Deteksi Penyakit Malaria Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis Saliency

Malaria adalah penyakit mematikan yang menjadi masalah di berbagai negara. Metode yang paling umum untuk mendeteksi malaria adalah dengan memeriksanya secara manual, yang memakan waktu. Convolutional Neural Network (CNN) adalah salah satu solusi untuk deteksi malaria. CNN telah terbukti memberikan h...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Yohannes Yohannes, Siska Devella, Kelvin Arianto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2020-05-01
Series:Jurnal Informatika
Subjects:
Online Access:http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JUITA/article/view/6671
_version_ 1819080725875392512
author Yohannes Yohannes
Siska Devella
Kelvin Arianto
author_facet Yohannes Yohannes
Siska Devella
Kelvin Arianto
author_sort Yohannes Yohannes
collection DOAJ
description Malaria adalah penyakit mematikan yang menjadi masalah di berbagai negara. Metode yang paling umum untuk mendeteksi malaria adalah dengan memeriksanya secara manual, yang memakan waktu. Convolutional Neural Network (CNN) adalah salah satu solusi untuk deteksi malaria. CNN telah terbukti memberikan hasil yang sangat baik dalam klasifikasi gambar dan telah banyak digunakan dalam penelitian sebelumnya dan memiliki hasil yang baik. Sebelum proses klasifikasi, pra-pemrosesan gambar dapat digunakan untuk mendapatkan hasil klasifikasi yang lebih baik. Salah satu metode dalam pra-pemrosesan adalah arti-penting. Saliency adalah metode yang dapat mengambil bagian penting dari suatu gambar. Pada penelitian ini dilakukanlah pengujian terhadap metode saliency dan CNN untuk masalah pendeteksian penyakit malaria. Skenario pengujian dilakukan dengan membandingkan metode saliency, yaitu Region Contrast Saliency, Frequency-tuned saliency, Spectral Residual, dan Histogram Contrast. Metode saliency terbaik dalam mendeteksi penyakit malaria didapatkan oleh metode frequency-tuned saliency dengan akurasi sebesar 90,32% dibandingkan dengan metode saliency yang lain, yaitu 62,67% untuk region contrast saliency, 50% untuk spectral residual saliency, dan 79,06% untuk histogram contrast saliency. Kata-kata kunci: Klasifikasi; CNN; Malaria; Saliency
first_indexed 2024-12-21T19:49:27Z
format Article
id doaj.art-7b2a9b8ee5504e509cd15d5e3a15ea90
institution Directory Open Access Journal
issn 2086-9398
2579-8901
language Indonesian
last_indexed 2024-12-21T19:49:27Z
publishDate 2020-05-01
publisher Universitas Muhammadiyah Purwokerto
record_format Article
series Jurnal Informatika
spelling doaj.art-7b2a9b8ee5504e509cd15d5e3a15ea902022-12-21T18:52:14ZindUniversitas Muhammadiyah PurwokertoJurnal Informatika2086-93982579-89012020-05-0181374410.30595/juita.v8i1.66713056Deteksi Penyakit Malaria Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis SaliencyYohannes Yohannes0Siska Devella1Kelvin Arianto2STMIK Global Informatika MDPSTMIK Global Informatika MDPSTMIK Global Informatika MDPMalaria adalah penyakit mematikan yang menjadi masalah di berbagai negara. Metode yang paling umum untuk mendeteksi malaria adalah dengan memeriksanya secara manual, yang memakan waktu. Convolutional Neural Network (CNN) adalah salah satu solusi untuk deteksi malaria. CNN telah terbukti memberikan hasil yang sangat baik dalam klasifikasi gambar dan telah banyak digunakan dalam penelitian sebelumnya dan memiliki hasil yang baik. Sebelum proses klasifikasi, pra-pemrosesan gambar dapat digunakan untuk mendapatkan hasil klasifikasi yang lebih baik. Salah satu metode dalam pra-pemrosesan adalah arti-penting. Saliency adalah metode yang dapat mengambil bagian penting dari suatu gambar. Pada penelitian ini dilakukanlah pengujian terhadap metode saliency dan CNN untuk masalah pendeteksian penyakit malaria. Skenario pengujian dilakukan dengan membandingkan metode saliency, yaitu Region Contrast Saliency, Frequency-tuned saliency, Spectral Residual, dan Histogram Contrast. Metode saliency terbaik dalam mendeteksi penyakit malaria didapatkan oleh metode frequency-tuned saliency dengan akurasi sebesar 90,32% dibandingkan dengan metode saliency yang lain, yaitu 62,67% untuk region contrast saliency, 50% untuk spectral residual saliency, dan 79,06% untuk histogram contrast saliency. Kata-kata kunci: Klasifikasi; CNN; Malaria; Saliencyhttp://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JUITA/article/view/6671klasifikasi, cnn, malaria, saliency
spellingShingle Yohannes Yohannes
Siska Devella
Kelvin Arianto
Deteksi Penyakit Malaria Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis Saliency
Jurnal Informatika
klasifikasi, cnn, malaria, saliency
title Deteksi Penyakit Malaria Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis Saliency
title_full Deteksi Penyakit Malaria Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis Saliency
title_fullStr Deteksi Penyakit Malaria Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis Saliency
title_full_unstemmed Deteksi Penyakit Malaria Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis Saliency
title_short Deteksi Penyakit Malaria Menggunakan Convolutional Neural Network Berbasis Saliency
title_sort deteksi penyakit malaria menggunakan convolutional neural network berbasis saliency
topic klasifikasi, cnn, malaria, saliency
url http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/JUITA/article/view/6671
work_keys_str_mv AT yohannesyohannes deteksipenyakitmalariamenggunakanconvolutionalneuralnetworkberbasissaliency
AT siskadevella deteksipenyakitmalariamenggunakanconvolutionalneuralnetworkberbasissaliency
AT kelvinarianto deteksipenyakitmalariamenggunakanconvolutionalneuralnetworkberbasissaliency