dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat yang membudidayakan ikan mujair untuk memanfaatkan pakan alami yang tersedia. Hal ini untuk mengurangi beban operasional yang hampir 70% dari biaya pakan. Hasil penelitian menunjukan sintasan ikan mujair tertinggi pada perlakuan D (91,33%), perlakuan C (82,33%), Perlakuan B (70,67 %) dan yang terendah Perlakuan A (65%). Hasil analisis variansi menunjukkan Fh (64,24**) > Ft 0,01 (7,59) berarti perlakuan berpengaruh sangat nyata. Hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
first_indexed 2024-04-11T13:58:01Z
format Article
id doaj.art-7672058092914f0baf67b7929d4abb77
institution Directory Open Access Journal
issn 2303-355X
2685-2217
language English
last_indexed 2024-04-11T13:58:01Z
publishDate 2018-06-01
publisher LPPM Universitas Labuhanbatu
record_format Article
series Jurnal Eduscience
spelling doaj.art-7672058092914f0baf67b7929d4abb772022-12-22T04:20:12ZengLPPM Universitas LabuhanbatuJurnal Eduscience2303-355X2685-22172018-06-015191410.36987/jes.v5i1.886685SINTASAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK AIR PAYAU DENGAN PEMBERIAN FREKUENSI PAKAN ALAMI KLEKAP BERBEDAkhairul Khairul0STKIP Labuhan BatuIkan mujair merupakan salah satu jenis ikan budidaya air tawar. Umumnya ikan ini dipelihara di dalam kolam, sawah, sungai dan danau. Namun bisa pula dipelihara di tambak yang berair payau, karena sifatnya yang euryhaline. Harganya di Belawan mencapai Rp. 35.000 - 40.000 per kilo untuk ukuran 4-5 ekor. Belakangan ini ikan mujair mulai jarang dijumpai dijual dipasar. Diduga karena pembudidaya sekarang merasa malas memelihara ikan ini karena terkendala oleh biaya pakan yang mahal. Selama ini masyarakat hanya mengandalkan pakan komersial (pellet).selama proses produksi. Pemanfaatan pakan alami selama ini belum dioptimalkan, padahal ketersediannya di alam melimpah. Pada tambak-tambak air payau banyak dijumpai pakan alami klekap ini. Beberapa jenis ikan sangat menyukai klekap, diantaranya ikan bandeng, belanak, ketang, baronang termasuk ikan mujair. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sintasan (Survival Rate = SR) benih ikan mujair yang dipelihara di tambak air payau dengan diberikan pakan alami berupa klekap. Diharapkan dari hasil penelitian dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat yang membudidayakan ikan mujair untuk memanfaatkan pakan alami yang tersedia. Hal ini untuk mengurangi beban operasional yang hampir 70% dari biaya pakan. Hasil penelitian menunjukan sintasan ikan mujair tertinggi pada perlakuan D (91,33%), perlakuan C (82,33%), Perlakuan B (70,67 %) dan yang terendah Perlakuan A (65%). Hasil analisis variansi menunjukkan Fh (64,24**) > Ft 0,01 (7,59) berarti perlakuan berpengaruh sangat nyata. Hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak.https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/eduscience/article/view/886
spellingShingle khairul Khairul
SINTASAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK AIR PAYAU DENGAN PEMBERIAN FREKUENSI PAKAN ALAMI KLEKAP BERBEDA
Jurnal Eduscience
title SINTASAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK AIR PAYAU DENGAN PEMBERIAN FREKUENSI PAKAN ALAMI KLEKAP BERBEDA
title_full SINTASAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK AIR PAYAU DENGAN PEMBERIAN FREKUENSI PAKAN ALAMI KLEKAP BERBEDA
title_fullStr SINTASAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK AIR PAYAU DENGAN PEMBERIAN FREKUENSI PAKAN ALAMI KLEKAP BERBEDA
title_full_unstemmed SINTASAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK AIR PAYAU DENGAN PEMBERIAN FREKUENSI PAKAN ALAMI KLEKAP BERBEDA
title_short SINTASAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK AIR PAYAU DENGAN PEMBERIAN FREKUENSI PAKAN ALAMI KLEKAP BERBEDA
title_sort sintasan ikan mujair oreochromis mossambicus yang dipelihara pada tambak air payau dengan pemberian frekuensi pakan alami klekap berbeda
url https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/eduscience/article/view/886
work_keys_str_mv AT khairulkhairul sintasanikanmujairoreochromismossambicusyangdipeliharapadatambakairpayaudenganpemberianfrekuensipakanalamiklekapberbeda