Peace Journalism not Alive? (menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua)

Media memiliki potensi untuk memainkan peran dalammembantu menentukan perdamaian konflik dan resolusi konflik atau membina ketegangan dalam konflik. Paper ini bercerita tentang bagaimana peran media dalam konflik, khusunya mengintegrasikan praktik peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua,...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Hariya Toni, Intan Kurnia Syaputri
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup 2020-05-01
Series:Jurnal Dakwah dan Komunikasi
Subjects:
Online Access:http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JDK/article/view/1608
_version_ 1797975186723569664
author Hariya Toni
Intan Kurnia Syaputri
author_facet Hariya Toni
Intan Kurnia Syaputri
author_sort Hariya Toni
collection DOAJ
description Media memiliki potensi untuk memainkan peran dalammembantu menentukan perdamaian konflik dan resolusi konflik atau membina ketegangan dalam konflik. Paper ini bercerita tentang bagaimana peran media dalam konflik, khusunya mengintegrasikan praktik peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua, apakah peace journalism itu sudah diterapkan ataukah pemberitaan yang ada malah mengarah kepada war journalism. Pembahasan pada paper ini dimulai dari mengkaji konsep konflik, makna perdamaian dan peace journalism, wacana media tentang perdamaian serta resolusi konflik dan tranformasi media. Dari analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan beberapa media online belum dapat mewujudkan peace journlism atau membuat pemberitaan konflik yang damai. Pemberitaan yang menyangkut konflik PT. Freeport di Papua media cenderung membawa perannya sebagai issue intensifier. Framing dan agenda setting yang dibuat media cenderung berorientasi kepada kekerasan, hal ini mengindikasikan bahwa peace journalism belumlah hidup dalam pemberitaan konflik. Media tidak bisa terbebas dari penyajian pemberitaan konflik yang selalu melibatkan ada pihak yang ‘menang’ dan ‘kalah’ karena pada dasarnya media berupaya untuk “menjual” pemberitaan konflik tersebut.
first_indexed 2024-04-11T04:31:30Z
format Article
id doaj.art-7a904a9fb8a64b97aee8dbe858f47e5a
institution Directory Open Access Journal
issn 2548-3293
2548-3366
language Indonesian
last_indexed 2024-04-11T04:31:30Z
publishDate 2020-05-01
publisher Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup
record_format Article
series Jurnal Dakwah dan Komunikasi
spelling doaj.art-7a904a9fb8a64b97aee8dbe858f47e5a2022-12-29T04:17:13ZindInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) CurupJurnal Dakwah dan Komunikasi2548-32932548-33662020-05-0151294810.29240/jdk.v5i1.1608795Peace Journalism not Alive? (menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua)Hariya Toni0Intan Kurnia Syaputri1Institut Agama Islam Negeri (IAIN) CurupInstitut Agama Islam Negeri (IAIN) CurupMedia memiliki potensi untuk memainkan peran dalammembantu menentukan perdamaian konflik dan resolusi konflik atau membina ketegangan dalam konflik. Paper ini bercerita tentang bagaimana peran media dalam konflik, khusunya mengintegrasikan praktik peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua, apakah peace journalism itu sudah diterapkan ataukah pemberitaan yang ada malah mengarah kepada war journalism. Pembahasan pada paper ini dimulai dari mengkaji konsep konflik, makna perdamaian dan peace journalism, wacana media tentang perdamaian serta resolusi konflik dan tranformasi media. Dari analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan beberapa media online belum dapat mewujudkan peace journlism atau membuat pemberitaan konflik yang damai. Pemberitaan yang menyangkut konflik PT. Freeport di Papua media cenderung membawa perannya sebagai issue intensifier. Framing dan agenda setting yang dibuat media cenderung berorientasi kepada kekerasan, hal ini mengindikasikan bahwa peace journalism belumlah hidup dalam pemberitaan konflik. Media tidak bisa terbebas dari penyajian pemberitaan konflik yang selalu melibatkan ada pihak yang ‘menang’ dan ‘kalah’ karena pada dasarnya media berupaya untuk “menjual” pemberitaan konflik tersebut.http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JDK/article/view/1608media, peace journalism, konflik, pt. freeport
spellingShingle Hariya Toni
Intan Kurnia Syaputri
Peace Journalism not Alive? (menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua)
Jurnal Dakwah dan Komunikasi
media, peace journalism, konflik, pt. freeport
title Peace Journalism not Alive? (menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua)
title_full Peace Journalism not Alive? (menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua)
title_fullStr Peace Journalism not Alive? (menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua)
title_full_unstemmed Peace Journalism not Alive? (menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua)
title_short Peace Journalism not Alive? (menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik PT. Freeport di Papua)
title_sort peace journalism not alive menganalisis peran media terhadap pemberitaan peace journalism pada konflik pt freeport di papua
topic media, peace journalism, konflik, pt. freeport
url http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/JDK/article/view/1608
work_keys_str_mv AT hariyatoni peacejournalismnotalivemenganalisisperanmediaterhadappemberitaanpeacejournalismpadakonflikptfreeportdipapua
AT intankurniasyaputri peacejournalismnotalivemenganalisisperanmediaterhadappemberitaanpeacejournalismpadakonflikptfreeportdipapua